Heboh Pengemudi Cybertruck Berkendara Sambil Memakai Headset Apple Vision Pro
Kamis, 08 Februari 2024 - 15:04 WIB
JAKARTA - Kehadiran headset canggih Apple Vision Pro membuat heboh publik. Kali ini bukan karena fitur-fitur canggihnya, melainkan karena dipakai pengemudi Tesla Cybertruck sambil berkendara. Sang pemilik mobil membiarkan kendaraannya melaju secara otonom, sehingga memicu kekhawatiran terjadinya kecelakaan.
Video pengemudi Cybertruck memakai headset Apple Vision Pro tersebut direkam oleh salah seorang pengguna jalan dan diunggah ke media sosial, hingga viral. Tercatat video tersebut ditonton lebih dari 24 juta kali. Video berdurasi 23 detik tersebut diposting pada 2 Februari 2024, hari di mana Vision Pro mulai dijual di AS.
Menteri Transportasi AS Pete Buttigieg pun menyoroti peristiwa ini. Dia menyebut apapun namanya, fitur bantu Tesla - Autopilot, Enhanced Autopilot, dan Full Self-Driving - tidak berarti kendaraan tersebut sepenuhnya otonom.
"Pengingat - semua sistem bantu pengemudi canggih yang tersedia saat ini memerlukan pengemudi manusia untuk mengendalikan dan sepenuhnya terlibat dalam tugas mengemudi setiap saat," tulis Buttigieg di X dilansir dari CBS News, Kamis (8/2/2024).
Apple secara khusus memperingatkan untuk tidak menggunakan Vision Pro saat mengemudi dalam panduan penggunaannya. "Jangan pernah menggunakan perangkat saat mengoperasikan kendaraan bergerak, sepeda, mesin berat, atau dalam situasi lain yang memerlukan perhatian terhadap keselamatan."
Tesla pada bulan Desember menarik lebih dari 2 juta kendaraan untuk memperbaiki sistem yang cacat yang seharusnya memastikan pengemudi tetap memperhatikan jalan ketika menggunakan fitur Autopilot.
Badan Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional pada tahun 2021 memulai penyelidikan terhadap Tesla atas kecelakaan yang mengakibatkan lebih dari selusin kematian yang melibatkan fitur bantu pengemudi Tesla. Badan tersebut akhir tahun lalu memberi tahu CBS News bahwa penyelidikannya menemukan bahwa cara Autopilot memastikan pengemudi memperhatikan tidak memadai.
Autopilot dapat mengarahkan, mengakselerasi, dan mengendalikan pengereman secara otomatis di jalurnya, tetapi tidak bisa mengemudi sendiri. Dalam laporan yang diajukan kepada NHTSA, Tesla mengatakan kontrol Autopilot "mungkin tidak cukup untuk mencegah penyalahgunaan pengemudi."
Pengemudi Tesla dalam video tersebut memberi tahu Gizmodo bahwa dia membuat video tersebut dengan teman-temannya sebagai sketsa dan mengemudikan kendaraan sambil mengenakan headset Apple selama 30 hingga 40 detik.
Video pengemudi Cybertruck memakai headset Apple Vision Pro tersebut direkam oleh salah seorang pengguna jalan dan diunggah ke media sosial, hingga viral. Tercatat video tersebut ditonton lebih dari 24 juta kali. Video berdurasi 23 detik tersebut diposting pada 2 Februari 2024, hari di mana Vision Pro mulai dijual di AS.
Menteri Transportasi AS Pete Buttigieg pun menyoroti peristiwa ini. Dia menyebut apapun namanya, fitur bantu Tesla - Autopilot, Enhanced Autopilot, dan Full Self-Driving - tidak berarti kendaraan tersebut sepenuhnya otonom.
"Pengingat - semua sistem bantu pengemudi canggih yang tersedia saat ini memerlukan pengemudi manusia untuk mengendalikan dan sepenuhnya terlibat dalam tugas mengemudi setiap saat," tulis Buttigieg di X dilansir dari CBS News, Kamis (8/2/2024).
Apple secara khusus memperingatkan untuk tidak menggunakan Vision Pro saat mengemudi dalam panduan penggunaannya. "Jangan pernah menggunakan perangkat saat mengoperasikan kendaraan bergerak, sepeda, mesin berat, atau dalam situasi lain yang memerlukan perhatian terhadap keselamatan."
Tesla pada bulan Desember menarik lebih dari 2 juta kendaraan untuk memperbaiki sistem yang cacat yang seharusnya memastikan pengemudi tetap memperhatikan jalan ketika menggunakan fitur Autopilot.
Badan Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional pada tahun 2021 memulai penyelidikan terhadap Tesla atas kecelakaan yang mengakibatkan lebih dari selusin kematian yang melibatkan fitur bantu pengemudi Tesla. Badan tersebut akhir tahun lalu memberi tahu CBS News bahwa penyelidikannya menemukan bahwa cara Autopilot memastikan pengemudi memperhatikan tidak memadai.
Autopilot dapat mengarahkan, mengakselerasi, dan mengendalikan pengereman secara otomatis di jalurnya, tetapi tidak bisa mengemudi sendiri. Dalam laporan yang diajukan kepada NHTSA, Tesla mengatakan kontrol Autopilot "mungkin tidak cukup untuk mencegah penyalahgunaan pengemudi."
Pengemudi Tesla dalam video tersebut memberi tahu Gizmodo bahwa dia membuat video tersebut dengan teman-temannya sebagai sketsa dan mengemudikan kendaraan sambil mengenakan headset Apple selama 30 hingga 40 detik.
(msf)
tulis komentar anda