Perlukah Mobil Hybrid Mendapat Insentif dan Bebas Ganjil Genap?

Rabu, 28 Februari 2024 - 08:22 WIB
Billy mengungkapkan mobil hybrid Honda memiliki kinerja hampir sama dengan BEV ketika berjalan di bawah kecepatan 50 km/jam. Itu merupakan kecepatan rata-rata di kota besar, seperti Jakarta.

Menurutnya, teknologi hybrid pada mobil Honda berperan besar dalam mengurangi polusi udara. Pasalnya, kendaraan akan digerakkan dengan motor penggerak dalam kecepatan rendah.

Hal ini membuat konsumsi bahan bakar menjadi lebih efisien dan emisi yang dihasilkan sangat minim. Ia juga menyebut kebijakan non-fiskal seperti bebas ganjil genap untuk mobil hybrid perlu diterapkan agar semakin banyak orang memutuskan beralih ke elektrifikasi.

“Fasilitas pembebasan genap ganjil di Jakarta juga sangat baik diterapkan untuk teknologi hybrid di Kota Jakarta, karena kecepatan rendah di dalam kota, yang berfungsi adalah battery yang bebas emisi,” ucap dia.



Berkaca pada China

Berkaca pada China yang sukses dengan strategi elektrifikasinya, di masa lalu negara tersebut memasukkan mobil hybrid ke dalam kategori kendaraan energi baru (NEV) dan memperoleh subsidi dari pemerintah.

Pemerintah memberikan subsidi kepada pembeli kendaraan NEV pada tahun 2010 untuk mengurangi perbedaan harga dengan kendaraan konvensional, dan mendukung komersialisasi teknologi tersebut.

Beberapa kota dan provinsi di China masih memberikan insentif lokal untuk mobil hybrid, termasuk potongan pajak dan akses ke jalur khusus. Seiring pemerintah China terus membangun fasilitas dan ekosistem kendaraan listriknya. Subsidi tersebut dilakukanhingga2022.
(dan)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More