Mengemudikan Bus Tanpa Karoseri, Rasanya Seperti Nyetir Gokart Raksasa!
Minggu, 25 Oktober 2020 - 21:02 WIB
Jawabannya sederhana. Bus terdiri dari dua bagian. Sasis dibuat oleh pabrikan, misalnya Mercedes-Benz. Sedangkan bodi dibuat oleh karoseri lokal.
BACA JUGA :Rival Khabib, Justin Gaethje, Pilih Mobil Milik Iron Man
Nah, sasis terlebih dulu harus di antar dari pabrik untuk menuju ke karoseri. Mengapa harus diantar langsung ke karoseri dengan cara dikemudikan? Jawabannya, karena lebih murah dan efisien.
Dan itu tidak hanya berlaku untuk bus besar, bahkan juga bus medium yang menggunakan sasis ladder frame. Biaya yang di hemat bisa mencapai jutaan rupiah jika dibandingkan dengan digendong di atas truk.
Untuk alasan keamanan, memang disyaratkan pengemudi yang mengantar sasis menggunakan helm, sabuk pengamat, dan kecepatannya juga dibatasi hingga 60 km per jam
Sebagai gambaran, biaya total sasis dan karoseri untuk satu bus bisa mencapai Rp3 miliar, yang lebih mahal dibandingkan Range Rover Velar.
BACA JUGA :Rival Khabib, Justin Gaethje, Pilih Mobil Milik Iron Man
Nah, sasis terlebih dulu harus di antar dari pabrik untuk menuju ke karoseri. Mengapa harus diantar langsung ke karoseri dengan cara dikemudikan? Jawabannya, karena lebih murah dan efisien.
Dan itu tidak hanya berlaku untuk bus besar, bahkan juga bus medium yang menggunakan sasis ladder frame. Biaya yang di hemat bisa mencapai jutaan rupiah jika dibandingkan dengan digendong di atas truk.
Untuk alasan keamanan, memang disyaratkan pengemudi yang mengantar sasis menggunakan helm, sabuk pengamat, dan kecepatannya juga dibatasi hingga 60 km per jam
Sebagai gambaran, biaya total sasis dan karoseri untuk satu bus bisa mencapai Rp3 miliar, yang lebih mahal dibandingkan Range Rover Velar.
(dan)
tulis komentar anda