Pabrikan Mobil Dikritik karena Tutup Mata pada Teknologi Pencegah Orang Mabuk Nyetir Mobil

Senin, 07 Juni 2021 - 23:00 WIB
Dari analisa itu akan diketahui tingkat kadar alkohol yang ada dalam napas. Apabila napas yang dikeluarkan memiliki kadar alkohol yang tidak bisa ditolerir maka mobil tidak akan bisa dinyalakan.





Teknologi lainnya adalah penggunaan kamera yang ada di dalam ruangan mobil. Kamera tersebut bekerja sama dengan sensor yang ada di dalam mobil menentukan gerakan pengemudi dan menganalisanya berdasarkan algoritma khusus untuk menentukan apakah pengemudi mabuk atau tidak layak mengemudi.

Hanya saja masih banyak yang apriori dengan teknologi tersebut. Pihak industri otomotif sedikit meragukan teknologi itu karena kemampuannya menganulir seseorang dalam mengemudikan kendaraan. Mereka khawatir jika teknologi itu mengalami gangguan dan secara tiba-tiba bisa mematikan kendaraan meski pun pengemudinya tidak dalam keadaan mabuk.

“Meskipun sistem ini dapat membantu mengidentifikasi banyak efek dari gangguan alkohol dan obat-obatan, kami melihat teknologi ini tidak dikuatkan oleh penelitian yang menunjukkan keefektifannya dalam mendeteksi gangguan karena pengaruh alkohol," jelas Scott Schmidt, Wakil Presiden untuk kebijakan keselamatan jalan Alliance for Automotive.
(wsb)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More