Mobil-mobil China Menggempur Malaysia dan Thailand Dibanding Indonesia

Rabu, 29 Desember 2021 - 08:00 WIB
Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) mengatakan rasio kepemilikan kendaraan di Indonesia adalah 99 unit per 1.000 orang. "Buat produsen berarti itu potensial. Kita tidak bisa melihat Indonesia saja, Malaysia di atas 400, kemudian Thailand sudah 275 sementara penduduknya di sana kan 70 juta orang, di Malaysia 28 juta orang. Kita 270-an juta orang, kalau kita terus GDP (Gross Domestic Product) naik makin banyak orang membeli mobil," ucap Kukuh Kumara.

Dia mengatakan saat ini memang ada dua mobil China lain yang sudah berkomitmen masuk ke Indonesia yakni Chery dan BYD. Kedua mobil China direncanakan tidak hanya berjualan tapi juga mendirikan pabrik di Indonesia.

Tapi tetap saja jika dibandingkan negara tetangga, jumlah pemain mobil China masih kalah jauh. Lalu apa yang membuat mobil China lebih melirik negara tetangga dibanding Indonesia.



Datuk Aishah Ahmad dari Malaysian Automotive Association (MAA) mengatakan Malaysia akan menyambut baik kedatangan mobil-mobil China. Mereka malah membuka lebar-lebar pintu masuk buat para pemain mobil China.

"Kami sangat menanti kedatangan pemain baru mobil China di Malaysia. Kompetisi di sini sehat," ujar Datuk Aishah Ahmad.

Kompetisi yang sehat memang jadi faktor yang membuat mobil-mobil China terjun ke pasar otomotif di beberapa negara di Asia Tenggara. Seperti di Malaysia,Thailand juga sangat

James Guild, analis dari S Rajaratnam School of International Studies mengatakan Thailand selalu membuka pintu buat para pelaku otomotif dunia. Mereka berupaya memberikan suasana persaingan yang sehat sekaligus insentif yang memanjakan para pemain asing selama mereka mau berinvestasi di negeri gajah putih itu.

"Thailand menginginkan segala bentuk investasi manufaktur yang bisa meningkatkan ekspor karena saat ini memang industri otomotif mereka berpusar di kegiatan ekspor. Jadi mereka tidak melihat dari mana mobik itu berasal. China, Jepang, Korea atau Eropa semuanya dibantu," ujar James Guild.

Kondisi persaingan yang sehat itu justru menurut James Guild membuat pelaku industri otomotif seperti China mau menanamkan investasti dengan jumlah yang besar. Bahkan mereka siap untuk berbagi teknologi terutama mobil listrik yang saat ini diincar Thailand.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More