Volocopter, Taksi Udara Singapura Siap Beroperasi di 2024
Rabu, 16 Februari 2022 - 09:10 WIB
SINGAPURA - Perusahaan mobilitas udara asal Jerman, Volocopter akan segera melayani kebutuhan masyarakat Singapura akan transportasi udara yang terjangkau dan praktis pada 2024. Tidak hanya Singapura , mereka juga berencana menawarkan jasa wisata penerbangan dalam kota di negara-negara Asia lainnya.
Menurut Christian Bauer, Chief Commrcial Officer Volocopter saat ini mereka sudah ada dalam tahap finalisasi dan sertifikasi. Salah satu lisensi yang dibutuhkan datang dari European Union Aviation Safety Agency seperti dilaporkan FlightGlobal.
Menurutnya potensi taksi udara di Singapura sangat besar. Diperkirakan keuntungan yang didapat akan mencapai USD3,1 miliar atau mencapai Rp44,1 triliun. "Selain itu kami juga akan membuka sebanyak 1.300 lapangan kerja di Singapura," jelas Christian Bauer.
Hingga kini Volocopter sudah melakukan serangkaian uji coba di negara jiran itu. Mereka telah berhasil melakukan penerbangan dengan satu orang penumpang keliling Marina Bay, Singapura pada 2020.
Keberhasilan itu membuat Volocopter semakin yakin membuka layanan taksi udara di Singapura. Pasalnya di Singapura infrastruktur dan kelengkapan yang dibutuhkan transportasi baru itu sudah memadai.
Setelahnya mereka juga membidik penerbangan antar negara yang berdekatan dengan Singapura. Penerbangan lintas batas iytu nantinya akan membidik kota-kota di negara terdekat dengan Singapura seperti Johor Bahru di Malaysia dan Batam di Indonesia.
Tidak hanya transportasi, Volocopter juga membidik bisnis logistik dengan cara pengiriman udara. Mereka akan VoloDrone untuk melakukan pengiriman parsel shore-to-ship di Singapura. Hanya saja proyek itu masih membutuhkan studi kelayakan.
Hanya saja Volocopter tidak sendirian bermain di bisnis itu. Tercatat ada beberpa perusahaan lain akan membuka layanan yang sama seperti ST Engineering dan Airbus Singapore.
“Banyak pemain yang masuk ke ruang itu memberikan kredibilitas pada ekosistem ini dan ruang mobilitas udara perkotaan,” ujar Christian Bauer.
Menurut Christian Bauer, Chief Commrcial Officer Volocopter saat ini mereka sudah ada dalam tahap finalisasi dan sertifikasi. Salah satu lisensi yang dibutuhkan datang dari European Union Aviation Safety Agency seperti dilaporkan FlightGlobal.
Menurutnya potensi taksi udara di Singapura sangat besar. Diperkirakan keuntungan yang didapat akan mencapai USD3,1 miliar atau mencapai Rp44,1 triliun. "Selain itu kami juga akan membuka sebanyak 1.300 lapangan kerja di Singapura," jelas Christian Bauer.
Hingga kini Volocopter sudah melakukan serangkaian uji coba di negara jiran itu. Mereka telah berhasil melakukan penerbangan dengan satu orang penumpang keliling Marina Bay, Singapura pada 2020.
Keberhasilan itu membuat Volocopter semakin yakin membuka layanan taksi udara di Singapura. Pasalnya di Singapura infrastruktur dan kelengkapan yang dibutuhkan transportasi baru itu sudah memadai.
Setelahnya mereka juga membidik penerbangan antar negara yang berdekatan dengan Singapura. Penerbangan lintas batas iytu nantinya akan membidik kota-kota di negara terdekat dengan Singapura seperti Johor Bahru di Malaysia dan Batam di Indonesia.
Tidak hanya transportasi, Volocopter juga membidik bisnis logistik dengan cara pengiriman udara. Mereka akan VoloDrone untuk melakukan pengiriman parsel shore-to-ship di Singapura. Hanya saja proyek itu masih membutuhkan studi kelayakan.
Hanya saja Volocopter tidak sendirian bermain di bisnis itu. Tercatat ada beberpa perusahaan lain akan membuka layanan yang sama seperti ST Engineering dan Airbus Singapore.
“Banyak pemain yang masuk ke ruang itu memberikan kredibilitas pada ekosistem ini dan ruang mobilitas udara perkotaan,” ujar Christian Bauer.
(wsb)
tulis komentar anda