Bensin Bertimbal Diduga Turunkan IQ Lebih dari Setengah Populasi Amerika
Minggu, 13 Maret 2022 - 16:00 WIB
AMERIKA SERIKAT - Paparan bensin bertimbal yang terjadi pada masa kanak-kanak bisa menyebabkan penurunan IQ anak-anak hingga 2,6 poin dan makin parah buat generasi yang lahir tahun 1960-an. Paparan bensin bertimbal yang terjadi pada masa kanak-kanak diduga bisa menyebabkan penurunan IQ hingga 2,6 poin dan makin parah buat generasi yang lahir tahun 1960-an.
Penurunan IQ yang terjadi anak generasi Amerika Serikat yang lahir tahun 1960-an semakin besar hingga 5,9 poin. Penurunan yang sangat parah terjadi pada anak-anak ahun 1960-an karena tingginya penggunaan bensin bertimbal di masa-masa itu.
Aaron Ruben dari Duke University mengatakan fenonema yang sama diduga terjadi di negara-negara lain. Terutama pada negara-negara yang permintaan bensin bertimbalnya sangat tinggi di tahun 1960-an. "Pola penggunaan bensin bertimbal selama satu abad terakhir sangat mirip di berbagai negara," ujar Aaron Ruben.
Diketahui timbal mulai ditambahkan ke bensin pada tahun 1920-an untuk membuat mesin mobil berjalan lebih lancar. Penggunaannya meningkat di tahun 1960-an seiring tingginya jumlah produksi dan permintaan mobil.
Bensin bertimbal baru dilarang beredar di Amerika Serikat pada 2000. Larangan dilakukan karena memang tingkat kerusakan bensin bertimbal yang sangat tinggi tidak hanya lingkungan juga menyebabkan penyakit.
Dalam penelitian yang dilakukan Duke University itu disebutkan hasil pembakaran bensin bertimbal memang sangat berbahaya.Hasil pembakarannya dapat masuk ke otak. Hal itu dapat mengganggu sinyal saraf dan membunuh sel-sel otak. Anak-anak sangat rentan karena logam mengganggu perkembangan otak.
Dalam penelitian itu Aaron Ruben menggunakan data dari survei nasional. Mereka kemudian menganalisis kadar timbal yang beredar pada lebih dari 11.600 anak berusia 1 hingga 5 tahun dari sampel darah yang diambil antara 1976 dan 2016.
Hasilnya menunjukkan setengah dari populasi Amerika saat ini mengalami peningkatan kadar timbal dalam darah akibat paparan di masa kanak-kanak. Mereka memperkirakan bahwa paparan timbal mungkin telah menyebabkan penurunan IQ rata-rata 2,6 poin. Orang yang lahir pada pertengahan hingga akhir 1960-an mungkin kehilangan rata-rata 5,9 poin.
Lihat Juga: Dosen FISIP UPNVJ Presentasikan Diseminasi Riset Indonesia–Belanda di Universitas Amsterdam
Penurunan IQ yang terjadi anak generasi Amerika Serikat yang lahir tahun 1960-an semakin besar hingga 5,9 poin. Penurunan yang sangat parah terjadi pada anak-anak ahun 1960-an karena tingginya penggunaan bensin bertimbal di masa-masa itu.
Aaron Ruben dari Duke University mengatakan fenonema yang sama diduga terjadi di negara-negara lain. Terutama pada negara-negara yang permintaan bensin bertimbalnya sangat tinggi di tahun 1960-an. "Pola penggunaan bensin bertimbal selama satu abad terakhir sangat mirip di berbagai negara," ujar Aaron Ruben.
Baca Juga
Diketahui timbal mulai ditambahkan ke bensin pada tahun 1920-an untuk membuat mesin mobil berjalan lebih lancar. Penggunaannya meningkat di tahun 1960-an seiring tingginya jumlah produksi dan permintaan mobil.
Bensin bertimbal baru dilarang beredar di Amerika Serikat pada 2000. Larangan dilakukan karena memang tingkat kerusakan bensin bertimbal yang sangat tinggi tidak hanya lingkungan juga menyebabkan penyakit.
Dalam penelitian yang dilakukan Duke University itu disebutkan hasil pembakaran bensin bertimbal memang sangat berbahaya.Hasil pembakarannya dapat masuk ke otak. Hal itu dapat mengganggu sinyal saraf dan membunuh sel-sel otak. Anak-anak sangat rentan karena logam mengganggu perkembangan otak.
Dalam penelitian itu Aaron Ruben menggunakan data dari survei nasional. Mereka kemudian menganalisis kadar timbal yang beredar pada lebih dari 11.600 anak berusia 1 hingga 5 tahun dari sampel darah yang diambil antara 1976 dan 2016.
Hasilnya menunjukkan setengah dari populasi Amerika saat ini mengalami peningkatan kadar timbal dalam darah akibat paparan di masa kanak-kanak. Mereka memperkirakan bahwa paparan timbal mungkin telah menyebabkan penurunan IQ rata-rata 2,6 poin. Orang yang lahir pada pertengahan hingga akhir 1960-an mungkin kehilangan rata-rata 5,9 poin.
Lihat Juga: Dosen FISIP UPNVJ Presentasikan Diseminasi Riset Indonesia–Belanda di Universitas Amsterdam
(wsb)
tulis komentar anda