Mercedes Klaim Harga Mobil Listrik Tidak Akan Pernah Murah
Kamis, 07 April 2022 - 15:00 WIB
JAKARTA - Mercedes-Benz mengklaim harga mobil listrik tidak akan pernah murah. Apalagi bisa semurah mobil konvensional dengan harga yang bisa mencapai Rp200 jutaan. Teknologi yang rumit dan juga produksi baterai yang mahal membuat mobil listrik murah seperti angan-angan belaka.
"Saat ini harga baterai itu USD50 (Rp715.616) per kilowatt. Harganya ituy saja sudah tidak sebanding dengan biaya pembuatan mesin konvensional. Saya bisa katakan itu (mobil listrik murah) sangat jauh dari kenyataan. Saya tidak melihat potensi yang ada di kami bisa melakukannya," ujar Markus Schafer, Chief Technology Officer (CTO) Mercedes-Benz seperti dikutip Road and Track.
Dia mengatakan saat ini membandingkan harga mobil listrik dengan harga mobil konvensional bukan hal yang tepat. Pasalnya dari segi teknologi baterai yang digunakan mobil listrik memang sudah sangat kompleks dan mahal.
Saat ini menurutnya memang ada gagasan untuk membuat baterai mobil listrik yang lebih terjangkau harganya. Hanya saja hal itu masih belum jadi kenyataan. Dia malah menyebutkan baterai mobil listrik harga terjangkau itu tidak ada. Bahkan kalau ada hanya untuk kepentingan penelitian semata.
Jadi dia melihat sulit untuk ke depannya harga mobil listrik akan benar-benar terjangkau masyarakat. Belum lagi ketersediaan bahan utama baterai mobil listrik yang tidak semua negara miliki.
"Itu akan sangat tergantung pada kapasitas penambangan [untuk bahan baku] dan peningkatan EV secara global. Jadi ini adalah dua faktor utama," ujar Markus Schafer.
Saat ini menurutnya popularitas mobil listrik memang tengah meningkat. Itu juga yang membuat permintaan baterai lithium ada pada keadaan melampaui kapasitas tambang yang tersedia. "Sejujurnya, jika kita mengandalkan dengan material baterai yang ada saat ini, mobil listrik itu benar-benar butuh terobosan," pungkasnya.
"Saat ini harga baterai itu USD50 (Rp715.616) per kilowatt. Harganya ituy saja sudah tidak sebanding dengan biaya pembuatan mesin konvensional. Saya bisa katakan itu (mobil listrik murah) sangat jauh dari kenyataan. Saya tidak melihat potensi yang ada di kami bisa melakukannya," ujar Markus Schafer, Chief Technology Officer (CTO) Mercedes-Benz seperti dikutip Road and Track.
Dia mengatakan saat ini membandingkan harga mobil listrik dengan harga mobil konvensional bukan hal yang tepat. Pasalnya dari segi teknologi baterai yang digunakan mobil listrik memang sudah sangat kompleks dan mahal.
Saat ini menurutnya memang ada gagasan untuk membuat baterai mobil listrik yang lebih terjangkau harganya. Hanya saja hal itu masih belum jadi kenyataan. Dia malah menyebutkan baterai mobil listrik harga terjangkau itu tidak ada. Bahkan kalau ada hanya untuk kepentingan penelitian semata.
Jadi dia melihat sulit untuk ke depannya harga mobil listrik akan benar-benar terjangkau masyarakat. Belum lagi ketersediaan bahan utama baterai mobil listrik yang tidak semua negara miliki.
"Itu akan sangat tergantung pada kapasitas penambangan [untuk bahan baku] dan peningkatan EV secara global. Jadi ini adalah dua faktor utama," ujar Markus Schafer.
Saat ini menurutnya popularitas mobil listrik memang tengah meningkat. Itu juga yang membuat permintaan baterai lithium ada pada keadaan melampaui kapasitas tambang yang tersedia. "Sejujurnya, jika kita mengandalkan dengan material baterai yang ada saat ini, mobil listrik itu benar-benar butuh terobosan," pungkasnya.
(wsb)
tulis komentar anda