Sejarah BMW, dari Produsen Mesin Pesawat Hingga Jadi Merek Mobil Mewah Paling Bernilai

Kamis, 01 September 2022 - 19:00 WIB
Jangan kaget, alih-alih membuat mobil, BMW justru memproduksi sepeda motor yang mereka namakan R32. Sepeda motor itu jadi ujian terberat buat BMW.

Pasalnya sebelum ganti nama jadi BMW, mereka terbiasa memproduksi mesin. Semuanya berubah ketika mereka membuat BMW R32. Seluruh proses manufaktur benar-benar harus dilakukan sendiri. Mulai dari mendesain motor, menyiapkan mesin, hingga memproduksi sepeda motor itu dalam bentuk utuh.

Hebatnya BMW R32 justru diterima dengan baik oleh pasar. . Motor yang menggunakan mesin 500cc 2 silinder dengan tenaga 8.5 tenaga kuda dengan transmisi 3 percepatan itu terjual 3.000 unit dalam waktu tiga tahun. Angka yang sangat fantastis kala itu.

Keberhasilan itu membuat BMW semakin berkembang dari segi bisnis. Mereka pun membeli fasilitas pabrik baru untuk membuat transportasi darat lainnya, mobil.

3. Era Produksi Mobil

Membuat mobil bukan perkara mudah buat BMW. Keberhasilan membuat sepeda motor BMW R32 tidak jadi jaminan buat mereka sukses membuat mobil.

Main aman, BMW akhirnya membeli lisensi mobil Inggris, Austin. Mereka meminta mobil Austin 7 bisa dijual di Jerman dengan logo BMW. Trik ini kerap dikenal sebagai Rebadge atau ganti logo yang juga masih sering dilakukan oleh perusahaan-perusahaan mobil lain hingga kini. Di Jerman nama Austin 7 berubah jadi BMW Dixi.

Rebadge itu tidak bertahan lama karena memang BMW akhirnya dapat dengan cepat memahami industri manufaktur otomotif. Mereka pun mulai tancap gas membuat mobil dengan tangan sendiri.

Sayangnya saat era keemasan mulai terlihat masa kegelapan justru datang bersamaan hadirnya sosok kontroversial bernama Adolf Hitler.

3. Masa Perang Dunia II
Halaman :