Bos Chery Blak-blakan Soal Rencana Besarnya di Indonesia, Target 2.000 Unit per Bulan

Kamis, 09 Februari 2023 - 11:12 WIB
loading...
Bos Chery Blak-blakan Soal Rencana Besarnya di Indonesia, Target 2.000 Unit per Bulan
Sebagai model global, SUV Omoda 5 jadi puncak teknologi Chery serta menandai fokus mereka terhadap kendaraan setir kanan. Foto: dok Chery Indonesia
A A A
JAKARTA - Chery Motor Indonesia punya harapan besar terhadap SUV crossover terbaru Omoda 5 yang akan dikenalkan ke publik Indonesia pada gelaran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 pada 16-23 Februari 2023 mendatang.

Sebagai model global, Omoda 5 jadi puncak teknologi Chery serta menandai fokus mereka terhadap kendaraan setir kanan. Mobil tersebut juga jadi senjata Chery untuk melakukan penetrasi ke pasar internasional baru seperti Australia dan Asia.

Menariknya, Indonesia sendiri bakal punya peran besar disitu seiring rencana Chery untuk membuka pabrik dan menjadikan Indonesia sebagai basis ekspor di kawasan Asia.

Nah, berikut wawancara eksklusif SINDONews dengan Shawn Xu, President Director PT Chery Sales Indonesia:

Chery terlihat agresif sekali berekspansi, sepertinya tidak hanya di Indonesia, tapi juga negara-negara lain?
Ya, bisa dibilang Chery adalah merek yang masih sangat muda. Sekitar 2-3 tahun lalu Chery Internasional menjual 100.000 unit mobil setahun ke pasar global. Pada 2021, angkanya naik jadi 270.000 unit.

Tahun lalu, ekspor kami tembus 450.000 unit atau tumbuh 2x lipat. Ini besar sekali. Di 2023, target ekspor kami naik lagi 50 persen ke angka 600.000 unit.

Apa yang membuat merek China sangat percaya diri?
Bisa dibilang 15 tahun ini merek mobil China berkembang pesat ya. Baik dari sisi produk, desain, teknologi, hingga quality control (QC) yang bisa bersaing dengan merek internasional.

Bahkan, merek China sekarang bisa disebut merek internasional. Itulah yang membuat kami percaya diri. Karena konsumen pun percaya dengan kami.

Chery masuk Indonesia di 2006 dan tutup di 2013, sekarang bagaimana?
Terus terang kami sudah masuk ke pasar Australia, Malaysia, Indonesia, dan Afrika Selatan lebih dari satu kali. Pada 2021, misalnya, kami masuk lagi ke Afrika Selatan dan sukses. Penjualan kami mencapai 2.000 unit per bulan.

Pasar Indonesia yang didominasi merek Jepang bagi kami tidak jadi masalah. Sebab, kami yakin punya produk yang akan diterima konsumen.

Chery Tiggo 7 Pro dan 8 Pro yang sudah dirilis mendapat respon sangat baik. Konsumen puas. Kami juga bikin WhatsApp Group dengan konsumen, menjelaskan cara memakai teknologi mobil yang canggih. Ini yang bikin kami pede. Apalagi, dengan kehadiran produk global seperti Omoda 5 nanti.

Bagaimana strategi Chery di Indonesia di 2023?
Saat ini kami fokus mengembangkan diler dulu. Sekarang sudah ada 30 diler yang berjalan. Indonesia negara yang besar dan menantang. Sampai akhir tahun kami berharap bisa mendirikan 60 diler.

Untuk penjualan jangka pendek, total Chery Tiggo 7 Pro, Tiggo 8 Pro, dan Omoda 5 ditargetkan 1.500 unit hingga akhir tahun. Bahkan mungkin 2.000 unit. Tahun depan, target kami 3.500 unit per bulan.



Bagaimana dengan rencana membangun pabrik di Indonesia?
Alasan mengapa Chery menjadi merek China yang melakukan ekspor terbesar selama 10 tahun berturut-turut karena pengalaman dan support system yang kami miliki.

Kami tidak hanya ingin bikin pabrik (CKD) di Indonesia, tapi juga beberapa negara lain. Indonesia adalah pasar besar di Asia, khususnya mobil setir kanan. Karena itu Chery fokus di Indonesia, dibanding Malaysia atau Thailand. Indonesia paling strategis dan potensial karena populasi besar dan pertumbuhan ekonomi.

Indonesia akan jadi hub kami di Asia untuk pasar mobil setir kanan. Kami perlu negara yang jadi basis produksi, ketika kami ingin meningkatkan volume penjualan. Seiring waktu, kami akan memproduksi mobil dalam volume besardiIndonesia.
(dan)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3095 seconds (0.1#10.140)