Petisi Perjuangan Kembalikan Palestina ke Maps 'Pecah'
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Hilangnya Palestina dari aplikasi peta digital Google Maps dan Apple Maps terus menuai protes dari seluruh dunia. Kali ini dunia membuat petisi online agar Google dan Maps dikembalikan ke maps. (Baca juga: Akui Israel, Google dan Apple Kompak Singkirkan Palestina )
Dalam laman petisi http://chng.it/D7n9n9Bx, Hario menuliskan dalam bahasa Inggris, "Penghilangan Palestina adalah penghinaan yang menyedihkan bagi rakyat Palestina dan merusak upaya jutaan orang yang terlibat dalam kampanye untuk mengamankan kemerdekaan Palestina dan kebebasan dari pendudukan dan penindasan Israel." (Baca: PSBB Proporsional di Bodebek Resmi Diperpanjang)
"Ini adalah masalah penting, karena Google dan Apple Maps sekarang dianggap definitif oleh orang-orang di seluruh dunia, termasuk jurnalis, mahasiswa, dan lainnya yang melakukan penelitian tentang situasi Israel-Palestina," tulis Hario dalam petisinya.
Berdasarkan pantauan SINDOnews Minggu (19/7/3020), hingga pukul 10.00 WIB, Petisi di halaman ini http://chng.it/D7n9n9Bx sudah ditandatangani oleh lebih dari 97ribu pengguna internet dan terus bertambah, dengan target mencapai 1 juta pengguna.
Zak Martin pembuat petisi menulis Penghilangan Palestina adalah penghinaan pedih bagi rakyat Palestina dan. (Baca juga; Rawan PKL dan Balap Liar, Begini Cara Polisi Bersihkan Kawasan Monas )
Baik sengaja atau tidak, Google membuat dirinya terlibat dalam pembersihan etnis pemerintah Israel atas Palestina.
Palestina diakui oleh 136 anggota Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) sebagai negara merdeka. Namun, tidak dengan AS, yang merupakan lokasi kantor pusat Apple dan Google.
Pihak Google memang tak memberikan klarifikasi tentang tuduhan tersebut. Tetapi bagian dari situs webnya menyatakan batas-batas yang disengketakan: "Batas yang disengketakan ditampilkan sebagai garis abu-abu putus-putus. Tempat-tempat yang terlibat tidak menyetujui batas."
Dalam laman petisi http://chng.it/D7n9n9Bx, Hario menuliskan dalam bahasa Inggris, "Penghilangan Palestina adalah penghinaan yang menyedihkan bagi rakyat Palestina dan merusak upaya jutaan orang yang terlibat dalam kampanye untuk mengamankan kemerdekaan Palestina dan kebebasan dari pendudukan dan penindasan Israel." (Baca: PSBB Proporsional di Bodebek Resmi Diperpanjang)
"Ini adalah masalah penting, karena Google dan Apple Maps sekarang dianggap definitif oleh orang-orang di seluruh dunia, termasuk jurnalis, mahasiswa, dan lainnya yang melakukan penelitian tentang situasi Israel-Palestina," tulis Hario dalam petisinya.
Berdasarkan pantauan SINDOnews Minggu (19/7/3020), hingga pukul 10.00 WIB, Petisi di halaman ini http://chng.it/D7n9n9Bx sudah ditandatangani oleh lebih dari 97ribu pengguna internet dan terus bertambah, dengan target mencapai 1 juta pengguna.
Zak Martin pembuat petisi menulis Penghilangan Palestina adalah penghinaan pedih bagi rakyat Palestina dan. (Baca juga; Rawan PKL dan Balap Liar, Begini Cara Polisi Bersihkan Kawasan Monas )
Baik sengaja atau tidak, Google membuat dirinya terlibat dalam pembersihan etnis pemerintah Israel atas Palestina.
Palestina diakui oleh 136 anggota Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) sebagai negara merdeka. Namun, tidak dengan AS, yang merupakan lokasi kantor pusat Apple dan Google.
Pihak Google memang tak memberikan klarifikasi tentang tuduhan tersebut. Tetapi bagian dari situs webnya menyatakan batas-batas yang disengketakan: "Batas yang disengketakan ditampilkan sebagai garis abu-abu putus-putus. Tempat-tempat yang terlibat tidak menyetujui batas."
(wbs)