Elon Musk Pernah Nyaris Celaka saat Coba Teknologi Otonom Tesla

Senin, 18 September 2023 - 13:46 WIB
loading...
Elon Musk Pernah Nyaris Celaka saat Coba Teknologi Otonom Tesla
Elon Musk yakin teknologi Autopilot bisa didapat melalui sensor dan kamera. Foto/Bloomberg
A A A
JAKARTA - Fakta baru tentang teknologi otonom Tesla, yaitu autopilot, terungkap. CEO Tesla Elon Musk pernah nyaris celaka saat mencobanya.

Saat mencoba teknologi baru itu Elon Musk nyaris kehilangan nyawanya. "Di sebuah tikungan antar kota 405, teknologi Autopilot tiba-tiba salah membaca jalan karena marka yang memudar. Mobil membelok ke arah berlawan dan hampir menabrak kendaraan dari arah berlawanan," tulis Walter Isaacson dalam buku biografi terbaru Elon Musk, Senin (18/9/2023).

Dikutip dari Futurism, Elon Musk memang selalu terlibat langsung dalam percobaan teknologi terbaru yang akan diterapkan di mobil-mobil listrik Tesla. Termasuk teknologi otonom Autopilot.

Usai kejadian itu Elon Musk langsung marah besar. Dia datang ke kantor Tesla dan memarahi para insinyur yang dianggap gagal membuat teknologi yang aman. "Bikin sesuatu yang benar," kata Elon Musk.



Bagi yang pernah bekerja dengan Elon Musk tentu sangat tahu bagaimana sikap sang bos di perusahaan. Dia dikenal sebagai pribadi yang kuat dan frontal setiap kali bekerja.

Jadi marah-marah soal pekerjaan bukan hal yang asing buat karyawan Tesla. Hanya saja, menurut Futurism, saat itu kesalahan yang dilakukan Autopilot terjadi karena keinginan Elon Musk yang tidak sesuai dengan saran para insinyur Tesla.

Saat Autopilot dibuat Elon Musk ingin mengandalkan teknologi sensor di Tesla. Sebaliknya para insiyur Tesla justru ingin agar Autopilot terbentuk dengan mengendalkan teknologi deteksi cahaya dan jangkauan atau LiDAR.

LiDAR pada dasarnya adalah radar yang menggunakan cahaya. Pesaing Tesla, termasuk Google Waymo, telah lama memanfaatkannya untuk membantu mobil otonom mereka melihat kondisi jalan.

Hanya saja Elon Musk enggan untuk menggunakan LiDAR karena beberapa pertimbangan yang salah satunya adalah masalah biaya. LiDAR jauh lebih mahal ketimbang sensor dan akan berpengaruh pada harga mobil listrik Tesla.



“Ada kesenjangan antara tujuan Elon Musk dan kemungkinannya,” kata wakil presiden senior Tesla Andrew Baglino kepada Isaacson. "Dia hanya tidak menyadari tantangannya," tambah Andrew Baglino.

Hanya saja Elon Musk justru tetap ngotot bahwa sensor adalah hal yang paling masuk akal. Dia bahkan menyamakan sensor itu seperti mata manusia. Menurutnya, mobil bisa dikemudikan karena manusia memiliki dua mata.

"Jelas bahwa menurutnya kami pada akhirnya harus dapat mengandalkan penglihatan kamera saja,” kata seorang insinyur yang bergabung pada tahun 2014, seperti dikutip dalam biografi tersebut.

Hingga kini teknologi Autopilot di mobil- mobil listrik Tesla memang mengandalkan kamera dan sensor. Hanya saja untuk mendapatkan tingkat keamanan yang sangat baik, jumlah sensor dan kamera yang digunakan sangat banyak.
(msf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1961 seconds (0.1#10.140)