Tesla Model X Tetap Terbakar di Air, Bukti Sulit Padamkan Kobaran Api di Mobil Listrik
loading...
A
A
A
TEXAS - Fakta-fakta susahnya memadamkan mobil listrik yang terbakar terus saja bermunculan. Kali ini sebuah peristiwa nahas dialami oleh sebuah Tesla Model X yang nyemplung ke laut di Amerika serikat.
Mobil listrik itu dilaporkan tiba-tiba saja tergelincir dari bibir pantai. Hanya saja tidak diketahui kenapa tiba-tiba mobil listrik buatan Elon Musk itu bisa langsung nyemplung.
"Beberapa laporan menyebutkan perickan air pantai menyebabkan korselting pada perangkat di Tesla Model X sehingga mobil listrik itu tergelincir ke pantai," sebut Autocar New Zealand yang dikutip MNC Portal Indonesia, Selasa (14/11/2023).
Uniknya begitu masuk ke air, tiba-tiba saja mobil listrik itu langsung terbakar. Diduga hal itu terjadi karena baterai lithium-ion bereaksi terhadap air pantai yang asin.
Ironisnya api sama sekali tidak padam. Alih-alih api tersebut terus menjilati Tesla Model X yang seluruh bodi mobilnya nyaris tenggelam.
"Petugas pemadam kebakaran setempat akhirnya memutuskan untuk membiarkan mobilnya terendam untuk jangka waktu yang lama sampai apinya padam sendiri," sebut Autocar New Zealand.
Setelah api padam baru baterai mobil listrik Tesla Model X dikeluarkan. Petugas pemadam kebakaran kemudian memasukkan baterai itu ke tempat khusus untuk berjaga-jaga jika api di baterai menyala kembali.
Menurut Autocar New Zealand, saat terbakar baterai mobil listrik mengalami apa yang dikenal dengan istilah pelarian termal. Kondisi itu sering kali menyebabkan kebakaran yang berlangsung selama berhari-hari. Tidak peduli berapa banyak air yang digunakan untuk mencoba memadamkannya.
Sebelumnya Paul Christensen, Profesor Elektrokimia dari Newcastle University mengatakan saat ini angka kebakaran mobil listrik memang sangat kecil. Jadi masyarakat memang tidak perlu khawatir.
Dia hanya meminta masyarakat paham bahwa baterai mobil listrik memang memiliki potensi yang sangat sulit untuk dipadamkan jika terjadi kebakaran. Sel-sel baterai justru masih menyimpan energi meski pun diketahui tenaga baterai sudah dalam kosong.
Menurutnya perlindungan terhadap baterai justru merupakan salah satu cara yang paling benar dalam mencegah terjadinya kebakaran. "Jika pelindung baterai sudah penyok, Anda harus tahu bahwa itu berbahaya," jelasnya.
Dari situ dia justru khawatir adanya upaya penggunaan baterai bekas dalam upaya konversi mobil konvensional ke mobil listrik. Harga baterai saat ini sangat mahal.
Jadi ada potensi penyalahgunaan baterai-baterai bekas agar menekan biaya konversi mobil listrik. "Banyak baterai yang ternyata sudah direkondisi dan dijual lagi," keluhnya.
Mobil listrik itu dilaporkan tiba-tiba saja tergelincir dari bibir pantai. Hanya saja tidak diketahui kenapa tiba-tiba mobil listrik buatan Elon Musk itu bisa langsung nyemplung.
"Beberapa laporan menyebutkan perickan air pantai menyebabkan korselting pada perangkat di Tesla Model X sehingga mobil listrik itu tergelincir ke pantai," sebut Autocar New Zealand yang dikutip MNC Portal Indonesia, Selasa (14/11/2023).
Uniknya begitu masuk ke air, tiba-tiba saja mobil listrik itu langsung terbakar. Diduga hal itu terjadi karena baterai lithium-ion bereaksi terhadap air pantai yang asin.
Ironisnya api sama sekali tidak padam. Alih-alih api tersebut terus menjilati Tesla Model X yang seluruh bodi mobilnya nyaris tenggelam.
"Petugas pemadam kebakaran setempat akhirnya memutuskan untuk membiarkan mobilnya terendam untuk jangka waktu yang lama sampai apinya padam sendiri," sebut Autocar New Zealand.
Setelah api padam baru baterai mobil listrik Tesla Model X dikeluarkan. Petugas pemadam kebakaran kemudian memasukkan baterai itu ke tempat khusus untuk berjaga-jaga jika api di baterai menyala kembali.
Menurut Autocar New Zealand, saat terbakar baterai mobil listrik mengalami apa yang dikenal dengan istilah pelarian termal. Kondisi itu sering kali menyebabkan kebakaran yang berlangsung selama berhari-hari. Tidak peduli berapa banyak air yang digunakan untuk mencoba memadamkannya.
Sebelumnya Paul Christensen, Profesor Elektrokimia dari Newcastle University mengatakan saat ini angka kebakaran mobil listrik memang sangat kecil. Jadi masyarakat memang tidak perlu khawatir.
Dia hanya meminta masyarakat paham bahwa baterai mobil listrik memang memiliki potensi yang sangat sulit untuk dipadamkan jika terjadi kebakaran. Sel-sel baterai justru masih menyimpan energi meski pun diketahui tenaga baterai sudah dalam kosong.
Menurutnya perlindungan terhadap baterai justru merupakan salah satu cara yang paling benar dalam mencegah terjadinya kebakaran. "Jika pelindung baterai sudah penyok, Anda harus tahu bahwa itu berbahaya," jelasnya.
Dari situ dia justru khawatir adanya upaya penggunaan baterai bekas dalam upaya konversi mobil konvensional ke mobil listrik. Harga baterai saat ini sangat mahal.
Jadi ada potensi penyalahgunaan baterai-baterai bekas agar menekan biaya konversi mobil listrik. "Banyak baterai yang ternyata sudah direkondisi dan dijual lagi," keluhnya.
(wib)