Kasus Oli Palsu Rp5,2 M Terbongkar, Ini Cara Membedakan yang Asli dan Tidak

Rabu, 05 Juni 2024 - 18:19 WIB
loading...
Kasus Oli Palsu Rp5,2...
Oli palsu akan berdampak buruk untuk mobil atau motor, bahkan bisa sampai turun mesin. (Foto: Dok SINDOnews)
A A A
JAKARTA - Cara membedakan oli asli dan palsu penting diketahui agar mesin kendaraan awet. Meski harganya lebih murah, menggunakan oli palsu tentu akan berdampak buruk untuk mobil atau motor, bahkan bisa sampai turun mesin.

Pemahaman tentang perbedaan oli asli dan palsu penting diketahui lantaran banyak kasus pemalsuan. Seperti yang diungkap Subdit 1 Indag Ditreskrimsus Polda Banten, baru-baru ini. Mereka berhasil membongkar praktek pemalsuan oli berbagai merek di Ruko Bizstreet Blok W08 Kec. Panongan, Kab. Tangerang, Banten dan Gudang yang beralamat di Ruko Picaso Blok P04/08A, Citra Raya, Kab. Tangerang.

Para pelaku memproduksi dan memperdagangkan oli yang diduga palsu. Setiap hari mereka memproduksi oli berbagai merek sebanyak 10 drum dan menghasilkan 70–100 karton. "Setiap karton berisi 24 botol total dalam sehari mampu memproduksi 2.400 botol dan diperdagangkan dengan harga Rp24.000/botol, dalam sehari mampu memperdagangkan 2.400 botol X Rp. 24.000 = Rp. 57.600.000/ hari," kata Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Didik Hariyanto dalam keterangan resmi.

Tindakan pemalsuan oli tersebut sudah berjalan selama 3 bulan dengan estimasi total omzet Rp5,2 Miliar. Melihat besarnya dampak kerusakan penggunaan oli palsu, maka penting untuk memahami cara membedakan oli palsu sebagaimana dibagikan oleh Suzuki, Rabu (5/6/2024).


1. Harga


Dari harga sebenarnya sudah bisa terlihat perbedaan antara oli palsu dan asli. Untuk oli asli, pada umumnya memiliki harga jual yang hampir sama atau tidak berbeda jauh di seluruh toko yang ada di Indonesia. Sedangkan oli palsu harganya murah.

Namun, ciri oli palsu berdasarkan perbedaan harga tidak bisa dijadikan patokan baku. Pasalnya, ada produsen yang menawarkan harga terjangkau namun kualitas oli yang diproduksinya cukup terjamin. Intinya, waspada ketika ada yang berani memberikan harga lebih murah dengan selisih antara 30 persen sampai 50 persen.

2. Kemasan


Cara kedua untuk mengetahui keaslian oli kendaraan adalah dengan memperhatikan bagian kemasan. Jika dibandingkan, akan terlihat pada bagian tutup, badan botol, dan juga labelnya terdapat perbedaan.

- Tutup Botol

Kemasan oli dari pabrikan oli resmi menggunakan tutup botol dengan desain sekali pakai.

- Botol

Botol oli yang asli menggunakan kemasan baru, berwarna cerah dengan kondisi tidak ada goresan atau terlihat penyok. Berbeda dengan kondisi botol oli palsu.

- Label

Label yang melekat pada kemasan oli palsu terlihat kusam atau buram karena menggunakan botol oli bekas pakai. Selain itu, ada pula yang menggunakan label dari kertas stiker yang murah. Berbeda dengan kemasan label yang ada pada oli asli.


3. Tanda Pengaman


Banyaknya oli palsu yang beredar di pasaran membuat produsen oli melakukan berbagai upaya. Salah satu yang yang dilakukan adalah menambahkan tanda pengaman ekstra berupa segel, barcode, atau stiker hologram.

Tanda pengaman inilah yang tidak akan ditemukan pada oli motor palsu. Ini merupakan ciri oli motor palsu yang harus diperhatikan ketika akan membeli pelumas untuk kendaraan bermotor.

Kode barcode tersebut hanya bisa dipindai sebanyak satu kali. Jadi, apabila tertera informasi bahwa barcode pernah dipindai sebelumnya, ada kemungkinan isi dari kemasan oli tersebut sudah diganti dengan yang palsu.

4. Kode Produksi


Ciri berikutnya yang menandakan oli asli atau palsu adalah tidak adanya kode nomor produksi yang tertera pada kemasan. Jika ada, belum tentu nomor produksi tersebut sesuai antara yang ada pada botol kemasan dengan di tutup botolnya. Untuk memastikan apakah kode nomor produksi tersebut dari produsen oli secara resmi atau tidak, bisa mengeceknya di internet.

5. Bau dan Warna Oli


Ciri oli palsu juga bisa dilihat berdasarkan warna dan bau. Oli asli pada umumnya berwarna biru, kuning keemasan, atau merah. Selain itu, oli yang benar-benar asli dan berkualitas tidak mengendap, terlihat jernih dan bening. Bau atau aroma dari oli yang asli nyaris tidak berbau, walaupun ada sebagian yang memiliki aroma wangi.

Sedangkan oli palsu warnanya terlihat kecoklatan cenderung hitam dan keruh karena berasal dari oli bekas yang disaring. Pada oli palsu juga terlihat ada endapan yang berasal dari penambahan zat kimia tertentu, dan aromanya tidak sedap.
(msf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6959 seconds (0.1#10.140)