Bye-bye BBM, Welcome Bioetanol! Solusi Ramah Lingkungan dari Negeri Sendiri

Sabtu, 07 September 2024 - 13:47 WIB
loading...
Bye-bye BBM, Welcome...
Toyota Fortuner Flexi Fuel berbahan bakar Bioetanol E100. Foto: TMMIN
A A A
KARAWANG - Indonesia tengah gencar mengejar target pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23% pada 2025 dan 31% pada 2050. Salah satu solusi yang menjanjikan adalah bioetanol, bahan bakar ramah lingkungan yang bisa dihasilkan dari berbagai tanaman seperti tebu, sorgum, jagung, dan singkong.

Pemerintah Indonesia tengah gencar mendorong transisi dari kendaraan konvensional berbahan bakar minyak (BBM) ke kendaraan listrik berbasis baterai.

Upaya ini didorong oleh Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB). Selain ramah lingkungan, kendaraan listrik diproyeksikan akan mengurangi penggunaan BBM hingga 12,8 juta barel per tahun.

Namun, di tengah gempuran teknologi kendaraan listrik, bioetanol muncul sebagai alternatif menarik yang patut diperhitungkan. Bioetanol, bahan bakar nabati yang dihasilkan dari tanaman seperti tebu, sorgum, jagung, dan singkong, menawarkan sejumlah keunggulan yang tidak bisa diabaikan.

Bioetanol: Solusi Berkelanjutan untuk Kendaraan ICE
Bye-bye BBM, Welcome Bioetanol! Solusi Ramah Lingkungan dari Negeri Sendiri

Bioetanol bukan sekadar bahan bakar alternatif. Tapi, memiliki potensi besar untuk menciptakan siklus positif yang menguntungkan.
“Demi menjaga stabilitas kebutuhan bahan bakar dan mengurangi emisi, kita perlu beralih ke EBT dengan siklus lebih cepat, salah satunya bioetanol," ujar Ahli Proses Konversi Biomassa Institut Teknologi Bandung (ITB), Ronny Purwadi, di Karawang, Kamis (6/8/2024).

Berikut beberapa keuntungan dari bioetanol:


1. Ramah Lingkungan: Bioetanol menghasilkan emisi gas rumah kaca yang jauh lebih rendah dibandingkan BBM, berkontribusi pada upaya Indonesia mengurangi dampak perubahan iklim.

2. Meningkatkan Kemandirian Energi: Dengan memanfaatkan sumber daya alam lokal, bioetanol dapat mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor BBM.

3. Mendukung Kesejahteraan Petani: Pengembangan industri bioetanol akan menciptakan lapangan kerja baru di sektor pertanian, meningkatkan pendapatan petani, dan mendorong pertumbuhan ekonomi pedesaan.

4. Kinerja Mesin yang Optimal: Mesin kendaraan berbahan bakar internal (ICE) dapat dimodifikasi untuk menggunakan bioetanol tanpa mengurangi performa. Bahkan, bioetanol dapat meningkatkan efisiensi mesin dan mengurangi emisi gas buang.

Pada GIIAS 2024, Toyota Indonesia dan Pertamina sudah menunjukkan komitmen mereka terhadap pengembangan bioetanol dengan melakukan uji coba bahan bakar bioetanol dari sorgum pada Fortuner Flexy Fuel Vehicle (FFV) dan Kijang Innova Hybrid FFV.

Tantangan dan Peluang Bioetanol

Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan industri bioetanol. Dengan lahan pertanian yang luas dan beragam tanaman penghasil bioetanol, Indonesia dapat menjadi produsen bioetanol terkemuka di dunia.

Selain itu, penggunaan bioetanol juga sejalan dengan visi Indonesia untuk mencapai swasembada energi dan mengurangi ketergantungan pada energi fosil.

Meski demikian, Ronny Purwadi menyebut bahwa pengembangan bioetanol di Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan, antara lain:
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Honda Luncurkan Modul...
Honda Luncurkan Modul Sel Bahan Bakar Generasi Terbaru
Thorium, Bahan Bakar...
Thorium, Bahan Bakar Terkuat di Dunia
Bioetanol dan Kendaraan...
Bioetanol dan Kendaraan Listrik: Kolaborasi untuk Masa Depan Energi Bersih Indonesia
Prabowo Berencana Bikin...
Prabowo Berencana Bikin Bensin dari Singkong, Siap-siap Mobil Sering Turun Mesin
Pentingnya Kualitas...
Pentingnya Kualitas BBM untuk Menjaga Performa Kendaraan
Honda Akui Mobilnya...
Honda Akui Mobilnya di Indonesia Belum Bisa Pakai Bioetanol
China Berhasil Bangun...
China Berhasil Bangun Mesin Mobil Bahan Bakar Amonia Pertama
2035 Eropa Larang Kendaraan...
2035 Eropa Larang Kendaraan Pembakaran Internal, Jerman Minta Mobil Bahan Bakar Sintetis Diizinkan
Kecanggihan Lengan Robot...
Kecanggihan Lengan Robot Autofuel, Isi Bahan Bakar Mobil Lebih Aman dan Tepat
Rekomendasi
Dihadiri Prabowo-Gibran,...
Dihadiri Prabowo-Gibran, Ini Jadwal Pelaksanaan Salat Idulfitri 1446 H di Masjid Istiqlal
Makam Firaun Misterius...
Makam Firaun Misterius Ditemukan setelah 3.600 Tahun
Salat Idulfitri di Lapangan...
Salat Idulfitri di Lapangan Pancasila Simpang Lima Diperkirakan Diikuti 30.000 Jemaah
Israel Larang Umat Islam...
Israel Larang Umat Islam Palestina Gelar Salat Id di Masjid Ibrahimi
9 Lokasi Parkir untuk...
9 Lokasi Parkir untuk Jemaah Salat Idulfitri di Masjid Istiqlal
BTS, BLACKPINK, BIGBANG,...
BTS, BLACKPINK, BIGBANG, dan IU Masuk Daftar Musisi Terhebat Abad 21
Berita Terkini
Meguro Motor Legendaris...
Meguro Motor Legendaris Jepang Jauh sebelum Kawasaki Ada
13 jam yang lalu
Teknologi AION Y Plus,...
Teknologi AION Y Plus, Mudik Pakai Mobil Listrik Tidak Takut Kehabisan Daya
17 jam yang lalu
10 Provinsi Gelar Pemutihan...
10 Provinsi Gelar Pemutihan pajak Kendaraan pada Tahun 2025
20 jam yang lalu
Porsche Tingkatkan Sistem...
Porsche Tingkatkan Sistem PCM dengan Fitur Digital Baru
21 jam yang lalu
BMW R 80 G/S versi 2025...
BMW R 80 G/S versi 2025 Diluncurkan, Segini Tenaganya
1 hari yang lalu
Huawei Siap Luncurkan...
Huawei Siap Luncurkan Mobil Listrik Habis Lebaran 2025
1 hari yang lalu
Infografis
Respons Israel Saat...
Respons Israel Saat Komandan Senior Hamas Bangkit dari Kematian
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved