Jadi Topik Utama, Plagiat Karya Ilmiah Masih Banyak Ditemukan
loading...

Ilustrasi Teknologidigital. FOTO/ IST
A
A
A
JAKARTA - Menetapkan pedoman yang ketat tentang kecurangan dan plagiarisme membentuk pola pikir siswa dan menciptakan budaya integritas. Plagiarisme bukan hanya masalah di kelas. Ini semakin menjadi topik utama dalam siklus berita.
Head of Business Partnerships, Southeast Asia, Turnitin Jack Brazel mengatakan Indonesia termasuk negara yang palinggi tinggi dalam plagiat karya ilmiah. (Baca juga: Bantu Guru PJJ, Kemendikbud Luncurkan Program Guru Belajar)
" Indonesia dan beberapa negara paling banyak menerapakan plagiarisme dalam karya ilmiah dan itu bermacam-macam," ujar Jack di Jakarta. BACA JUGA - Fenomena Alam Jumat Ini, Langit Akan Dihiasi Warna-Warni Centil
Dia melanjutkan tajuk utama yang menampilkan budaya copy paste ini sering kali membuat para guru frustasi. Banyak dari kisah ini tidak hanya membuat plagiarisme tampak dapat diterima seperti yang dilakukan oleh orang kaya dan berkuasa, tetapi juga sangat sedikit kasus yang tampaknya membawa dampak yang dapat memberi kesan bahwa plagiarisme merupakan hal biasa dan masalah kecil.
"Rasanya seperti kalah perang, berbicara tentang plagiarisme kepada siswa ketika mereka secara rutin melihat banyak contoh plagiarisme tanpa konsekuensi serius. Betapapun frustrasinya kondisi ini, berita tentang plagiarisme masih merupakan bahan bagus untuk berbincang dengan siswa tentang integritas akademik," katanya
Tentunya plagiat ini sangat merugikan baik diri sendiri maupun suatu negara.
"Meskipun seringkali berminggu-minggu, berbulan-bulan atau bahkan puluhan tahun kemudian, pada akhirnya penyalinannya akan terlihat. Ini cukup merugikan", jelasnya.
Head of Business Partnerships, Southeast Asia, Turnitin Jack Brazel mengatakan Indonesia termasuk negara yang palinggi tinggi dalam plagiat karya ilmiah. (Baca juga: Bantu Guru PJJ, Kemendikbud Luncurkan Program Guru Belajar)
" Indonesia dan beberapa negara paling banyak menerapakan plagiarisme dalam karya ilmiah dan itu bermacam-macam," ujar Jack di Jakarta. BACA JUGA - Fenomena Alam Jumat Ini, Langit Akan Dihiasi Warna-Warni Centil
Dia melanjutkan tajuk utama yang menampilkan budaya copy paste ini sering kali membuat para guru frustasi. Banyak dari kisah ini tidak hanya membuat plagiarisme tampak dapat diterima seperti yang dilakukan oleh orang kaya dan berkuasa, tetapi juga sangat sedikit kasus yang tampaknya membawa dampak yang dapat memberi kesan bahwa plagiarisme merupakan hal biasa dan masalah kecil.
"Rasanya seperti kalah perang, berbicara tentang plagiarisme kepada siswa ketika mereka secara rutin melihat banyak contoh plagiarisme tanpa konsekuensi serius. Betapapun frustrasinya kondisi ini, berita tentang plagiarisme masih merupakan bahan bagus untuk berbincang dengan siswa tentang integritas akademik," katanya
Tentunya plagiat ini sangat merugikan baik diri sendiri maupun suatu negara.
"Meskipun seringkali berminggu-minggu, berbulan-bulan atau bahkan puluhan tahun kemudian, pada akhirnya penyalinannya akan terlihat. Ini cukup merugikan", jelasnya.
(wbs)
Lihat Juga :