Yang Klasik Yang Bangkit karena Konversi ke Mobil Listrik

Kamis, 10 Desember 2020 - 13:30 WIB
loading...
Yang Klasik Yang Bangkit karena Konversi ke Mobil Listrik
Volkswagen Beetle Electric ini milik Rudi Susanto Rahardjo. Dia mengaku mengendarai mobil listrik itu untuk kegiatan sehari-hari. Foto/Sindonews-Wahyu Sibarani
A A A
JAKARTA - Mobil klasik kerap merebut hati banyak orang. Hanya saja peraturan emisi yang makin ketat terutama di wilayah Eropa membuat kehadiran mobil-mobil itu sulit ditemukan di jalan. Di Jakarta bahkan sempat ada ide melarang mobil-mobil lama yang usianya telah tua berada di jalan guna menekan emisi. Meski akhirnya ditunda, ide itu membuat beberapa penggemar mobil klasik kelabakan. Nah beberapa dari mereka banyak yang melakukan konversi dari bahan bakar fosil ke listrik agar mobil klasik itu tetap bisa di jalan. Konversi itu bahkan dilakukan oleh seorang pengusaha di Indonesia. Berikut ini di antaranya ; (Baca juga : Waduh, Mobil Listrik Honda Gagal Raih Bintang Lima Uji Keamanan )

Yang Klasik Yang Bangkit karena Konversi ke Mobil Listrik

Volkswagen Beetle Rudi Susanto Rahadrdjo

Rudi Susanto Rahardjo mengubah Volkswagen Beetle (Kodok) tahun 1973 kesayangannya menjadi mobil listrik. Rudi mengerjakan konversi pada mobil ini bersama AutoLube Motorsport, bengkel yang berlokasi di Kembangan, Jakarta Barat, untuk menggantikan mesin pembakaran konvensional menjadi motor listrik dan baterai. Beetle berwarna beige ini dikerjakannya dengan memakan waktu hingga enam bulan.

“Pada prinsipnya sih hanya perlu adaptor untuk matching-nya dari motor ke gearbox, butuh adaptor saja,” jelas Rudi soal ubahan yang dikerjakan. “Kita kan sudah menyesuaikan motornya, ukurannya, sebagainya.”

Penyimpanan energy listrik dari mobil ini memanfaatkan jenis baterai lithium iron phosphate (LiFePO 4). Seperti sejatinya Beetle, motor listrik dipasang di bagian belakang, mengisi ruang yang ditinggalkan oleh mesin pembakarannya, sementara baterai diletakkan di bagasi depan.

Dari pengujian yang pernah dilakukan Rudi, hasil konversi ini bisa menempuh perjalanan sejauh 150 kilometer dengan sekali pengisian penuh baterai (full charged). Baterainya bahkan diklaim bisa diisi ulang sampai penuh hanya dalam 4-5 jam, menggunakan listrik 40 kWh. (Baca juga : Honda Ajukan Paten Motor yang Mampu Dikontrol Lewat Pikiran )

Charging port yang digunakan pada Beetle ini adalah IEC Type 1, yang juga umum digunakan di mayoritas mobil listrik di dunia. Diungkap Rudi, total biaya yang dikeluarkannya untuk proyek konversi mobil ini mencapai Rp1 miliar.

Dengan konversi powertrain ini, Rudi ingin menunjukkan bahwa mobil kuno bisa tetap dipertahankan eksistensinya di era mobil listrik, dengan teknologi baru yang juga ramah lingkungan.

Yang Klasik Yang Bangkit karena Konversi ke Mobil Listrik

Lunaz Range Rover

Lunaz, sebuah perusaaha modifikasi mobil di Silverstone, Inggris, membangkitkan kembali Range Rover Classic generasi pertama yang diproduksi pada 1969. Rencananya mereka akan membuat sebanyak 50 unit Range Rover klasik bertenaga listrik itu.

Sayangnya Lunaz sama sekali tidak memberikan informasi detil tentang spesifikasi listri yang mereka gunakan di Range Rover itu. Hanya saja mereka memastikan setiap elemen desain interior dan eksterior Range Rover itu sama sekali tidak ada yang berubah. Kalau pun ada yang berubah hanyalah tangki bahan bakar yang kini menghilang. Begitu juga dengan tutup tangki bahan bakar yang kini diganti dengan soket pengisian listrik.

Diketahui Lunaz masih tetap memberikan nuansa kekinian pada mobil klasik itu. Mereka berencana menambahkan sistem infotainment terbaru agar pengemudi mobil tetap terhibur dengna baik. Mereka bahkan akan menambahkan sistem sambungan internet nirkabel, Wi-FI ke dalam mobil. Selain itu, sistem pendingin dan pemanas ruangan juga diperbarui.


Yang Klasik Yang Bangkit karena Konversi ke Mobil Listrik

Chevrolet K5 Blazer 1972


Chevrolet membangkitkan kembali pikap klasik mereka, Chevrolet K5 Blazer buatan tahun 1975 dengan konversi listrik. Chevrolet sendiri memiliki metode konversi mobil konvensional ke mobil listrik dengan nama Electric Connect and Cruise Package Chevrolet Performance. Lewat metode itu mereka sudah berhasil mengubah mobil biasa menjadi mobil listrik seperti Chevrolet Camaro jadi mobil listrik pada 2018. Tahun selanjutnya, 2019 mereka juga membuat sebuah mobil listrik Chevrolet E-10 yang menggunakan basis mobil pikap Chevrolet C-10 keluaran tahun 1962.

Chevrolet mengatakan paket itu nantinya akan dijual bebas oleh Chevrolet ke pasar aftermarket. Jadi siapa saja yang mempunyai mobil klasik bisa mengonversi jadi mobi listrik dengan pake itu. "Paket ini akan membuka peluang agar teknologi EV bisa didapat masyarakat melalui pasar aftermarket. Paket ini akan jadi susi bagi semua orang yang ingin melakukan konversi mobil listrik," ujae Jim Campbell, GM U.S. vice president of Performance and Motorsports.


Yang Klasik Yang Bangkit karena Konversi ke Mobil Listrik

Mini Klasik Swindon Powertrain


Paket yang sama juga dilakukan oleh Swindon Powertrain yang telah meluncurkan'Kit Mini Klasik' alias peralatan atau perangkat untuk mengubah Morris Mini klasik menjadi mobil listrik.

Classic Mini Kit adalah sekotak mainan yang terdiri dari pengaturan 'HPD E' perusahaan, yang dilengkapi motor magnet permanen tanpa sikat 107bhp, transmisi, diff terbuka, dan semua kabel yang relevan. Semuanya sudah dipasang sebelumnya ke subframe depan mobil Morris Mini klasik. Perangkat ini memang dirancang khusus untuk pemasangan.

Ada juga rumah sambungan CV bagian dalam yang dirancang khusus yang memungkinkan pemasangan rakitan driveshaft Mini standar. Pemilik dapat menukar diff standar dengan LSD opsional.

Item opsional lainnya termasuk paket baterai 12kWh pengontrol motor yang ditempatkan di bawah kap, pengisi daya terpasang dan konverter DC-DC, kit sensor kecepatan, dan pompa sistem pendingin.

Kit mobil listrik ini beratnya hanya 70 kilogram dengan harga mulai dari £ 8.850 atau setara Rp 165,5 juta (ditambah PPN menjadi £ 10.620 atau setara Rp 198,6 juta).

Peralatan itu dapat memesannya sekarang dengan pengiriman mulai Desember 2020, yang cocok untuk proyek mobil listrik Natal untuk Morris Mini klasik.

“Kami telah mencoba membuat kit kami semudah mungkin digunakan,” kata Direktur Komersial Swindon Powertrain Gérry Hughes seperti dikutip Top Gear. "Merekayasa ulang dan mendesain ulang paket sehingga cocok dengan sempurna di Mini klasik.”
(wsb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1474 seconds (0.1#10.140)