Damai Class Action Kasus Baterai, Apple Bayar Penggugat Rp7,4 Triliun

Minggu, 17 Mei 2020 - 07:24 WIB
loading...
A A A
Apple akhirnya menambahkan indikator Health Battery ke iPhone. Sehingga pengguna akan tahu sebelumnya kapan harus mengganti baterai di handset mereka

Apa yang sebenarnya terjadi adalah pembaruan iOS 10.2.1 memungkinkan Apple membatasi CPU pada model iPhone tertentu. Ini memungkinkan melemahnya baterai pada unit-unit tersebut untuk memberi konsumsi daya yang cukup bagi prosesor, sehingga dapat mengikuti tuntutan yang lebih intensif daya.

Apple tutup mulut tentang pelambatan sampai penyelidikan yang dilakukan oleh pengguna independen menemukan apa yang sebenarnya terjadi. Setelah kebenaran diketahui, Tim Cook mengeluarkan permintaan maaf kepada publik pada Desember 2017 dalam bentuk surat terbuka berjudul "Pesan kepada Pelanggan Kami tentang Baterai dan Kinerja iPhone".

Dalam suratnya, Cook mengatakan, dia mengerti mengapa konsumen mengatakan bahwa Apple telah mengecewakan mereka. Pada saat yang sama, eksekutif mengatakan, perusahaan tidak akan pernah melakukan apa pun untuk memperpendek umur produknya.

CEO Apple mengumumkan penurunan drastis 63% pada harga yang dikenakannya untuk mengganti baterai pada model iPhone garansi tertentu. Diskon ditawarkan selama satu tahun dan permintaan untuk layanan ini sangat tinggi.

#Batterygate membuat Apple mengembangkan fitur Battery Health yang saat ini ditemukan di iPhone pada Pengaturan> Baterai> Kesehatan Baterai. Ini mengukur dalam persentase berapa lama masa pakai baterai pada iPhone pengguna.

Baterai diukur pada 100% ketika telepon boot-up untuk pertama kalinya dan sebagai contoh, pembacaan 98% berarti bahwa 2% dari umur panjang baterai telah digunakan. Apple menyarankan mengganti baterai ketika pembacaan ini turun di bawah 80%.
(iqb)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1909 seconds (0.1#10.140)