Mobil Skoda yang Mewarnai Hari Proklamasi Republik Indonesia tahun 1945

Selasa, 17 Agustus 2021 - 13:00 WIB
loading...
Mobil Skoda yang Mewarnai Hari Proklamasi Republik Indonesia tahun 1945
Peristiwa penculikan Rengasdengklok terhadap founding fathers Presiden Sukarno dan Wakil Presiden Muhammad Hatta tersempil cerita tentang mobil Skoda. Foto/IST
A A A
JAKARTA - Siapa sangka mobil Skoda ternyata punya peranan yang cukup vital di Hari Proklamasi Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945. Berkat mobil buatan Republik Ceko itulah, Presiden Sukarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta bisa sampai ke Jakarta dengan cepat dari Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat.

Keberadaan mobil Skoda itu sendiri disebut-sebut dalam buku Kesadaran Nasional Sebuah Otobiografi yang ditulis oleh Ahmad Subardjo Djoyodisuryo. Dalam buku itu Subardjo, yang kala itu bekerja sebagai penasihat panitia persiapan kemerdekaan Indonesia (PPKI) dan teman dekat Laksamana Tadashi Maeda, tengah kebingungan mencari tahu keberadaan Sukarno dan Hatta yang tengah diculik oleh sekelompok pemuda.

Keberadaan Sukarno dan Hatta sangat diperlukan di Jakarta mengingat saat itu keduanya harus hadir dalam rapat PPKI yang digelar PPKI pada jam 10.00. Masalahnya saat itu Sukarno dan Hatta sama sekali tidak terlihat.

Subardjo langsung curiga ada yang tidak beres dengan ketidakhadiran kedua founding fathers Indonesia itu. Dia langsung mengontak salah seorang tokoh pemuda bernama Wikana.



Mobil Skoda yang Mewarnai Hari Proklamasi Republik Indonesia tahun 1945


“Apa yang telah kamu perbuat terhadap Sukarno dan Hatta?” tanya Subardjo dalam otobiografinya itu. Wikana pun berkesempatan menyampaikan apa yang dikehendaki golongan pemuda pada Subardjo. “Hal ini merupakan suatu keputusan kami dalam pertemuan semalam, untuk keselamatan, mereka kami bawa ke suatu tempat di luar kota,” kata Wikana.

Dia juga sempat menjelaskan kepada Subardjo bahwa para pemuda telah membujuk Sukarno dan Hatta agar memproklamirkan kemerdekaan Indonesia di malam mereka menculik keduanya. Setelah mendengar penjelasan itu, Subardjo membujuk Wikana untuk menyebutkan lokasi penyembunyian Sukarno dan Hatta.

Proses itu cukup alot karena Wikana dan pemuda-pemuda lainnya masih tidak yakin dengan keselamatan Sukarno dan Hatta jika lokasi penyembunyian mereka terungkap. Mereka khawatir Sukarno dan Hatta malah dibunuh oleh tentara Jepang begitu lokasi penyembunyian terekspose.

Hal ini yang kemudian dipahami oleh Subardjo dan segera meyakinkan mereka bahwa kekhawatiran itu tidak akan terjadi. “Jika atas dasar keselamatan, saudara telah membawa Sukarno dan Hatta ke luar kota, saudara tidak usah khawatir akan keselamatan mereka jika mereka kembali ke sini, karena saya percaya bahwa kita membutuhkan dukungan Angkatan Luat (Kaigun) andaikata mereka menemui kesulitan dari Angkatan Darat, karena itu tolonglah beritahukan pada saya di mana mereka disembunyikan. Saya akan mengantarkan mereka kembali ke Jakarta sehingga kita dapat segera memulai proklamasi kemerdekaan kita,” terang Subardjo.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2675 seconds (0.1#10.140)