Toyota Sukses Pangkas Inden Toyota Raize dari 9 Bulan Jadi 2-3 Bulan
loading...
Inden Toyota Raize sebelumnya mencapai waktu 9-12 bulan. Foto/DOK. TAM
A
A
A
JAKARTA - PT Toyota Astra Motor (TAM) mengaku berhasil memangkas inden mobil SUV kompak terbaru mereka, Toyota Raize yang semula mencapai 9 bulan kini menjadi 2-3 bulan. Anton Jimmy Suwandi, Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM) mengatakan saat ini sistem produksi Toyota berusaha keras untuk mensuplai kendaraan yang telah dipesan oleh konsumen.
Menurutnya Toyota dalam hal ini Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mengontrol dengan sangat ketat setiap harinya agar produksi bisa berjalan dengan baik. Meski pun saat inin kegiatan produksi masih terus mengalami hambatan baik karena masa pemberlakuan PPKM hingga krisis semikonduktor yang terjadi belakangan ini.
"Sekarang pihak produksi sudah improvement sekarang iden dari 9 bulan menjadi rata-rata 2 bulan maksimum 3 bulan. Saya rasa untuk produk baru masa tunggunya masih acceptable. Yang pasti dari waktu ke waktu usaha ini masih terus dilanjutan," jelas Anton Jimmy Suwandi.
Berbicara mengenai krisis semikonduktor yang saat ini menghambat proses produksi, Anton Jimmy Suwandi mengatakan hal itu memang tidak bisa dicegah. Menurutnya semua negara mengalami hal yang sama.
Hanya saja memang krisis semikonduktor itu menurutnya berjalan dinamis. Setiap saat kelangkaan yang terjadi terus berubah tanpa bisa diprediksi. "Satu hari kita bisa menyelesaikan masalah yang sudah ada dan tiba-tiba besoknya berubah lagi. Jadi sangat dinamis karena selalu ada kabar-kabar baru," jelasnya.
Menurutnya Toyota dalam hal ini Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mengontrol dengan sangat ketat setiap harinya agar produksi bisa berjalan dengan baik. Meski pun saat inin kegiatan produksi masih terus mengalami hambatan baik karena masa pemberlakuan PPKM hingga krisis semikonduktor yang terjadi belakangan ini.
"Sekarang pihak produksi sudah improvement sekarang iden dari 9 bulan menjadi rata-rata 2 bulan maksimum 3 bulan. Saya rasa untuk produk baru masa tunggunya masih acceptable. Yang pasti dari waktu ke waktu usaha ini masih terus dilanjutan," jelas Anton Jimmy Suwandi.
Berbicara mengenai krisis semikonduktor yang saat ini menghambat proses produksi, Anton Jimmy Suwandi mengatakan hal itu memang tidak bisa dicegah. Menurutnya semua negara mengalami hal yang sama.
Hanya saja memang krisis semikonduktor itu menurutnya berjalan dinamis. Setiap saat kelangkaan yang terjadi terus berubah tanpa bisa diprediksi. "Satu hari kita bisa menyelesaikan masalah yang sudah ada dan tiba-tiba besoknya berubah lagi. Jadi sangat dinamis karena selalu ada kabar-kabar baru," jelasnya.
(wsb)
Lihat Juga :
