Gawat, Gangster di Kongo Mengubah Filter Knalpot Mobil Jadi Narkoba
loading...
A
A
A
KINSHASA - Pemerintah Kongo dipusingkan dengan aksi gangster di wilayahnya yang mengubah katalitik konverter atau filter knalpot menjadi narkoba jenis baru. Narkoba jenis baru ini bisa membuat penggunanya duduk berjam-jam atau tidur berhari-hari.
Pada bulan Agustus 2021 saja, pihak keamanan Kongo menangkap 100 orang yang diduga sebagai pengedar dan pembuat narkoba 'bom'. Pihak keamanan juga dipusingkan dengan makin meningkatnya pencurian knalpot di wilayah mereka.
Salah seorang pemimpin geng di Kinshasa, Cedric (26) mengaku penggunaan narkoba ini membuat mereka lebih tenang daripada meminum wiski. Mereka mencampur filter knalpot yang ditumbuk menjadi bubuk dengan pil penenang dan dikonsumsi seperti narkoba.
"Kami biasa minum wiski tapi kami jadi menyakiti orang. Tapi dengan 'bombe' kami jadi tenang. Kami hanya berdiri atau duduk untuk waktu yang sangat lama. Setelah selesai, kami pulang tanpa mengganggu siapa pun," katanya seperti dikutip Autoblog, Jumat (1/10/2021).
Bubuk coklat diperoleh dari menghancurkan inti sarang lebah keramik dari catalitic converter otomotif , perangkat yang memotong emisi gas beracun dalam pipa knalpot kendaraan.
Mekanik menyalahkan meningkatnya permintaan obat pada kasus pencurian catalytic converter, yang dilapisi dengan logam seperti platinum, paladium dan rhodium.
Mekanik yang berbasis di Kinshasa, Tresore Kadogo, mengatakan antara lima dan 10 klien datang kepadanya setiap hari dengan masalah yang sama.
"Kami cek kolong mobil dan catalytic converter sudah hilang, sudah terputus. Narkoba ini merugikan klien kami, terutama baru-baru ini," kata Kadogo.
Direktur lembaga pemberantasan narkoba Kongo, Dandy Yela Y'Olemba mengatakan, sampai saat ini belum diketahui efek jangka panjang penggunaan narkoba 'bombe' ini.
Dandy mengingatkan, logam dalam catalytic converter dapat menyebabkan kanker. "Itu bukan zat yang dibuat untuk dikonsumsi manusia karena itu berbahaya," katanya.
Pada bulan Agustus 2021 saja, pihak keamanan Kongo menangkap 100 orang yang diduga sebagai pengedar dan pembuat narkoba 'bom'. Pihak keamanan juga dipusingkan dengan makin meningkatnya pencurian knalpot di wilayah mereka.
Salah seorang pemimpin geng di Kinshasa, Cedric (26) mengaku penggunaan narkoba ini membuat mereka lebih tenang daripada meminum wiski. Mereka mencampur filter knalpot yang ditumbuk menjadi bubuk dengan pil penenang dan dikonsumsi seperti narkoba.
"Kami biasa minum wiski tapi kami jadi menyakiti orang. Tapi dengan 'bombe' kami jadi tenang. Kami hanya berdiri atau duduk untuk waktu yang sangat lama. Setelah selesai, kami pulang tanpa mengganggu siapa pun," katanya seperti dikutip Autoblog, Jumat (1/10/2021).
Bubuk coklat diperoleh dari menghancurkan inti sarang lebah keramik dari catalitic converter otomotif , perangkat yang memotong emisi gas beracun dalam pipa knalpot kendaraan.
Mekanik menyalahkan meningkatnya permintaan obat pada kasus pencurian catalytic converter, yang dilapisi dengan logam seperti platinum, paladium dan rhodium.
Mekanik yang berbasis di Kinshasa, Tresore Kadogo, mengatakan antara lima dan 10 klien datang kepadanya setiap hari dengan masalah yang sama.
"Kami cek kolong mobil dan catalytic converter sudah hilang, sudah terputus. Narkoba ini merugikan klien kami, terutama baru-baru ini," kata Kadogo.
Direktur lembaga pemberantasan narkoba Kongo, Dandy Yela Y'Olemba mengatakan, sampai saat ini belum diketahui efek jangka panjang penggunaan narkoba 'bombe' ini.
Dandy mengingatkan, logam dalam catalytic converter dapat menyebabkan kanker. "Itu bukan zat yang dibuat untuk dikonsumsi manusia karena itu berbahaya," katanya.
(ysw)