Keren, Start-up Rusia Ubah Mini Van Jadi SPKLU Berjalan
loading...
A
A
A
RUSIA - Perusahaan rintisan atau start-up Rusia, L-Charge menghadirkan solusi kebutuhan pengisian baterai mobil listrik dengan membuat Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Ulang (SPKLU) berjalan dalam bentuk mobil mini van. Mobil itu nantinya akan beredar di London, Inggris tahun depan guna jadi solusi tingginya peredaran mobil listrik di tengah keterbatasan infrastruktur pendukung seperti SPKLU.
Dmitry Lashin, CEO L-Charge mengatakan saat ini pengguna mobi listrik masih dilanda kekhawatiran akan keterbatasan infrastruktur pendukung mobil listrik . Mereka takut ketika tiba-tiba harus mengisi baterai kendaraan hijau itu dan tidak menemukan SPKLU.
Mini Van itu nantinya akan siap mondar-mandir memenuhi kebutuhan pengguna mobil listrik. Jadi mereka tidak perlu repot mengisi baterai mobil listrik mereka di tengah perjalanan.
"Mobil itu bisa mengisi baterai mobil listrik hingga 80 persen dalam waktu 5-7 menit," ujarnya.
Dia mengatakan London akan jadi kota kedua yang akan didatangi oleh L-Charge. Sebelumnya mereka sudah beroperasi di Moskow, Rusia. Selama beroperasi di kota itu mereka bisa melayani kebutuhan pengisian mobil listrik sebanyak 6 kali sehari.
Bentuk SPKLU berjalan yang sudah ada di Rusia juga berbeda dengan mini van baru yang tengah dibuat. Di Rusia L-Charge menggunakan truk ringan atau Light Dutry Truck yang menggendong charging station berukuran besar.
Menariknya agar SPKLU berjalan itu tidak mudah kehabisan energi seperti mobil listrik, L-Charge justru menggerakkan mini van itu dengan gas dan hidrogen. Keduanya akan bekerja bergantian apabila salah satu di antara teknologi penggerak kendaraan itu sudah berkurang karena penggunaan.
Berkat kedua teknologi itu mini van buatan L-Charge tidak perlu khawatir kehabisan energi karena wara-wiri mengisi ulang baterai mobil listrik. Tidak hanya karena kepraktisan, gas dan hidrogen dipilih karena memang memiliki emmisi yang rendah setara mobil listrik.
Hanya saja perlu diketahui biaya pengisian ulang melalui SPKLU berjalan buatan L-Charge itu sedikit lebih mahal dibanding SPKLU yang ada. Autoblog menyebutkan harganya lebih mahal 0,80 Euro atau setara Rp12.832 dibanding opsi yang ada.
Dmitry Lashin, CEO L-Charge mengatakan saat ini pengguna mobi listrik masih dilanda kekhawatiran akan keterbatasan infrastruktur pendukung mobil listrik . Mereka takut ketika tiba-tiba harus mengisi baterai kendaraan hijau itu dan tidak menemukan SPKLU.
Mini Van itu nantinya akan siap mondar-mandir memenuhi kebutuhan pengguna mobil listrik. Jadi mereka tidak perlu repot mengisi baterai mobil listrik mereka di tengah perjalanan.
"Mobil itu bisa mengisi baterai mobil listrik hingga 80 persen dalam waktu 5-7 menit," ujarnya.
Dia mengatakan London akan jadi kota kedua yang akan didatangi oleh L-Charge. Sebelumnya mereka sudah beroperasi di Moskow, Rusia. Selama beroperasi di kota itu mereka bisa melayani kebutuhan pengisian mobil listrik sebanyak 6 kali sehari.
Bentuk SPKLU berjalan yang sudah ada di Rusia juga berbeda dengan mini van baru yang tengah dibuat. Di Rusia L-Charge menggunakan truk ringan atau Light Dutry Truck yang menggendong charging station berukuran besar.
Menariknya agar SPKLU berjalan itu tidak mudah kehabisan energi seperti mobil listrik, L-Charge justru menggerakkan mini van itu dengan gas dan hidrogen. Keduanya akan bekerja bergantian apabila salah satu di antara teknologi penggerak kendaraan itu sudah berkurang karena penggunaan.
Berkat kedua teknologi itu mini van buatan L-Charge tidak perlu khawatir kehabisan energi karena wara-wiri mengisi ulang baterai mobil listrik. Tidak hanya karena kepraktisan, gas dan hidrogen dipilih karena memang memiliki emmisi yang rendah setara mobil listrik.
Hanya saja perlu diketahui biaya pengisian ulang melalui SPKLU berjalan buatan L-Charge itu sedikit lebih mahal dibanding SPKLU yang ada. Autoblog menyebutkan harganya lebih mahal 0,80 Euro atau setara Rp12.832 dibanding opsi yang ada.
(wsb)