Asuransi Tak Sekadar Lindungi Mobil, Zurich Tingkatkan Penetrasi

Senin, 27 Desember 2021 - 22:36 WIB
loading...
Asuransi Tak Sekadar Lindungi Mobil, Zurich Tingkatkan Penetrasi
Zurich Asuransi Indonesia terus berinovasi untuk memberikan layanan terbaik buat konsumen. Foto/IST
A A A
JAKARTA - Kondisi jalan di kota-kota besar di Tanah Air kian padat setiap yahun. Hal itu lantaran populasi kendaraan bermotor meningkat pesat dengan bertumbuhnya perekonomian yang mendorong daya beli masyarakat. Ditambah, harga kendaraan khususnya roda empat yang kian terjangkau dengan adanya dukungan dari lembaga keuangan baik bank maupun non bank. Tak ayal, masyarakat Indonesia pun mulai naik kelas.

Bertumbuhnya ekosistem industri otomotif ikut mendorong pertumbuhan industri pendukung lainnya. Seperti industri asuransi kendaraan bermotor. Namun demikian, masih banyak pemilik kendaraan yang enggan memiliki asuransi kendaraan bermotor pascakredit. Alasannya, hanya akan menambah beban biaya, sementara jika ada kerusakan tak terlalu signifikan dan bisa diatasi secara mandiri.

Padahal, manfaat asuransi kendaraan atau mobil yang paling umum adalah menjadi pelindung bagi pemilik mobil atas kerugian dengan menutup biaya perbaikan yang dibutuhkan. Mulai dari kerusakan akibat perbuatan jahat, kebakaran, dan akibat lainnya. Termasuk kerugian yang ditanggung oleh pihak ketiga.

Manfaat memiliki asuransi kendaraan dirasakan oleh Surachman Nasuha (42). Pria yang berprofesi sebagai penerjemah bahasa Jepang dan bermukim di Komplek DKI Joglo Blok I Nomor 3 itu berkisah, pernah mengalami nasib nahas saat mengemudikan Mazda 2 berkelir merah di jalan Tol Lingkar Luar Jakarta W2 usai mengantar kerabatnya ke bandara Soekarno Hatta. ‘’Sekitar dua tahun lalu, saat berjalan pelan di tol, tiba-tiba ditabrak truk dari belakang. Pintu belakang dan bemper mobil saya ringsek,’’ucapnya saat ditemui Senin (27/12/2021)..

Beruntung dia dan istrinya tak mengalami luka sedikitpun. ‘’Mobil masih bisa dikemudikan hingga rumah,’’paparnya. Pria yang akrab disapa Ki Blangkon itu mengaku tak terlalu meributkan insiden tersebut lantaran dirinya sudah mengsuransikan kendaraannya. “Dulu kreditnya lewat Adira Finance. Begitu lunas asuransi Adira juga, saya perpanjang lagi, dicover dengan Autocillin,’’tuturnya.

Surachman mengaku, dirinya hanya perlu mengeluarkan biaya klaim sebesar Rp300.000 dengan prosedur yang mudah. ‘’Tinggal memberitahukan melalui ponsel, termasuk upload foto kondisi mobil, dan persyaratan lainnya. Kemudian ada petugas yang datang. Bengkel tinggal pilih, Bengkel yang menangani pun bukan sembarang bengkel. Yang dekat dengan rumah juga ada,’’paparnya.



Dia mengungkapkan, mengasuransikan kendaraan memberikan keuntungan lebih. Selain tak butuh biaya besar untuk perbaikan, harga jual kendaraan lebih tinggi. ‘’Mobil yang masih di cover asuransi harga jualnya lebih tinggi dibandingkan yang tidak ada asuransi,’’tuturnya.

Surachman pun mengaku hingga saat ini masih tetap mengasuransikan mobilnya. Termasuk Kijang Innova tipe V matic berkelir abu-abu yang saat ini menjadi tunggangannya sehari-hari. “Musibah bisa datang kapan saja, apalagi saat di jalan. Asuransi tak hanya melindungi kendaraan, asuransi juga melindungi diri kita dan penumpang maupun pihak lain,’’cetusnya.

Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menilai, penjualan kendaraan bermotor yang mulai meningkat diharapkan menjadi pendorong pertumbuhan sampai akhir tahun ini dan di tahun 2022. “Hingga kuartal III-2021, premi lini asuransi kendaraan motor tercatat tumbuh 1,5% (year on year/yoy) menjadi Rp 11,17 triliun, atau menyumbang 20,3% premi dari industri asuransi umum,” kata Menurut Ketua Departemen Riset & Analisa AAUI Anita Faktasia.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5083 seconds (0.1#10.140)