Asuransi Tak Sekadar Lindungi Mobil, Zurich Tingkatkan Penetrasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kondisi jalan di kota-kota besar di Tanah Air kian padat setiap yahun. Hal itu lantaran populasi kendaraan bermotor meningkat pesat dengan bertumbuhnya perekonomian yang mendorong daya beli masyarakat. Ditambah, harga kendaraan khususnya roda empat yang kian terjangkau dengan adanya dukungan dari lembaga keuangan baik bank maupun non bank. Tak ayal, masyarakat Indonesia pun mulai naik kelas.
Bertumbuhnya ekosistem industri otomotif ikut mendorong pertumbuhan industri pendukung lainnya. Seperti industri asuransi kendaraan bermotor. Namun demikian, masih banyak pemilik kendaraan yang enggan memiliki asuransi kendaraan bermotor pascakredit. Alasannya, hanya akan menambah beban biaya, sementara jika ada kerusakan tak terlalu signifikan dan bisa diatasi secara mandiri.
Padahal, manfaat asuransi kendaraan atau mobil yang paling umum adalah menjadi pelindung bagi pemilik mobil atas kerugian dengan menutup biaya perbaikan yang dibutuhkan. Mulai dari kerusakan akibat perbuatan jahat, kebakaran, dan akibat lainnya. Termasuk kerugian yang ditanggung oleh pihak ketiga.
Manfaat memiliki asuransi kendaraan dirasakan oleh Surachman Nasuha (42). Pria yang berprofesi sebagai penerjemah bahasa Jepang dan bermukim di Komplek DKI Joglo Blok I Nomor 3 itu berkisah, pernah mengalami nasib nahas saat mengemudikan Mazda 2 berkelir merah di jalan Tol Lingkar Luar Jakarta W2 usai mengantar kerabatnya ke bandara Soekarno Hatta. ‘’Sekitar dua tahun lalu, saat berjalan pelan di tol, tiba-tiba ditabrak truk dari belakang. Pintu belakang dan bemper mobil saya ringsek,’’ucapnya saat ditemui Senin (27/12/2021)..
Beruntung dia dan istrinya tak mengalami luka sedikitpun. ‘’Mobil masih bisa dikemudikan hingga rumah,’’paparnya. Pria yang akrab disapa Ki Blangkon itu mengaku tak terlalu meributkan insiden tersebut lantaran dirinya sudah mengsuransikan kendaraannya. “Dulu kreditnya lewat Adira Finance. Begitu lunas asuransi Adira juga, saya perpanjang lagi, dicover dengan Autocillin,’’tuturnya.
Surachman mengaku, dirinya hanya perlu mengeluarkan biaya klaim sebesar Rp300.000 dengan prosedur yang mudah. ‘’Tinggal memberitahukan melalui ponsel, termasuk upload foto kondisi mobil, dan persyaratan lainnya. Kemudian ada petugas yang datang. Bengkel tinggal pilih, Bengkel yang menangani pun bukan sembarang bengkel. Yang dekat dengan rumah juga ada,’’paparnya.
Dia mengungkapkan, mengasuransikan kendaraan memberikan keuntungan lebih. Selain tak butuh biaya besar untuk perbaikan, harga jual kendaraan lebih tinggi. ‘’Mobil yang masih di cover asuransi harga jualnya lebih tinggi dibandingkan yang tidak ada asuransi,’’tuturnya.
Surachman pun mengaku hingga saat ini masih tetap mengasuransikan mobilnya. Termasuk Kijang Innova tipe V matic berkelir abu-abu yang saat ini menjadi tunggangannya sehari-hari. “Musibah bisa datang kapan saja, apalagi saat di jalan. Asuransi tak hanya melindungi kendaraan, asuransi juga melindungi diri kita dan penumpang maupun pihak lain,’’cetusnya.
Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menilai, penjualan kendaraan bermotor yang mulai meningkat diharapkan menjadi pendorong pertumbuhan sampai akhir tahun ini dan di tahun 2022. “Hingga kuartal III-2021, premi lini asuransi kendaraan motor tercatat tumbuh 1,5% (year on year/yoy) menjadi Rp 11,17 triliun, atau menyumbang 20,3% premi dari industri asuransi umum,” kata Menurut Ketua Departemen Riset & Analisa AAUI Anita Faktasia.
Sedangkan Direktur PT Zurich Asuransi Indonesia Wayan Pariama mengatakan, pihaknya terus melakukan penetrasi dengan memperluas jaringan berkolaborasi di dalam ekosistem Bank Danamon dan Adira Finance. Zurich Asuransi Indonesia sendiri sebelumnya adalah PT Asuransi Adira Dinamika Tbk. yang dengan aksi korporasinya melakukan perubahan nama. “Tetapi semuanya ya kami-kami juga orangnya,”tegasnya saat Diskusi Virtual dengan Forum Wartawan Otomotif (Forwot) Indonesia beberapa waktu lalu.
Dia memaparkan, untuk meningkatkan penetrasi dan agar mudah diakses oleh masyarakat, Zurich melakukan inovasi untuk memudahkan konsumen dalam melakukan klaim. ‘’Kami melakukan studi apa yang dibutuhkan oleh konsumen, mengenai fitur yang dibutuhkan. Karenanya, kami mengembangkan Autocilin Mobile Claim yang bisa diakses hanya dari smartphone,’’cetusnya.
Dia menyebutkan, saat ini ada 26 juta kendaraan yang beredar di Indonesia. Dengan adanya peningkatan penjualan mobil nasional, maka industri asuransi kendaraan akan ikut bertumbuh. Dia menilai dengan bertumbuhnya industri otomotif, maka industri pembiayaan baik bank maupun non bank pun ikut bertumbuh. ‘’Sehingga kami pun di industri asuransi kendaraan juga ikut mendapatkan bisnisnya,’’tuturnya.
Peningkatan populasi mobil di dalam negeri juga harus diikuti dengan edukasi kepada masyarakat untuk mengasuransikan kendaraannya. Dia memberikan contoh, di negara lain, setiap masyarakat yang memiliki kendaraan bermotor, wajib memiliki asuransi sebagai perlindungan dan mengganti kerugian pihak ketiga apabila terjdi kecelakaan.
Karenanya, peran pemerintah dinilai penting agar masyarakat memiliki kesadaran yang tinggi. Sehingga, asuransi tak hanya melindungi kendaraan atau mobil saja, tetapi juga pengemudi, penumpang hingga pihak ketiga yang dirugikan.
Inovasi lain yang dihadirkan yakni asuransi mesin yang memberikan beragam perlindungan untuk mesin mobil berupa santunan dari risiko kerusakan mekanis atau elektris pada kendaraan bermotor, pada bagian mesin yang menyebabkan kendaraan tidak dapat berfungsi. Ada pula Autocilin Plus yang memberikan jaminan total loss berupa penggantian atas kerusakan atau kerugian dengan total 75% yang terjadi karena kecelakaan, kebakaran, maupun pencurian.
Juga jaminan comprehensive berupa penggantian atas kerusakan atau kerugian sebagian maupun kerugian total dari risiko kecelakaan, kebakaran dan pencurian. Dan comprehensive plus yang diperluas dengan memberikan perlindungan atas risiko angin topan, banjir, badai, hujan es, tanah longsor, gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, huru-hara, kerusuhan, serta kecelakaan diri dan penumpang.
Wayan memaparkan, asuransi kendaraan bermotor menjadi portofolio terbesar dengan capaian sebesar 48% dari total portofolio Zurich. ‘’Untuk mobil bekas, kami juga bekerjasama dengan dealer maupun platform penjualan online,’’paparnya. Dia menambahkan, pihaknya akan memperluas penetrasi ke luar daerah, karena industri pembiayaan juga bertumbuh hingga ke daerah. ‘’Saat ini ekosistem industri otomotif, pembiayaan, asuransi dan bengkel semakin kuat,”paparnya.
Bertumbuhnya ekosistem industri otomotif ikut mendorong pertumbuhan industri pendukung lainnya. Seperti industri asuransi kendaraan bermotor. Namun demikian, masih banyak pemilik kendaraan yang enggan memiliki asuransi kendaraan bermotor pascakredit. Alasannya, hanya akan menambah beban biaya, sementara jika ada kerusakan tak terlalu signifikan dan bisa diatasi secara mandiri.
Padahal, manfaat asuransi kendaraan atau mobil yang paling umum adalah menjadi pelindung bagi pemilik mobil atas kerugian dengan menutup biaya perbaikan yang dibutuhkan. Mulai dari kerusakan akibat perbuatan jahat, kebakaran, dan akibat lainnya. Termasuk kerugian yang ditanggung oleh pihak ketiga.
Manfaat memiliki asuransi kendaraan dirasakan oleh Surachman Nasuha (42). Pria yang berprofesi sebagai penerjemah bahasa Jepang dan bermukim di Komplek DKI Joglo Blok I Nomor 3 itu berkisah, pernah mengalami nasib nahas saat mengemudikan Mazda 2 berkelir merah di jalan Tol Lingkar Luar Jakarta W2 usai mengantar kerabatnya ke bandara Soekarno Hatta. ‘’Sekitar dua tahun lalu, saat berjalan pelan di tol, tiba-tiba ditabrak truk dari belakang. Pintu belakang dan bemper mobil saya ringsek,’’ucapnya saat ditemui Senin (27/12/2021)..
Beruntung dia dan istrinya tak mengalami luka sedikitpun. ‘’Mobil masih bisa dikemudikan hingga rumah,’’paparnya. Pria yang akrab disapa Ki Blangkon itu mengaku tak terlalu meributkan insiden tersebut lantaran dirinya sudah mengsuransikan kendaraannya. “Dulu kreditnya lewat Adira Finance. Begitu lunas asuransi Adira juga, saya perpanjang lagi, dicover dengan Autocillin,’’tuturnya.
Surachman mengaku, dirinya hanya perlu mengeluarkan biaya klaim sebesar Rp300.000 dengan prosedur yang mudah. ‘’Tinggal memberitahukan melalui ponsel, termasuk upload foto kondisi mobil, dan persyaratan lainnya. Kemudian ada petugas yang datang. Bengkel tinggal pilih, Bengkel yang menangani pun bukan sembarang bengkel. Yang dekat dengan rumah juga ada,’’paparnya.
Dia mengungkapkan, mengasuransikan kendaraan memberikan keuntungan lebih. Selain tak butuh biaya besar untuk perbaikan, harga jual kendaraan lebih tinggi. ‘’Mobil yang masih di cover asuransi harga jualnya lebih tinggi dibandingkan yang tidak ada asuransi,’’tuturnya.
Surachman pun mengaku hingga saat ini masih tetap mengasuransikan mobilnya. Termasuk Kijang Innova tipe V matic berkelir abu-abu yang saat ini menjadi tunggangannya sehari-hari. “Musibah bisa datang kapan saja, apalagi saat di jalan. Asuransi tak hanya melindungi kendaraan, asuransi juga melindungi diri kita dan penumpang maupun pihak lain,’’cetusnya.
Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menilai, penjualan kendaraan bermotor yang mulai meningkat diharapkan menjadi pendorong pertumbuhan sampai akhir tahun ini dan di tahun 2022. “Hingga kuartal III-2021, premi lini asuransi kendaraan motor tercatat tumbuh 1,5% (year on year/yoy) menjadi Rp 11,17 triliun, atau menyumbang 20,3% premi dari industri asuransi umum,” kata Menurut Ketua Departemen Riset & Analisa AAUI Anita Faktasia.
Sedangkan Direktur PT Zurich Asuransi Indonesia Wayan Pariama mengatakan, pihaknya terus melakukan penetrasi dengan memperluas jaringan berkolaborasi di dalam ekosistem Bank Danamon dan Adira Finance. Zurich Asuransi Indonesia sendiri sebelumnya adalah PT Asuransi Adira Dinamika Tbk. yang dengan aksi korporasinya melakukan perubahan nama. “Tetapi semuanya ya kami-kami juga orangnya,”tegasnya saat Diskusi Virtual dengan Forum Wartawan Otomotif (Forwot) Indonesia beberapa waktu lalu.
Dia memaparkan, untuk meningkatkan penetrasi dan agar mudah diakses oleh masyarakat, Zurich melakukan inovasi untuk memudahkan konsumen dalam melakukan klaim. ‘’Kami melakukan studi apa yang dibutuhkan oleh konsumen, mengenai fitur yang dibutuhkan. Karenanya, kami mengembangkan Autocilin Mobile Claim yang bisa diakses hanya dari smartphone,’’cetusnya.
Dia menyebutkan, saat ini ada 26 juta kendaraan yang beredar di Indonesia. Dengan adanya peningkatan penjualan mobil nasional, maka industri asuransi kendaraan akan ikut bertumbuh. Dia menilai dengan bertumbuhnya industri otomotif, maka industri pembiayaan baik bank maupun non bank pun ikut bertumbuh. ‘’Sehingga kami pun di industri asuransi kendaraan juga ikut mendapatkan bisnisnya,’’tuturnya.
Peningkatan populasi mobil di dalam negeri juga harus diikuti dengan edukasi kepada masyarakat untuk mengasuransikan kendaraannya. Dia memberikan contoh, di negara lain, setiap masyarakat yang memiliki kendaraan bermotor, wajib memiliki asuransi sebagai perlindungan dan mengganti kerugian pihak ketiga apabila terjdi kecelakaan.
Karenanya, peran pemerintah dinilai penting agar masyarakat memiliki kesadaran yang tinggi. Sehingga, asuransi tak hanya melindungi kendaraan atau mobil saja, tetapi juga pengemudi, penumpang hingga pihak ketiga yang dirugikan.
Inovasi lain yang dihadirkan yakni asuransi mesin yang memberikan beragam perlindungan untuk mesin mobil berupa santunan dari risiko kerusakan mekanis atau elektris pada kendaraan bermotor, pada bagian mesin yang menyebabkan kendaraan tidak dapat berfungsi. Ada pula Autocilin Plus yang memberikan jaminan total loss berupa penggantian atas kerusakan atau kerugian dengan total 75% yang terjadi karena kecelakaan, kebakaran, maupun pencurian.
Juga jaminan comprehensive berupa penggantian atas kerusakan atau kerugian sebagian maupun kerugian total dari risiko kecelakaan, kebakaran dan pencurian. Dan comprehensive plus yang diperluas dengan memberikan perlindungan atas risiko angin topan, banjir, badai, hujan es, tanah longsor, gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, huru-hara, kerusuhan, serta kecelakaan diri dan penumpang.
Wayan memaparkan, asuransi kendaraan bermotor menjadi portofolio terbesar dengan capaian sebesar 48% dari total portofolio Zurich. ‘’Untuk mobil bekas, kami juga bekerjasama dengan dealer maupun platform penjualan online,’’paparnya. Dia menambahkan, pihaknya akan memperluas penetrasi ke luar daerah, karena industri pembiayaan juga bertumbuh hingga ke daerah. ‘’Saat ini ekosistem industri otomotif, pembiayaan, asuransi dan bengkel semakin kuat,”paparnya.
(wsb)