Mercedes Ketar-ketir Pabrik Senilai Rp31,2 Triliun Dirampas Rusia

Minggu, 13 Maret 2022 - 15:00 WIB
loading...
Mercedes Ketar-ketir...
Sebanyak 1.000 karyawan pabrik Mercedes-Benz di Episovo, Rusia kini sudah berhenti bekerja. Foto/IST
A A A
RUSIA - Mercedes-Benz tengah khawatir fasilitas pabrik senilai USD2,2 miliar atau setara Rp31,2 triliun yang ada di Esipovo, Moskow akan dinasionalisasi Rusia. Sinyal-sinyal pengambilalihan pabrik itu muncul ketika partai berkuasa Rusia, United Party menyuarakan agar Rusia segera menasionalisasi fasilitas-fasilitas industri milik perusahaan-perusahaan yang datang dari negara tidak bersahabat.

Nasionalisasi disarankan segera dilakukan bagi perusahaan asing yang memiliki saham lebih dari 25 persen dari fasilitas-fasilitas yang ada di Rusia. Dari kategori itu pabrik Mercedes-BEnz di Esipovi terancam diambilalih oleh Rusia jika keinginan United Party disetujui.

Kekhawatiran Mercedes-Benz diumumkan baru-baru ini. Perusahaan mobil Jerman itu khawatir invasi Rusia terhadap Ukraina akan menimbulkan banyak gangguan. Beberapa di antaranya adalah disrupsi suplai energi dan komponen, serangan siber hingga nasionalisasi aset yang ditinggalkan di Rusia .


Mercedes Ketar-ketir Pabrik Senilai Rp31,2 Triliun Dirampas Rusia


"Resiko ini semakin diperparah dengan adanya potensi perampasan aset-aset yang disuarakan belakangan ini," tulis keterangan resmi Mercedes-Benz dikutip Auto Hindustan Times.

Saat ini Mercedes-Benz memang tidak bisa mencegah adanya upaya perampasan. Pasalnya mereka sudah memutuskan untuk tidak beroperasi dan menghentikan segala aktivitas bisnis mereka di negara yang dipimpin Vladimir Putin. Langkah itu sendiri diikuti oleh berbagai produsen mobil lainnya.



Mercedes Ketar-ketir Pabrik Senilai Rp31,2 Triliun Dirampas Rusia


Bedanya adalah Mercedes-Benz memiliki fasilitas produksi yang sangat mahal. Disebutkan Auto Hindustan Times, pabrik Mercedes-Benz di Esipovo memproduksi mobil sedan E-Class dan SUV. Pabrik itu bahkan bisa memproduksi sebanyak 25.000 mobil per tahun.

Pabrik itu sendiri pertama kali dibuka pada 2017 dan dihadiri langsung oleh Vladimir Putin. Hadirnya pabrik jadi istimewa karena merupakan investasi asing otomotif pertama yang hadir di Rusia.

Hingga kini jumlah karyawan yang bekerja di pabrik itu mencapai 1.000 orang. Seluruhnya sudah mulai dirumahkan ketika invasi Rusia ke Ukraina terjadi.
(wsb)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1814 seconds (0.1#10.140)