Mobil Listrik Berpotensi Lebih Membahayakan dan Bikin Rugi Saat Tabrakan Terjadi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hasil studi yang dilakukan perusahaan asuransi AXA menyimpulkan mobil listrik berpotensi lebih membahayakan dan bikin rugi saat tabrakan terjadi. Dalam penelitian yang dilakukan sepanjang 2022 ini perusahaan asuransi dari Prancis itu melihat ada beberapa hal yang jadi kelemahan besar mobil listrik dibanding mobil konvensional apabila kecelakaan terjadi.
"Saat ini memang potensi kecelakaan atau tabrakan yang melibatkan mobil listrik tidak lebih banyak dari mobil konvensional. Hanya saja klaim asuransi yang dibuat jauh lebih mahal," ujar Nils Reich, Director of Property Insurance AXA.
Menurutnya jumlah klaim yang dihasilkan memang jauh lebih rumit dibandingkan mobil biasa. Pasalnya mobil listrik telah dilengkapi dengan berbagai teknologi kompleks yang akan ikut rusak ketika kecelakaan atau tabrakan terjadi.
Jadi kerusakan yang muncul akibat tabrakan tidak hanya sekadar kerusakan di bagian badan mobil saja tapi juga fitur-fitur yang ada di dalam mobil listrik itu.
Potensi kerugian terbesar lainnya juga ada pada posisi baterai yang ada di bagian bawah mobil. Posisi itu menurut AXA sangat rawan apabila terjadi kecelakaan. "Kerusakan dari bawah dapat menyebabkan kerusakan yang sangat mahal dan terkadang berbahaya," jelas Nils Reich.
Tidak hanya bikin rugi, mobil listrik juga sangat berbahaya karena potensi terjadinya kecelakaan. Pertama mobil listrik tidak mengeluarkan suara layaknya mobil-mobil konvensional. Jadi keberadaan mereka sulit dideteksi oleh pengguna jalan lainnya.
Saat ini memang sudah banyak pabrikan mobil listrik yang melengkapi mobil listrik mereka dengan suara buatan atau artifisial. Hanya saja fitur itu sifatnya opsional. Bahkan pemilik mobil listrik cenderung lebih senang dengan tidak adanya suara.
"Saat ini memang potensi kecelakaan atau tabrakan yang melibatkan mobil listrik tidak lebih banyak dari mobil konvensional. Hanya saja klaim asuransi yang dibuat jauh lebih mahal," ujar Nils Reich, Director of Property Insurance AXA.
Menurutnya jumlah klaim yang dihasilkan memang jauh lebih rumit dibandingkan mobil biasa. Pasalnya mobil listrik telah dilengkapi dengan berbagai teknologi kompleks yang akan ikut rusak ketika kecelakaan atau tabrakan terjadi.
Jadi kerusakan yang muncul akibat tabrakan tidak hanya sekadar kerusakan di bagian badan mobil saja tapi juga fitur-fitur yang ada di dalam mobil listrik itu.
Potensi kerugian terbesar lainnya juga ada pada posisi baterai yang ada di bagian bawah mobil. Posisi itu menurut AXA sangat rawan apabila terjadi kecelakaan. "Kerusakan dari bawah dapat menyebabkan kerusakan yang sangat mahal dan terkadang berbahaya," jelas Nils Reich.
Tidak hanya bikin rugi, mobil listrik juga sangat berbahaya karena potensi terjadinya kecelakaan. Pertama mobil listrik tidak mengeluarkan suara layaknya mobil-mobil konvensional. Jadi keberadaan mereka sulit dideteksi oleh pengguna jalan lainnya.
Saat ini memang sudah banyak pabrikan mobil listrik yang melengkapi mobil listrik mereka dengan suara buatan atau artifisial. Hanya saja fitur itu sifatnya opsional. Bahkan pemilik mobil listrik cenderung lebih senang dengan tidak adanya suara.