Fakta Mobil Raja Charles III, Pakai Wine dan Keju Sebagai Bahan Bakar
loading...
A
A
A
LONDON - Mobil Raja Charles III sangat unik karena dikabarkan menggunakan wine dan keju sebagai bahan bakarnya. Kegemaran Pangeran Charles yang secara resmi dinyatakan sebagai Raja Inggris pada dunia otomotif ditunjukkan dari berbagai koleksi mobilnya .
Keluarga kerajaan Inggris sangat menyadari koleksi mobil klasik dan mahal mewakili selera Inggris. Salah satunya adalah koleksi mobil Raja Charles III, Aston Martin tahun 1970 biru klasik.
Selain langka, salah satu mobil miliknya ini sangat unik sampai-sampai Raja Charles sendiri mengatakan bahwa mobil tersebut merupakan mobil kesayangannya. Tidak seperti mobil biasa yang menggunakan bahan bakar bensin atau solar, mobil Raja Charles dimodifikasi untuk menggunakan bahan bakar ramah lingkungan.
Juru kampanye lingkungan lama Raja Charles telah mengungkapkan bahwa mobil tersebut digerakkan oleh bertenaga yang berasal dari bahan bakar anggur dan keju. Raja Inggris tersebut berbicara tentang upayanya untuk mengurangi jejak karbon, termasuk beralih ke sumber bahan bakar yang lebih berkelanjutan untuk Aston Martin favoritnya.
Mobil tersebut merupakan Aston Martin DB MKII Volante yang tidak menggunakan bahan bakar minyak (BBM) seperti mobil pada umumnya. Padahal, mobil tersebut pun tidak ditenagai oleh tenaga baterai.
Raja Charles menjelaskan bahwa dia telah mengubah mobil yang telah dia miliki selama 51 tahun untuk bergerak menggunakan "kelebihan anggur putih Inggris dan whey dari proses keju". Aston Martin DB86 berbahan bakar sisa pemrosesan keju dan anggur agar ramah lingkungan, dengan memodifikasi mesin agar cocok menggunakan bioetanol dari keju dan wine.
"Aston Martin lama saya kehabisan tenaga. Dapatkah Anda percaya mobil tersebut bertenaga anggur putih Inggris dan whey sisa pembuatan keju," kata Pangeran Charles dikutip SINDOnews dari perthnow.com, Senin (12/9/2022).
Secara teknis, mobil masih menggunakan bensin 15% dan sisanya adalah bioetanol yang disebut E85. Hal ini memungkinkan mesin untuk membakar sepenuhnya dengan emisi yang sangat rendah.
Idenya lahir pada tahun 2008 ketika Charles melihat banyak sisa keju dan proses pembuatan anggur Inggris. Mobil tersebut sampa saat ini masih hidup dan baru-baru ini dikendarainya.
Meski begitu, Raja Charles mengatakan bahwa dulunya seorang mekanik Aston Martin telah mempertanyakan keputusannya untuk mengubah mobil tersebut menggunakan bahan bakar ramah lingkungan.
(MG/Vadma Gempita)
Keluarga kerajaan Inggris sangat menyadari koleksi mobil klasik dan mahal mewakili selera Inggris. Salah satunya adalah koleksi mobil Raja Charles III, Aston Martin tahun 1970 biru klasik.
Selain langka, salah satu mobil miliknya ini sangat unik sampai-sampai Raja Charles sendiri mengatakan bahwa mobil tersebut merupakan mobil kesayangannya. Tidak seperti mobil biasa yang menggunakan bahan bakar bensin atau solar, mobil Raja Charles dimodifikasi untuk menggunakan bahan bakar ramah lingkungan.
Juru kampanye lingkungan lama Raja Charles telah mengungkapkan bahwa mobil tersebut digerakkan oleh bertenaga yang berasal dari bahan bakar anggur dan keju. Raja Inggris tersebut berbicara tentang upayanya untuk mengurangi jejak karbon, termasuk beralih ke sumber bahan bakar yang lebih berkelanjutan untuk Aston Martin favoritnya.
Mobil tersebut merupakan Aston Martin DB MKII Volante yang tidak menggunakan bahan bakar minyak (BBM) seperti mobil pada umumnya. Padahal, mobil tersebut pun tidak ditenagai oleh tenaga baterai.
Raja Charles menjelaskan bahwa dia telah mengubah mobil yang telah dia miliki selama 51 tahun untuk bergerak menggunakan "kelebihan anggur putih Inggris dan whey dari proses keju". Aston Martin DB86 berbahan bakar sisa pemrosesan keju dan anggur agar ramah lingkungan, dengan memodifikasi mesin agar cocok menggunakan bioetanol dari keju dan wine.
"Aston Martin lama saya kehabisan tenaga. Dapatkah Anda percaya mobil tersebut bertenaga anggur putih Inggris dan whey sisa pembuatan keju," kata Pangeran Charles dikutip SINDOnews dari perthnow.com, Senin (12/9/2022).
Secara teknis, mobil masih menggunakan bensin 15% dan sisanya adalah bioetanol yang disebut E85. Hal ini memungkinkan mesin untuk membakar sepenuhnya dengan emisi yang sangat rendah.
Idenya lahir pada tahun 2008 ketika Charles melihat banyak sisa keju dan proses pembuatan anggur Inggris. Mobil tersebut sampa saat ini masih hidup dan baru-baru ini dikendarainya.
Meski begitu, Raja Charles mengatakan bahwa dulunya seorang mekanik Aston Martin telah mempertanyakan keputusannya untuk mengubah mobil tersebut menggunakan bahan bakar ramah lingkungan.
(MG/Vadma Gempita)
(wib)