Ini Fungsi Lampu Hazard yang Benar, Jangan Sampai Salah Kaprah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Cermati fungsi lampu hazard yang benar. Jangan sampai salah kaprah seperti kebanyakan pengemudi mobil lainnya dan malah membahayakan orang lain.
Ya, saat ini memang masih banyak pengemudi mobil yang salah kaprah saat mengaktifkan lampu hazard. Misalnya saja saat hujan deras, banyak pengemudi mobil, terutama di jalan bebas hambatan, menyalakan lampu hazard.
Tujuannya agar pengemudi mobil yang di belakang bisa mengidentifikasi keberadaan mobilnya. Padahal itu salah besar karena hal itu sangat membahayakan.
Contoh lainnya adalah saat pengemudi mobil ingin berjalan lurus di perempatan. Biasanya mereka mengaktifkan lampu hazard agar pengendara lain tahu kalau mobil itu tidak ke kiri dan ke kanan tapi lurus ke depan.
Padahal itu juga salah besar. Jika memang lurus maka sebaiknya tidak perlu menyalakan lampu hazard. Menurut Rifat Sungkar pembalap nasional sekaligus Brand Ambasador Mitsubishi Indonesia, menyalakan lampu hazard tidak boleh sembarangan, hanya pada momen-momen tertentu saja. Semisal, pada saat mobil berhenti karena kondisi darurat.
“Hazard memberikan sinyal kepada pengguna jalan lain ketika sedang terjadi bahaya. Tapi tolong, penggunaan hazard ini jangan ketika mobilnya sambil berjalan. Sebab, hazard adalah satu-satunya sinyal, di mana mobil belakang harus diberitahu bahwa mobil kita sedang dalam keadaan darurat dan berhenti 0 km/jam,” kata Rifat Sungkar.
Dirinya juga menghimbau agar pengendara mobil tidak ikut-ikutan menggunakan lampu hazard ketika melihat ada kendaraan lain di jalan yang menyalakannya.
“Jadi orang itu kalau nyalakan hazard suka salah, kalau orang lain nyalakan hazard terus kita ikut-ikutan, itu salah. Sebetulnya bukan itu caranya, jadi pastikan jangan diulangi hal seperti itu. Ini juga untuk menambah umur sistem kelistrikan mobil lebih awet,” imbuh dia.
Ya, saat ini memang masih banyak pengemudi mobil yang salah kaprah saat mengaktifkan lampu hazard. Misalnya saja saat hujan deras, banyak pengemudi mobil, terutama di jalan bebas hambatan, menyalakan lampu hazard.
Tujuannya agar pengemudi mobil yang di belakang bisa mengidentifikasi keberadaan mobilnya. Padahal itu salah besar karena hal itu sangat membahayakan.
Contoh lainnya adalah saat pengemudi mobil ingin berjalan lurus di perempatan. Biasanya mereka mengaktifkan lampu hazard agar pengendara lain tahu kalau mobil itu tidak ke kiri dan ke kanan tapi lurus ke depan.
Padahal itu juga salah besar. Jika memang lurus maka sebaiknya tidak perlu menyalakan lampu hazard. Menurut Rifat Sungkar pembalap nasional sekaligus Brand Ambasador Mitsubishi Indonesia, menyalakan lampu hazard tidak boleh sembarangan, hanya pada momen-momen tertentu saja. Semisal, pada saat mobil berhenti karena kondisi darurat.
“Hazard memberikan sinyal kepada pengguna jalan lain ketika sedang terjadi bahaya. Tapi tolong, penggunaan hazard ini jangan ketika mobilnya sambil berjalan. Sebab, hazard adalah satu-satunya sinyal, di mana mobil belakang harus diberitahu bahwa mobil kita sedang dalam keadaan darurat dan berhenti 0 km/jam,” kata Rifat Sungkar.
Dirinya juga menghimbau agar pengendara mobil tidak ikut-ikutan menggunakan lampu hazard ketika melihat ada kendaraan lain di jalan yang menyalakannya.
“Jadi orang itu kalau nyalakan hazard suka salah, kalau orang lain nyalakan hazard terus kita ikut-ikutan, itu salah. Sebetulnya bukan itu caranya, jadi pastikan jangan diulangi hal seperti itu. Ini juga untuk menambah umur sistem kelistrikan mobil lebih awet,” imbuh dia.