Siap-siap, Harga Mobil Listrik Bakal Lebih Mahal Lagi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Harga mobil listrik bakal lebih mahal lagi setelah paket baterai lithium ion mengalami lonjakan harga untuk pertama kalinya sejak 2010. Kenaikan harga paket baterai lithium ion itu dikarenakan naiknya biaya bahan baku dan komponen baterai.
BloombergNEF (BNEF) menyebutkan kenaikan itu tidak bisa dihindari. Pasalnya sejak 12 tahun lalu, biaya pembuatan paket baterai mobil listrik memang tidak mengalami kenaikan harga.
Di tahun 2022 ini harga rata-rata tertimbang volume untuk paket baterai lithium-ion di semua sektor telah meningkat menjadi USD151 per kWh atau mencapai Rp2,3 juta per kWh. Angka tersebut mewakili rata-rata di berbagai penggunaan akhir baterai, termasuk berbagai jenis kendaraan listrik, bus, dan proyek penyimpanan stasioner.
Saat ini paket baterai mobil listrik, harganya adalah USD138 per kWh atau sama dengan Rp2,1 juta per kWh. BNEF mengatakan akibat kondisi itu harga mobil listrik bisa meningkat lebih tinggi.
Padahal di 2022 ini menurut mereka harga mobil listrik sudah sangat tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. “Kenaikan harga bahan baku dan komponen telah menjadi kontributor terbesar terhadap harga sel yang lebih tinggi yang diamati pada tahun 2022,” ujar analis BNEF, Evelina Stoikou.
Dia melanjutkan dengan harga paket baterai yang sudah meroket, sangat masuk akal produsen mobil listrik akan menaikkan harga mobil listrik.Apalagi komponen harga termahal dari mobil listrik 80 persen ada di paket baterai.
Beberapa produsen mobil listrik memang sudah melakukan kenaikan harga. Contohnya VinFast, produsen mobil listrik Vietnam, yang mengumumkan kenaikan harga baru-baru ini.
VinFast menyebtukan adanya kenaikan harga dua mobil listrik mereka, VinFast VF8 dan VinFast VF9. Sebelumnya VinFast VF8 dijual di harga USD40.700 atau setara Rp630,1 juta. Saat ini VinFast VF8 ada di harga USD42.200 atau mencapai Rp653,4 juta.
BloombergNEF (BNEF) menyebutkan kenaikan itu tidak bisa dihindari. Pasalnya sejak 12 tahun lalu, biaya pembuatan paket baterai mobil listrik memang tidak mengalami kenaikan harga.
Di tahun 2022 ini harga rata-rata tertimbang volume untuk paket baterai lithium-ion di semua sektor telah meningkat menjadi USD151 per kWh atau mencapai Rp2,3 juta per kWh. Angka tersebut mewakili rata-rata di berbagai penggunaan akhir baterai, termasuk berbagai jenis kendaraan listrik, bus, dan proyek penyimpanan stasioner.
Saat ini paket baterai mobil listrik, harganya adalah USD138 per kWh atau sama dengan Rp2,1 juta per kWh. BNEF mengatakan akibat kondisi itu harga mobil listrik bisa meningkat lebih tinggi.
Padahal di 2022 ini menurut mereka harga mobil listrik sudah sangat tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. “Kenaikan harga bahan baku dan komponen telah menjadi kontributor terbesar terhadap harga sel yang lebih tinggi yang diamati pada tahun 2022,” ujar analis BNEF, Evelina Stoikou.
Dia melanjutkan dengan harga paket baterai yang sudah meroket, sangat masuk akal produsen mobil listrik akan menaikkan harga mobil listrik.Apalagi komponen harga termahal dari mobil listrik 80 persen ada di paket baterai.
Beberapa produsen mobil listrik memang sudah melakukan kenaikan harga. Contohnya VinFast, produsen mobil listrik Vietnam, yang mengumumkan kenaikan harga baru-baru ini.
VinFast menyebtukan adanya kenaikan harga dua mobil listrik mereka, VinFast VF8 dan VinFast VF9. Sebelumnya VinFast VF8 dijual di harga USD40.700 atau setara Rp630,1 juta. Saat ini VinFast VF8 ada di harga USD42.200 atau mencapai Rp653,4 juta.