Lyft dan GM Uji Layanan Angkutan Otonom Tahun Depan
A
A
A
LONDON - General Motors (GM), salah satu produsen mobil terbesar di dunia, telah menginvestasikan USD500 juta di perusahaan Lyft sebagai bagian dari kemitraan untuk menciptakan "jaringan terpadu on-demand" angkutan penumpang otonom di AS. Menurut laporan Wall Street Journal, layanan mobil self driving tersebut akan mulai tahap pengujian tahun depan.
Langkah tersebut dimulai dari akuisisi GM terhadap Cruise Automation, sebuah startup mobil otonom yang dibeli pada Maret 2016. "Kami ingin ke dokter hewan teknologi otonom antara Cruise, GM, dan kita sendiri perlahan-lahan akan memperkenalkan ini ke pasar," ujar Direktur Produk Lyft, Taggart Matthiesen, seperti dikutip dari Tech Spot, Sabtu (7/5/2016).
Publikasi menunjukkan bahwa armada otonom akan terdiri angkutan murah, mobil listrik Chevy yang akan dilengkapi teknologi self-driving Cruise Automation. Sementara kota tempat untuk uji coba belum terungkap.
Lyft sudah bekerja pada sebuah aplikasi prototipe yang memberikan pengguna pilihan untuk memilih kendaraan otonom ketika memesan tumpangan atau taksi. Sebagai cara meredam kekhawatiran peraturan, mobil awalnya akan datang dengan driver di kursi depan yang dapat mengambil alih kendaraan otonom.
Saingan Lyft, Uber juga dilaporkan memperluas penelitiannya ke layanan self-driving on-demand. Perusahaan itu mengumumkan bermitra dengan University of Arizona tahun lalu untuk mengembangkan pemetaan dan optik teknologi.
Google adalah perusahaan lain yang meningkatkan fokus pada kendaraan otomatis. Raksasa teknologi itu mengumumkan kesepakatan dengan Fiat Chrysler pada awal pekan yang akan melihat integrasi sistem self-driving ke dalam 100 minivan hybrid Chrysler Pacifica.
Langkah tersebut dimulai dari akuisisi GM terhadap Cruise Automation, sebuah startup mobil otonom yang dibeli pada Maret 2016. "Kami ingin ke dokter hewan teknologi otonom antara Cruise, GM, dan kita sendiri perlahan-lahan akan memperkenalkan ini ke pasar," ujar Direktur Produk Lyft, Taggart Matthiesen, seperti dikutip dari Tech Spot, Sabtu (7/5/2016).
Publikasi menunjukkan bahwa armada otonom akan terdiri angkutan murah, mobil listrik Chevy yang akan dilengkapi teknologi self-driving Cruise Automation. Sementara kota tempat untuk uji coba belum terungkap.
Lyft sudah bekerja pada sebuah aplikasi prototipe yang memberikan pengguna pilihan untuk memilih kendaraan otonom ketika memesan tumpangan atau taksi. Sebagai cara meredam kekhawatiran peraturan, mobil awalnya akan datang dengan driver di kursi depan yang dapat mengambil alih kendaraan otonom.
Saingan Lyft, Uber juga dilaporkan memperluas penelitiannya ke layanan self-driving on-demand. Perusahaan itu mengumumkan bermitra dengan University of Arizona tahun lalu untuk mengembangkan pemetaan dan optik teknologi.
Google adalah perusahaan lain yang meningkatkan fokus pada kendaraan otomatis. Raksasa teknologi itu mengumumkan kesepakatan dengan Fiat Chrysler pada awal pekan yang akan melihat integrasi sistem self-driving ke dalam 100 minivan hybrid Chrysler Pacifica.
(dmd)