Soal Mobil Listrik, Toyota Tunggu Infrastruktur
A
A
A
JAKARTA - PT. Toyota Astra Motor (TAM) belum memiliki rencana untuk saat ini untuk mengembangkan mobil berbahan bakar listrik. Pasalnya, Toyota perlu persiapkan infrastruktur dan waktu yang lama.
President Director TAM, Yoshihiro Nakata mengatakan, tetap konsen dengan mobil yang menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk dipertahankan. Hanya saja ke depan, tidak menutup akan mengembangkan mobil berbahan bakar listrik atau baterai.
"Sebagaimana kondisi yang saat ini. Maka kami belum akan kembangkan mobil listrik atau baterai," ujarnya di sela peresmian Taman Lalu Lintas di Bandung, Jumat (28/9/2017).
Kendati begitu, Nakata menambahkan, bakal memikirkan mobil BBM dengan mengalihkan ke tenaga baterai atau tenaga listrik. Hanya saja, pihaknya memang membutuhkan persiapan yang panjang. Bahkan, infrastruktur yang juga harus dipersiapkan dengan matang.
"Bila perlu dikembangkan dalam waktu cukup lama dan secara besar-besaran. Sehingga, dapat memproduksi mobil ramah lingkungan dalam kapasitas besar," tukasnya.
Oleh karena itu, lanjut Nakata, pihaknya memikirkan saat ini dengan tetap akan mempertahakan mobil berbahan bakar BBM. Namun, bila perlu juga mengalihkan ke mobil hybrid, baru kemudian mengembangkan mobil berbaham bakar baterai atau juga listrik.
"Karena pada dasarnya kami masih menunggu pemerintah. Kita sifatnya akan mendukung setiap kebijakan pemerintah. Terutama untuk kebijakan agar kendaraan mempunyai emisi buang yang sangat rendah," pungkasnya.
President Director TAM, Yoshihiro Nakata mengatakan, tetap konsen dengan mobil yang menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk dipertahankan. Hanya saja ke depan, tidak menutup akan mengembangkan mobil berbahan bakar listrik atau baterai.
"Sebagaimana kondisi yang saat ini. Maka kami belum akan kembangkan mobil listrik atau baterai," ujarnya di sela peresmian Taman Lalu Lintas di Bandung, Jumat (28/9/2017).
Kendati begitu, Nakata menambahkan, bakal memikirkan mobil BBM dengan mengalihkan ke tenaga baterai atau tenaga listrik. Hanya saja, pihaknya memang membutuhkan persiapan yang panjang. Bahkan, infrastruktur yang juga harus dipersiapkan dengan matang.
"Bila perlu dikembangkan dalam waktu cukup lama dan secara besar-besaran. Sehingga, dapat memproduksi mobil ramah lingkungan dalam kapasitas besar," tukasnya.
Oleh karena itu, lanjut Nakata, pihaknya memikirkan saat ini dengan tetap akan mempertahakan mobil berbahan bakar BBM. Namun, bila perlu juga mengalihkan ke mobil hybrid, baru kemudian mengembangkan mobil berbaham bakar baterai atau juga listrik.
"Karena pada dasarnya kami masih menunggu pemerintah. Kita sifatnya akan mendukung setiap kebijakan pemerintah. Terutama untuk kebijakan agar kendaraan mempunyai emisi buang yang sangat rendah," pungkasnya.
(wbs)