Nasib di Ujung Tanduk, Inilah Hinaan Ferrari yang Besarkan Lamborghini

Minggu, 27 Oktober 2019 - 13:19 WIB
Nasib di Ujung Tanduk,...
Nasib di Ujung Tanduk, Inilah Hinaan Ferrari yang Besarkan Lamborghini
A A A
MILAN - Selamatkan Ducati, kali ini Volkswagen AG dikabarkan mempertimbangkan dan memilih opsi menjual merek supercar Lamborghini. Namun di balik kebesaran Lamborghini ada nama besar Ferrari yang ikut ambil bagian dalam perjalanan Supercar mewah tersebut.

Volkswagen AG dilaporkan menawarkan saham ke publik. Langkah ini diambil sejalan dengan upaya Volkswagen untuk meningkatkan nilai pasarnya menjadi USD 220 miliar. Baca Juga: Berita Persaingan Varian Ferrari dengan Lamborghini

Seperti dilaporkan Reuters, Penjualan Lamborghini ke pihak ketiga memungkinkan Volkswagen AG untuk fokus pada merek-merek utamanya seperti Volkswagen, Audi dan Porsche. Volkswagen AG juga memiliki truk Bentley, Bugatti, SEAT, Skoda Ducati, dan Traton yang sahamnya ditawarkan melalui IPO pada 2018.

Menurut sumber, VW sudah memulai persiapan untuk mengatur Lamborghini sebagai entitas terpisah dan prosesnya akan berlangsung hingga akhir tahun depan.

Meskipun sukses di bawah naungan Volkswagen AG, Lamborghini, yang didirikan pada 1963, berpindah tangan tiga kali dan bangkrut pada 1978, sebelum dibeli oleh VW pada 1998. Baca Juga: Berita Model-Model Ferrari yang dianggap Sama dengan Lamborghini

Kinerja keuangan Lamborghini positif setelah diperkenalkannya SUV berkinerja tinggi pada 2017. Setahun kemudian, penjualan telah meningkat 50 persen dengan model-model baru yang diharapkan dapat mempertahankan momentum positif itu.

Perlu diketahui, Lamborghini, mobil yang biasanya di beli para konglomerat dunia itu mempunyai sejarah, awalnya, produsen Aventador ini didirikan oleh seorang pendiri perusahaan traktor, Ferruccio Lamborghini. Traktor dengan merek Lamborghini Trattori pun dibangun dari bahan baku produksi militer pasca Perang Dunia II yang melimpah kala itu.

Setelah Perang Dunia II, Lamborghini yang telah tersohor sebagai mekanik handal di Angkatan Udara Italia memproduksi bisnis traktor yang bahan bakunya berasal dari surplus peralatan militer. Tak disangka, bisnisnya pun kian pesat dan melakukan ekspansi ke sektor infrastruktur, khususnya untuk peralatan pemanas dan pendingin ruangan.

Ferruccio Lamborghini pun berubah menjadi kaya raya dan akhirnya menggeluti hobi mahal dengan membeli sebuah Ferrari 250 GT. Namun, mobil tersebut justru menimbulkan kekecewaan. Sebab, ia justru frustasi karena permasalah kopling hingga akhirnya menemui Enzo Ferrari untuk meminta saran.

Bukan jawaban yang ia dapat, Enzo Ferrari justru melemparkan komentar yang membuat Ferrucio Lamborghini tersinggung. "Masalahnya bukan pada mobilnya, tapi pada pengendaranya!" kata Ferrari.

Yang parahnya lagi, Ferrari pun melontarkan ucapan pedas dengan menyuruh Lamborghini untuk mengurusi traktornya saja. Merasa dihina, Lamborghini pun bersumpah untuk menciptakan sebuah kendaraan yang bakal mematahkan pesona Ferrari.

Setelah itu, Lamborghini pun mulai serius untuk menggarap mobil. Ia pun memanfaatkan sebah kota kecil San'Agta sebagai basis produksi mobil-mobilnya. Pada masa awal, mantan karyawan Ferrari, Giotto Bizzarini, Franco Scaglione, dan Gian Paolo Dallara diajak ikut bergabung.

Tugas tiga orang mantan pekerja Ferrari itu sangat jelas: membuat GT mewah dan kuat yang mampu mencapai kecepatan 241 km/jam. Akhirnya, pabrikan mobil yang diberi nama yang sama dengan nama pendirinya berhasil membuat Lamborghini 350GT dan melakukan debut publik pada Maret 1964 di Geneva Auto Show.

Hingga kini, Lamborghini dan Ferrari terus bersaing untuk menciptakan kendaraan yang menjanjikan performa terbaik.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2076 seconds (0.1#10.140)