Konsistensi dan Komitmen Blue Bird Menghadirkan Mobilitas Berkelanjutan
Jum'at, 08 September 2023 - 21:19 WIB
JAKARTA - Sektor transportasi umum menjadi andalan masyarakat ditengah tingginya harga bahan bakar minyak (BBM). Meskipun transportasi umum dengan platform layanan on demand hadir dengan banyak pilihan penyedia jasa, namun transportasi “Old School” seperti taksi masih menjadi pilihan masyarakat.
“Pemesanan taksi lebih mudah, bisa dimana saja. Di mal, perkantoran, bahkan di pinggir jalan. Sehingga tak perlu bergantung pada aplikasi,” ujar Evi Kusumawati, pekerja di perusahaan Sekuritas kepada SINDOnews di kawasan SCBD, Jakarta, Kamis (7/9).
Selain menghadirkan kemudahan, menggunakan taksi baginya lebih nyaman, juga aman saat harus pulang kerja larut malam. “Selain mobilnya bersih, faktor keamanan yang terpenting. Mobil Blue Bird ada nomor identitasnya, nama dan foto pengemudi terpampang di dashboard. Layanan pelanggan juga 24 jam. Jadi kita enggak was-was bepergian kapan pun,” tegasnya.
Soal tarif, bagi Evi, bukanlah menjadi pertimbangan utama. Bagi dirinya keamanan dan kenyamanan menjadi faktor yang dibutuhkan pengguna jasa transportasi sewa. “Tarif relatif sama dengan transportasi online on demand. Malah di jam sibuk, tarif Blue Bird malah jauh lebih murah karena tarifnya kan flat per kilometernya,”sebutnya. Dia pun menilai, inovasi layanan yang dihadirkan perusahaan taksi yang kini berusia 51 tahun itu semakin baik. “Blue Bird semakin memudahkan pelanggan,” katanya.
Senada dengan Evi, pelanggan Blue Bird lainnya, Wahyu Susanto menilai, menggunakan transportasi taksi Blue Bird lebih fleksibel. Karyawan di developer properti itu memberikan contoh, saat hendak berangkat dinas luar kota dengan penerbangan pertama, dirinya bisa melakukan pemesanan melalui call center. “Waktunya fleksibel dan armada Blue Bird datang tepat waktu menjemput,”katanya. Terkadang, Wahyu juga menggunakan Silver Bird. “Silver Bird memiliki Armada Alphard yang lebih besar. Jadi bisa muat banyak,” tuturnya.
Saat ini, Blue Bird memang menjadi perusahaan taksi yang masih eksis ditengah gempuran transportasi berbasis aplikasi on demand. Perusahaan berlogo burung biru itu bahkan berkembang menjadi penyedia solusi mobilitas yang didukung tiga pilar transformasi. Yakni Multi-Channel untuk kemudahan aksesibilitas, Multi-Payment, untuk kemudahan transaksi dan Multi-Product untuk keragaman layanan mobilitas.
“Setiap Kilometer Berarti” itulah filosofi yang diusung Blue Bird dalam melayani masyarakat. "Setiap Kilometer Berarti hadir dari pandangan kami bahwa mobilitas itu bukanlah hanya sebuah perpindahan dari satu titik ke titik lainnya. Tapi mobilitas dan pergerakan manusia itu didasari oleh sesuatu yang mereka anggap penting,”ujar Direktur Utama PT Blue Bird, Tbk. (BIRD) Adrianto Djokosoetono kepada SINDOnews.
Pria yang akrab disapa Andre ini menilai, penting bagi Blue Bird untuk memberikan pengalaman mobilitas terbaik kepada pelanggan. Dia menambahkan, filosofi itu hadir untuk memberikan layanan mobilitas yang Aman, Nyaman, Mudah dan Personalised (ANDAL).
“Lebih jauh filosofi ini juga diartikan dengan komitmen kami untuk memberikan dampak positif terhadap lingkungan dari perwujudan Visi Keberlanjutan Bluebird dari tiga pilar yaitu BlueSky, BlueLife dan BlueCorps. Kami ingin kehadiran kami dan setiap kilometer yang ditempuh bersama pengguna kami dapat memberikan dampak positif kepada perbaikan kualitas lingkungan dan kehidupan sosial,”tegas Andre.
“Pemesanan taksi lebih mudah, bisa dimana saja. Di mal, perkantoran, bahkan di pinggir jalan. Sehingga tak perlu bergantung pada aplikasi,” ujar Evi Kusumawati, pekerja di perusahaan Sekuritas kepada SINDOnews di kawasan SCBD, Jakarta, Kamis (7/9).
Selain menghadirkan kemudahan, menggunakan taksi baginya lebih nyaman, juga aman saat harus pulang kerja larut malam. “Selain mobilnya bersih, faktor keamanan yang terpenting. Mobil Blue Bird ada nomor identitasnya, nama dan foto pengemudi terpampang di dashboard. Layanan pelanggan juga 24 jam. Jadi kita enggak was-was bepergian kapan pun,” tegasnya.
Soal tarif, bagi Evi, bukanlah menjadi pertimbangan utama. Bagi dirinya keamanan dan kenyamanan menjadi faktor yang dibutuhkan pengguna jasa transportasi sewa. “Tarif relatif sama dengan transportasi online on demand. Malah di jam sibuk, tarif Blue Bird malah jauh lebih murah karena tarifnya kan flat per kilometernya,”sebutnya. Dia pun menilai, inovasi layanan yang dihadirkan perusahaan taksi yang kini berusia 51 tahun itu semakin baik. “Blue Bird semakin memudahkan pelanggan,” katanya.
Senada dengan Evi, pelanggan Blue Bird lainnya, Wahyu Susanto menilai, menggunakan transportasi taksi Blue Bird lebih fleksibel. Karyawan di developer properti itu memberikan contoh, saat hendak berangkat dinas luar kota dengan penerbangan pertama, dirinya bisa melakukan pemesanan melalui call center. “Waktunya fleksibel dan armada Blue Bird datang tepat waktu menjemput,”katanya. Terkadang, Wahyu juga menggunakan Silver Bird. “Silver Bird memiliki Armada Alphard yang lebih besar. Jadi bisa muat banyak,” tuturnya.
Saat ini, Blue Bird memang menjadi perusahaan taksi yang masih eksis ditengah gempuran transportasi berbasis aplikasi on demand. Perusahaan berlogo burung biru itu bahkan berkembang menjadi penyedia solusi mobilitas yang didukung tiga pilar transformasi. Yakni Multi-Channel untuk kemudahan aksesibilitas, Multi-Payment, untuk kemudahan transaksi dan Multi-Product untuk keragaman layanan mobilitas.
“Setiap Kilometer Berarti” itulah filosofi yang diusung Blue Bird dalam melayani masyarakat. "Setiap Kilometer Berarti hadir dari pandangan kami bahwa mobilitas itu bukanlah hanya sebuah perpindahan dari satu titik ke titik lainnya. Tapi mobilitas dan pergerakan manusia itu didasari oleh sesuatu yang mereka anggap penting,”ujar Direktur Utama PT Blue Bird, Tbk. (BIRD) Adrianto Djokosoetono kepada SINDOnews.
Pria yang akrab disapa Andre ini menilai, penting bagi Blue Bird untuk memberikan pengalaman mobilitas terbaik kepada pelanggan. Dia menambahkan, filosofi itu hadir untuk memberikan layanan mobilitas yang Aman, Nyaman, Mudah dan Personalised (ANDAL).
“Lebih jauh filosofi ini juga diartikan dengan komitmen kami untuk memberikan dampak positif terhadap lingkungan dari perwujudan Visi Keberlanjutan Bluebird dari tiga pilar yaitu BlueSky, BlueLife dan BlueCorps. Kami ingin kehadiran kami dan setiap kilometer yang ditempuh bersama pengguna kami dapat memberikan dampak positif kepada perbaikan kualitas lingkungan dan kehidupan sosial,”tegas Andre.
tulis komentar anda