Pertamina-Toyota Kolaborasi Bangun Ekosistem Hidrogen di Indonesia, Untuk Apa?
Kamis, 25 Januari 2024 - 13:54 WIB
Ia menyebut, jika penyedia infrastruktur di sektor ini semakin banyak, maka penciptaan pasar dan terbentuknya ekosistem di Indonesia semakin cepat.
Dengan konsep High-Speed Hydrogen Refueling Station, HRS ini nantinya akan mampu melakukan pengisian hidrogen dengan skala komersial dengan waktu pengisian kurang dari lima menit.
Pertamina NRE berharap tidak hanya jadi pemain domestik, tapi juga melayani pasar ekspor hidrogen pada 2031-2040. Hidrogen menjadi salah satu portfolio bisnis hijau masa depan Pertamina dan Indonesia sangat berpotensi menjadi pemain utama sektor ini di tingkat regional.
Diuji lewat Toyota Mirai
Toyota Mirai jadi andalan Toyota akan mobil yang menggunakan hidrogen. Wakil Direktur Utama PT TMMIN Bob Azam mengatakan, bersama dengan Pertamina pihaknya terus memastikan mekanisme pengisian hidrogen yang cepat, efisien dan aman.
“Intinya kami (dan Pertamina) saling melengkapi satu sama lain. Pertamina membuat stasiun pengisian, sedangkan kami memiliki kendaraannya (Toyota Mirai),” ungkap Bob.
Menurutnya, saat ini tim Toyota dan Pertamina terus melakukan penelitian serta mengembangkan standar. “Misalnya pengisian hidrogen yang bertekanan tinggi hingga 700 bar. Nah, standar kita memperbolehkan sampai berapa bar?,” ungkapnya.
Toyota Mirai yang berteknologi fuel cell electric vehicle (FCEV) bakal dijadikan kendaraan studi. “Harapannya semakin banyak masyarakat yang dapat turut serta secara aktif dalam penurunan karbon ini,”ungkapBob.
Pengisian Hidrogen Kurang dari 5 Menit
SPBU Daan Mogot bakal jadi integrated energy refueling station pertama di Indonesia di mana akan menyediakan tiga jenis bahan bakar dalam satu stasiun pengisian, yaitu BBM, gas, serta hidrogen.Dengan konsep High-Speed Hydrogen Refueling Station, HRS ini nantinya akan mampu melakukan pengisian hidrogen dengan skala komersial dengan waktu pengisian kurang dari lima menit.
Pertamina NRE berharap tidak hanya jadi pemain domestik, tapi juga melayani pasar ekspor hidrogen pada 2031-2040. Hidrogen menjadi salah satu portfolio bisnis hijau masa depan Pertamina dan Indonesia sangat berpotensi menjadi pemain utama sektor ini di tingkat regional.
Diuji lewat Toyota Mirai
Toyota Mirai jadi andalan Toyota akan mobil yang menggunakan hidrogen. Wakil Direktur Utama PT TMMIN Bob Azam mengatakan, bersama dengan Pertamina pihaknya terus memastikan mekanisme pengisian hidrogen yang cepat, efisien dan aman.“Intinya kami (dan Pertamina) saling melengkapi satu sama lain. Pertamina membuat stasiun pengisian, sedangkan kami memiliki kendaraannya (Toyota Mirai),” ungkap Bob.
Menurutnya, saat ini tim Toyota dan Pertamina terus melakukan penelitian serta mengembangkan standar. “Misalnya pengisian hidrogen yang bertekanan tinggi hingga 700 bar. Nah, standar kita memperbolehkan sampai berapa bar?,” ungkapnya.
Toyota Mirai yang berteknologi fuel cell electric vehicle (FCEV) bakal dijadikan kendaraan studi. “Harapannya semakin banyak masyarakat yang dapat turut serta secara aktif dalam penurunan karbon ini,”ungkapBob.
tulis komentar anda