Gimana Rasanya Beli Motor Trail Rp180 Juta, tapi Bodong (Tanpa Surat)?
Kamis, 05 November 2020 - 20:06 WIB
JAKARTA - Idealnya membeli motor mahal salah satunya untuk dinikmati, juga dipamerkan di jalan raya. Tapi, ada sebagian orang yang membeli motor hingga ratusan juta hanya untuk dipakai di dalam hutan saja karena tidak bersurat.
Namanya Yogi Pramana Putra. Tapi, di dunia maya, ia lebih dikenal sebagai atlet esports profesional Free Fire sekaligus YouTuber. Nama daringnya, LetDa Hyper.
Walau profesinya atlet esports, tapi jiwanya memang petualang. ”Awalnya memang karena saya suka kegiatan outdoor. Mulai hiking hingga wall climbing. Sejak SMP pun juga ikut pencinta alam. Entah kenapa, saya tertarik dengan alam bebas serta aktivitas yang dibilang ekstrim,” ujarnya.
Pada 2011, ia mulai mengenal motor cross dan langsung jatuh cinta. ”Karena asyik sekali mengendarai motor trail sambil menjelajah pesona alam Indonesia. Saya langsung ketagihan,” bebernya.
Tunggangan LetDa bervariasi. Ia pernah menjajal KLX 150 yang mesinnya di-bore up (perbesar kapasitas silinder) hingga 200 cc. Kemudian, ia juga pernah memiliki Suzuki TS 150. Hingga akhirnya pilihannya jatuh kepada Husqvarna.
Husqvarna adalah perusahaan yang berbasis di kota Huskvarna, Swedia. Motor trail yang melebur warna biru, kuning dan putih khas Swedia itu dikenal tangguh dan merajai dunia balap off-road serta enduro motor cross.
Graham Jarvis menggunakan Husqvarna TE300i
”Husq adalah salah satu motor enduro terbaik sepanjang masa dan identik dengan Graham Jarvis,” beber LetDa. Graham Jarvis sendiri dikenal sebagai satu pembalap Enduro terbaik di dunia, dan sempat mengunjungi Indonesia pada 2018.
Baca Juga
Namanya Yogi Pramana Putra. Tapi, di dunia maya, ia lebih dikenal sebagai atlet esports profesional Free Fire sekaligus YouTuber. Nama daringnya, LetDa Hyper.
Walau profesinya atlet esports, tapi jiwanya memang petualang. ”Awalnya memang karena saya suka kegiatan outdoor. Mulai hiking hingga wall climbing. Sejak SMP pun juga ikut pencinta alam. Entah kenapa, saya tertarik dengan alam bebas serta aktivitas yang dibilang ekstrim,” ujarnya.
Pada 2011, ia mulai mengenal motor cross dan langsung jatuh cinta. ”Karena asyik sekali mengendarai motor trail sambil menjelajah pesona alam Indonesia. Saya langsung ketagihan,” bebernya.
Tunggangan LetDa bervariasi. Ia pernah menjajal KLX 150 yang mesinnya di-bore up (perbesar kapasitas silinder) hingga 200 cc. Kemudian, ia juga pernah memiliki Suzuki TS 150. Hingga akhirnya pilihannya jatuh kepada Husqvarna.
Husqvarna adalah perusahaan yang berbasis di kota Huskvarna, Swedia. Motor trail yang melebur warna biru, kuning dan putih khas Swedia itu dikenal tangguh dan merajai dunia balap off-road serta enduro motor cross.
Graham Jarvis menggunakan Husqvarna TE300i
”Husq adalah salah satu motor enduro terbaik sepanjang masa dan identik dengan Graham Jarvis,” beber LetDa. Graham Jarvis sendiri dikenal sebagai satu pembalap Enduro terbaik di dunia, dan sempat mengunjungi Indonesia pada 2018.
tulis komentar anda