Paus Francis Ingin Kota Suci Vatikan Bebas dari Emisi di 2050
Minggu, 13 Desember 2020 - 09:04 WIB
VATIKAN - Pemimpin tahta suci Gereja Katolik, Paus Francis , menginginkan agar Kota Suci Vatikan bebas dari emisi yang dihasilkan oleh kendaraan berbahan bakar internal pada 2050. Hal itu diungkap oleh Paus Francis saat menghadiri UN Climmate Summit baru-baru ini. Paus Francis mengatakan kota seluas 44 hektare itu akan berupaya keras untuk melawan perubahan iklim.
"Pandemi yang terjadi saat ini serta perubahan iklim, tidak hanya terkait dengan lingkungan, tapi juga etis, sosial, ekonomi dan politik. Selain iu berkaitan dengan kehidupan masyarakat miskin dan kelompok rentan," ucap Paus Francis yang memberikan sambutan melalui video.
"Untuk itu perlu upaya yang tidak bisa ditunda lebih lama, strategi sangat diperlukan untuk mengurangi tingkat emisi hingga nol," sambungnya lagi. (Baca juga : BMW Motorrad Lakukan Recall. Bukan Motor, Tapi Jaket Kulit )
Selain berupaya mengurangi penggunaan mobil berbahan bakar internal atau fosil, Vatikan menurutnya akan melakukan upaya intensif dalam hal eksplorasi lingkungan. Misalnya penggunaan air yang rational dan menanam pohon di wilayah Vatikan lebih banyak lagi.
Sementara perwakilan Kota Suci Vatikan seperti dikutip Autoblog mengatakan bahwa pihaknya akan segera melakukan pergantian semua mobil yang ada dengan mobil hibrid dan mobil listrik. Paus Francis sendiri memang memiliki beberapa mobil dinas, Pope Mobile. Beberapa mobil yang digunakan ada yang juga mobil berbahan bakar alternatif seperti mobil listrik Opel Ampera-e dan mobil fuel cell, Toyota Mirai. (Baca juga : BAC Resmi Dijual di Indonesia, Garansi Satu Tahun Disiksa di Sirkuit )
Sebelumnya Kota Suci Vatikan juga sudah mulai memasang panel surya di berbagai kantor mereka sejak 2008. Mereka juga sudah melarang penggunaan kantong plastik sejak tahun lalu. Proses daur ulang sampah juga ditingkatkan hingga mencapai 65 persen dan akan semakin baik menjadi 75 persen pada 2023.
Paus Francis juga diketahui memiliki kepedulian pada lingkungan yang tinggi. Dia pernah mengeluarkan ensiklik berjudul Laudato Si. Dalam ensiklik itu Paus Francis menyertai banyak penelitian ilmiah yang menyebutkan pemanasan global terjadi karena ulah manusia itu sendiri.
Lihat Juga: BRI Finance Gandeng Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Gelar Pelatihan Teknisi Uji Emisi
"Pandemi yang terjadi saat ini serta perubahan iklim, tidak hanya terkait dengan lingkungan, tapi juga etis, sosial, ekonomi dan politik. Selain iu berkaitan dengan kehidupan masyarakat miskin dan kelompok rentan," ucap Paus Francis yang memberikan sambutan melalui video.
"Untuk itu perlu upaya yang tidak bisa ditunda lebih lama, strategi sangat diperlukan untuk mengurangi tingkat emisi hingga nol," sambungnya lagi. (Baca juga : BMW Motorrad Lakukan Recall. Bukan Motor, Tapi Jaket Kulit )
Selain berupaya mengurangi penggunaan mobil berbahan bakar internal atau fosil, Vatikan menurutnya akan melakukan upaya intensif dalam hal eksplorasi lingkungan. Misalnya penggunaan air yang rational dan menanam pohon di wilayah Vatikan lebih banyak lagi.
Sementara perwakilan Kota Suci Vatikan seperti dikutip Autoblog mengatakan bahwa pihaknya akan segera melakukan pergantian semua mobil yang ada dengan mobil hibrid dan mobil listrik. Paus Francis sendiri memang memiliki beberapa mobil dinas, Pope Mobile. Beberapa mobil yang digunakan ada yang juga mobil berbahan bakar alternatif seperti mobil listrik Opel Ampera-e dan mobil fuel cell, Toyota Mirai. (Baca juga : BAC Resmi Dijual di Indonesia, Garansi Satu Tahun Disiksa di Sirkuit )
Sebelumnya Kota Suci Vatikan juga sudah mulai memasang panel surya di berbagai kantor mereka sejak 2008. Mereka juga sudah melarang penggunaan kantong plastik sejak tahun lalu. Proses daur ulang sampah juga ditingkatkan hingga mencapai 65 persen dan akan semakin baik menjadi 75 persen pada 2023.
Paus Francis juga diketahui memiliki kepedulian pada lingkungan yang tinggi. Dia pernah mengeluarkan ensiklik berjudul Laudato Si. Dalam ensiklik itu Paus Francis menyertai banyak penelitian ilmiah yang menyebutkan pemanasan global terjadi karena ulah manusia itu sendiri.
Lihat Juga: BRI Finance Gandeng Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Gelar Pelatihan Teknisi Uji Emisi
(wsb)
tulis komentar anda