Wuling Almaz RS, Game Changer di Industri Otomotif Nasional
Senin, 05 April 2021 - 22:33 WIB
Sedangkan sederet fitur lainnya diantaranya, Traction Control System (TCS), Hill Hold Control (HHC), Anti-lock Braking System (ABS), Electronic Brake force Distribution (EBD), Brake Assist (BA), Electronic Stability Control (ESC), Tire Pressure Monitoring System (TPMS), Front & Side Airbag hingga Emergency Stop Signal (ESS).
Namuin demikian, dengan kecanggihan fitur dan teknologi yang dimiliki Almaz RS, Wuling menilai perlu mengingtakan kepada penggunanya agar memahami prosedur dan batasan pengoperasian fitur WISE sebelum berkendara dengan menggunakan buku manual sebagai referensinya. ‘’Fitur WISE di Almaz RS haruslah digunakan secara bijak dan bertanggung jawab.Teknologi ini disajikan untuk memberikan kemudahan lebih dalam berkendara, namun pengemudi tetap harus mengawasi dan mengontrol kendaraannya setiap saat demi menjaga keselamatan,”tegas Product Planning Wuling Motors Danang Wiratmoko.
Pengamat otomotif Johnny Darmawan Danusasmita menilai, kehadiran produk baru yang memiliki fitur canggih akan membuat pasar otomotif nasional menjadi lebih bergairah. Johnny menilai, para pendatang baru terlihat lebih agresif dibandingkan dengan pemain lama yang sudah malang melintang di pasar otomotif Indonesia.
Pendatang baru, kata Johnny, berpeluang untuk merebut dominasi dari pemain lama di pasar domestik asalkan memiliki kualitas produk yang bagus, layanan purna jual serta networking yang luas. ‘’Ke depan konsumen yang akan menentukan pilihan terhadap sebuah produk. Tentunya dengan mempertimbangkan safety dan quality. Pemain-pemain lama tidak bisa menjamin dominiasinya, karena konsumen tidak ada yang loyal ke satu brand,’’ujar Wakil Ketua Bidang Industri Kadin Indonesia itu.
Hal senada diungkapkan Brand Consultant & Ethnographer Amalia E. Maulana, Phd. Dia mengungkapkan, dalam persaingan sebuah produk, yang memiliki beban lebih berat bukan pendatang baru tetapi brand yang mempertahankan (pangsa pasar). Di masa pandemi seperti sekarang, kata dia, konsumen akan mengedepankan functional value dengan harga yang affordable terhadap sebuah produk. ’’Konsumen tak lagi mendasarkan pada emotional value seperti sebelum-sebelumnya,’’cetusnya.
Hal lainnya yang penting bagi konsumen adalah experience value yang akan memengaruhi keputusan pembelian sebuah produk. ’Experience value itu diperoleh dari sebuah jourey, perjalanan. ''Kalau emotional value itu lebih ke prestise, sedangkan experience value itu beyond function,’’tutur Direktur ETNOMARK Consulting itu .
Namuin demikian, dengan kecanggihan fitur dan teknologi yang dimiliki Almaz RS, Wuling menilai perlu mengingtakan kepada penggunanya agar memahami prosedur dan batasan pengoperasian fitur WISE sebelum berkendara dengan menggunakan buku manual sebagai referensinya. ‘’Fitur WISE di Almaz RS haruslah digunakan secara bijak dan bertanggung jawab.Teknologi ini disajikan untuk memberikan kemudahan lebih dalam berkendara, namun pengemudi tetap harus mengawasi dan mengontrol kendaraannya setiap saat demi menjaga keselamatan,”tegas Product Planning Wuling Motors Danang Wiratmoko.
Pengamat otomotif Johnny Darmawan Danusasmita menilai, kehadiran produk baru yang memiliki fitur canggih akan membuat pasar otomotif nasional menjadi lebih bergairah. Johnny menilai, para pendatang baru terlihat lebih agresif dibandingkan dengan pemain lama yang sudah malang melintang di pasar otomotif Indonesia.
Pendatang baru, kata Johnny, berpeluang untuk merebut dominasi dari pemain lama di pasar domestik asalkan memiliki kualitas produk yang bagus, layanan purna jual serta networking yang luas. ‘’Ke depan konsumen yang akan menentukan pilihan terhadap sebuah produk. Tentunya dengan mempertimbangkan safety dan quality. Pemain-pemain lama tidak bisa menjamin dominiasinya, karena konsumen tidak ada yang loyal ke satu brand,’’ujar Wakil Ketua Bidang Industri Kadin Indonesia itu.
Hal senada diungkapkan Brand Consultant & Ethnographer Amalia E. Maulana, Phd. Dia mengungkapkan, dalam persaingan sebuah produk, yang memiliki beban lebih berat bukan pendatang baru tetapi brand yang mempertahankan (pangsa pasar). Di masa pandemi seperti sekarang, kata dia, konsumen akan mengedepankan functional value dengan harga yang affordable terhadap sebuah produk. ’’Konsumen tak lagi mendasarkan pada emotional value seperti sebelum-sebelumnya,’’cetusnya.
Hal lainnya yang penting bagi konsumen adalah experience value yang akan memengaruhi keputusan pembelian sebuah produk. ’Experience value itu diperoleh dari sebuah jourey, perjalanan. ''Kalau emotional value itu lebih ke prestise, sedangkan experience value itu beyond function,’’tutur Direktur ETNOMARK Consulting itu .
(ynt)
tulis komentar anda