Dunia Dikepung Sampah Elektronik, Negara Mana Penyumbang Terbesarnya?
Sabtu, 04 Juli 2020 - 17:07 WIB
PERANGKAT elektronik adalah bagian yang tak terpisahkan dari manusia. Ia membuat hidup manusia lebih mudah. Sayangnya, ia juga bisa membuat hidup manusia sengsara karena limbahnya.
Pertumbuhan perangkat elektronik berimbas semakin menumpuknya sampah elektronik. Berikut negara-negara penyumbang sampah elektronik terbesar di dunia. (Lihat grafis: China Jadi Importir Limbah Elektronik Terbesar di Dunia)
1. China (7,2 juta metrik ton dan 5,2 kg per kapita)*
Sampah elektronik adalah masalah lingkungan yang serius di China. Negeri Tirai Bambu adalah importir terbesar limbah elektronik dan merupakan rumah bagi sebagian besar tempat pembuangan sampah terbesar di dunia. (Baca juga: Perdana Sejak 1990, China Tanpa Target Ekonomi Tahun Ini)
Pertumbuhan ekonomi yang cepat, ditambah dengan meningkatnya permintaan elektronik dunia secara massif menyebabkan meningkatnya limbah elektronik. Sekitar 70% limbah elektronik global ini berakhir di China.
2. Amerika Serikat (6,3 juta metrik ton dan 19,4 kg per kapita
Amerika Serikat tidak memiliki sistem regulasi limbah elektronik federal, namun beberapa negara bagian telah menerapkan sistem pengaturan negara bagian. Strategi Nasional untuk Pengawasan Elektronik didirikan bersama oleh Lembaga Perlindungan Lingkungan (EPA), Dewan Kualitas Lingkungan, dan Administrasi Layanan Umum (GSA), dan diperkenalkan pada 2011. (Baca juga: Tinggalkan Intel, Mac Akan Ditenagai Apple Silicon)
Pertumbuhan perangkat elektronik berimbas semakin menumpuknya sampah elektronik. Berikut negara-negara penyumbang sampah elektronik terbesar di dunia. (Lihat grafis: China Jadi Importir Limbah Elektronik Terbesar di Dunia)
1. China (7,2 juta metrik ton dan 5,2 kg per kapita)*
Sampah elektronik adalah masalah lingkungan yang serius di China. Negeri Tirai Bambu adalah importir terbesar limbah elektronik dan merupakan rumah bagi sebagian besar tempat pembuangan sampah terbesar di dunia. (Baca juga: Perdana Sejak 1990, China Tanpa Target Ekonomi Tahun Ini)
Pertumbuhan ekonomi yang cepat, ditambah dengan meningkatnya permintaan elektronik dunia secara massif menyebabkan meningkatnya limbah elektronik. Sekitar 70% limbah elektronik global ini berakhir di China.
2. Amerika Serikat (6,3 juta metrik ton dan 19,4 kg per kapita
Amerika Serikat tidak memiliki sistem regulasi limbah elektronik federal, namun beberapa negara bagian telah menerapkan sistem pengaturan negara bagian. Strategi Nasional untuk Pengawasan Elektronik didirikan bersama oleh Lembaga Perlindungan Lingkungan (EPA), Dewan Kualitas Lingkungan, dan Administrasi Layanan Umum (GSA), dan diperkenalkan pada 2011. (Baca juga: Tinggalkan Intel, Mac Akan Ditenagai Apple Silicon)
tulis komentar anda