Kenali 7 Penyebab Tabrakan Beruntun dan Cara Menghindarinya
Selasa, 20 September 2022 - 15:16 WIB
Pindah lajur dilakukan seorang pengendara dengan tujuan agar sampai tujuan dengan lebih cepat. Hal tersebut wajar dilakukan jika menggunakan metode dan cara yang tepat, yaitu menggunakan lampu sein dan melihat kondisi lajur yang akan diambil.
Namun, pengendara mobil kerap memaksakan diri untuk pindah lajur, terutama ke lajur cepat, padahal ada mobil lain dari belakang melaju kencang. Ini akan menyebabkan kecelakaan beruntun karena mobil dari lajur paling kanan tak punya ruang untuk menghindar.
3. Tidak Patuh Aturan Kecepatan
Jalan tol memiliki aturan batas kecepatan terendah 80 km/jam dan kecepatan tertinggi 100 km/jam. Tapi, terkadang pengendara mobil berkendara terlalu cepat hingga melewati batas dan berkendara terlalu pelan di jalur cepat tau paling kanan.
Kondisi tersebut dapat menyebabkan kecelakaan beruntun karena pengendara akan sulit menghindari mobil di depan yang pindah lajur secara mendadak ketika sedang berada di kecepatan tinggi.
4. Melaju di Bahu Jalan Tol
Bahu jalan tol hanya untuk kondisi darurat dan tidak boleh dipakai untuk berkendara dengan alasan apa pun. Dalam banyak kasus, ada kendaraan darurat ditabrak dari belakang oleh pengguna bahu jalan.
Bahkan, tak jarang menabrak mobil lain di lajur utama akibat menghindar dari mobil yang berhenti darurat di bahu jalan. Untuk itu, tidak dianjurkan untuk menggunakan bahu jalan jika bukan berdasarkan arahan dari petugas kepolisian yang berpatroli.
5. Terdistraksi Ponsel
Banyak pengemudi mobil memainkan ponsel mereka padahal sedang berkendara dengan kecepatan tinggi. Ketidakwaspadaan itu membuat konsentrasi terpecah dan bisa pindah lajur tanpa disadari. Situasi ini dapat membahayakan pengguna jalan tol lainnya dan bisa menyebabkan kecelakaan beruntun.
Namun, pengendara mobil kerap memaksakan diri untuk pindah lajur, terutama ke lajur cepat, padahal ada mobil lain dari belakang melaju kencang. Ini akan menyebabkan kecelakaan beruntun karena mobil dari lajur paling kanan tak punya ruang untuk menghindar.
3. Tidak Patuh Aturan Kecepatan
Jalan tol memiliki aturan batas kecepatan terendah 80 km/jam dan kecepatan tertinggi 100 km/jam. Tapi, terkadang pengendara mobil berkendara terlalu cepat hingga melewati batas dan berkendara terlalu pelan di jalur cepat tau paling kanan.
Kondisi tersebut dapat menyebabkan kecelakaan beruntun karena pengendara akan sulit menghindari mobil di depan yang pindah lajur secara mendadak ketika sedang berada di kecepatan tinggi.
4. Melaju di Bahu Jalan Tol
Bahu jalan tol hanya untuk kondisi darurat dan tidak boleh dipakai untuk berkendara dengan alasan apa pun. Dalam banyak kasus, ada kendaraan darurat ditabrak dari belakang oleh pengguna bahu jalan.
Bahkan, tak jarang menabrak mobil lain di lajur utama akibat menghindar dari mobil yang berhenti darurat di bahu jalan. Untuk itu, tidak dianjurkan untuk menggunakan bahu jalan jika bukan berdasarkan arahan dari petugas kepolisian yang berpatroli.
5. Terdistraksi Ponsel
Banyak pengemudi mobil memainkan ponsel mereka padahal sedang berkendara dengan kecepatan tinggi. Ketidakwaspadaan itu membuat konsentrasi terpecah dan bisa pindah lajur tanpa disadari. Situasi ini dapat membahayakan pengguna jalan tol lainnya dan bisa menyebabkan kecelakaan beruntun.
tulis komentar anda