Dampak Manipulasi Uji Tabrak Daihatsu, Akio Toyoda Setop Penjualan Toyota Yaris Ativ
loading...
A
A
A
JAKARTA - Chairman Toyota Motor Corporation (TMC), Akio Toyoda berkunjung ke pabrik Toyota Gateway, di provinsi Chachoengsao, Thailand. Ini merupakan kunjungan pertama Toyoda dalam sepuluh tahun terakhir.
"Dia mengaku datang untuk memberikan semangat kepada para pekerja, dan mengaku perlu datang ke negara Asia Tenggara karena dia menyayanginya," sebut Reuters, dikutip Selasa (9/5/2023).
Kunjungan ini penting, karena Thailand merupakan negara yang ikut terdampak dalam skandal manipulasi uji tabrak mobil-mobil Toyota yang dibuat oleh Daihatsu.
Dalam skandal itu, mobil Toyota Yaris Ativ, di Indonesia dikenal sebagai Toyota Vios, merupakan produk yang juga "dikerjai" oleh oknum pekerja Daihatsu, untuk memenuhi standar sertifikasi uji tabrak.
Tidak hanya berkunjung, Akio Toyoda beserta eksekutif Toyota Motor Thailand juga langsung melakukan keterangan pers. Dalam keterangan pers itu, diumumkan penghentian penjualan Toyota Yaris Ativ.
Masahiko Maeda, Chief Executive Officer Asia Region menyebutkan, permasalahan yang melibatkan produk Toyota Yaris Ativ diperkirakan terjadi, karena adanya tekanan yang dialami Daihatsu untuk memangkas waktu produksi.
Dia mengatakan, jika produksi dilaksanakan sesuai dengan standar operasional yang sudah ada, maka masalah skandal manipulasi uji tabrak tidak akan terjadi.
"Kenyataannya hal ini masih terjadi, artinya ada sebuah tekanan yang muncul di lokasi pabrik," terang Masahiko Maeda.
Dia menduga, masalah ini juga terjadi karena Daihatsu terbiasa membuat mobil berukuran kecil. Jadi ada permasalahan baru ketika mereka memproduksi mobil-mobil dengan ukuran yang lebih besar dalam waktu yang lebih cepat.
Sebelumnya, pada 29 April 2023 Toyota dan Daihatsu mengumumkan, bahwa mereka sedang menyelidiki adanya kesalahan prosedur dalam produksi mobil. Diyakini ada kesalahan yang dilakukan Daihatsu dalam melakukan uji keselamatan tabrakan samping yang berdampak pada 88.000 mobil.
Kesalahan prosedur itu dilakukan untuk tujuan pengujian keselamatan tabrakan samping.
Daihatsu mengatakan, bahwa sekitar 76.000 kendaraan tersebut adalah Yaris Ativ yang sebagian besar dikirim ke Thailand, Meksiko, dan negara-negara wilayah Teluk seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, Qatar, Bahrain dan Oman.
"Dia mengaku datang untuk memberikan semangat kepada para pekerja, dan mengaku perlu datang ke negara Asia Tenggara karena dia menyayanginya," sebut Reuters, dikutip Selasa (9/5/2023).
Kunjungan ini penting, karena Thailand merupakan negara yang ikut terdampak dalam skandal manipulasi uji tabrak mobil-mobil Toyota yang dibuat oleh Daihatsu.
Dalam skandal itu, mobil Toyota Yaris Ativ, di Indonesia dikenal sebagai Toyota Vios, merupakan produk yang juga "dikerjai" oleh oknum pekerja Daihatsu, untuk memenuhi standar sertifikasi uji tabrak.
Tidak hanya berkunjung, Akio Toyoda beserta eksekutif Toyota Motor Thailand juga langsung melakukan keterangan pers. Dalam keterangan pers itu, diumumkan penghentian penjualan Toyota Yaris Ativ.
Masahiko Maeda, Chief Executive Officer Asia Region menyebutkan, permasalahan yang melibatkan produk Toyota Yaris Ativ diperkirakan terjadi, karena adanya tekanan yang dialami Daihatsu untuk memangkas waktu produksi.
Dia mengatakan, jika produksi dilaksanakan sesuai dengan standar operasional yang sudah ada, maka masalah skandal manipulasi uji tabrak tidak akan terjadi.
"Kenyataannya hal ini masih terjadi, artinya ada sebuah tekanan yang muncul di lokasi pabrik," terang Masahiko Maeda.
Dia menduga, masalah ini juga terjadi karena Daihatsu terbiasa membuat mobil berukuran kecil. Jadi ada permasalahan baru ketika mereka memproduksi mobil-mobil dengan ukuran yang lebih besar dalam waktu yang lebih cepat.
Sebelumnya, pada 29 April 2023 Toyota dan Daihatsu mengumumkan, bahwa mereka sedang menyelidiki adanya kesalahan prosedur dalam produksi mobil. Diyakini ada kesalahan yang dilakukan Daihatsu dalam melakukan uji keselamatan tabrakan samping yang berdampak pada 88.000 mobil.
Kesalahan prosedur itu dilakukan untuk tujuan pengujian keselamatan tabrakan samping.
Daihatsu mengatakan, bahwa sekitar 76.000 kendaraan tersebut adalah Yaris Ativ yang sebagian besar dikirim ke Thailand, Meksiko, dan negara-negara wilayah Teluk seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, Qatar, Bahrain dan Oman.
(san)