Tabrak Pejalan Kaki, Izin Robotaksi di San Fransisco Dicabut Sementara
loading...
A
A
A
JAKARTA - Operasional Robotaksi di Kota San Fransisco, California, AS, terancam dicabut secara permanen setelah mobil otonom tersebut menabrak pejalan kaki dan menyeretnya sejauh beberapa meter. Untuk sementara, otoritas California menghentikan operasional Robotaksi dan menangguhkan izinnya.
Penangguhan izin ini terjadi hanya dua bulan setelah kendaraan tanpa pengemudi yang dioperasikan anak perusahaan General Motors, Cruise ini, mengangkut penumpang.
Dilansir dari Wired, Jumat (27/10/2023), kecelakaan yang menimpa seorang pejalan kaki perempuan tersebut terjadi pada 2 Oktober 2023. Saat itu kendaraan konvensional korban dan melemparkannya ke jalur kendaraan Cruise. Kendaraan otonom Cruise kemudian menabraknya, berhenti, dan kemudian mencoba menepi, menariknya sekitar 20 kaki.
Berangkat dari kecelakaan ini, otoritas California menyatakan bahwa Robotaksi tidak aman untuk operasi publik dan Cruise dianggap memberikan informasi keamanan yang tidak benar tentang teknologi kendaraan otonomnya.
Dalam pengajuan mengenai penangguhan izin ini, lembaga tersebut menyatakan Cruise awalnya hanya memberikan rekaman yang menunjukkan tabrakan antara kendaraannya dan wanita tersebut. Namun Cruise tidak mengungkapkan informasi tentang manuver menepi kendaraannya yang menarik korban setelah tabrakan awal dan rekaman penuh kecelakaan baru didapat sembilan hari setelah kejadian.
Juru bicara Cruise, Navideh Forghani, mengatakan terus berkomunikasi intens dengan pihak regulator namun membantah kronologi di atas. Dia mengklaim telah memberikan video seluruh insiden, termasuk manuver menepi Robotaksi, pada hari setelah kecelakaan. Otoritas California mengatakan bahwa Cruise harus mengajukan banding atas keputusan ini untuk mendapatkan kembali izin operasional.
Juru Bicara Komisi Utilitas Publik California, Terrie Prosper mengatakan penangguhan izin berlaku selama proses penyelidikan. Penangguhan izin ini merupakan pukulan serius bagi industri kendaraan otonom di tengah rencana memperluas izin operasional ke kota-kota lain di seluruh Amerika.
Penangguhan izin ini terjadi hanya dua bulan setelah kendaraan tanpa pengemudi yang dioperasikan anak perusahaan General Motors, Cruise ini, mengangkut penumpang.
Dilansir dari Wired, Jumat (27/10/2023), kecelakaan yang menimpa seorang pejalan kaki perempuan tersebut terjadi pada 2 Oktober 2023. Saat itu kendaraan konvensional korban dan melemparkannya ke jalur kendaraan Cruise. Kendaraan otonom Cruise kemudian menabraknya, berhenti, dan kemudian mencoba menepi, menariknya sekitar 20 kaki.
Berangkat dari kecelakaan ini, otoritas California menyatakan bahwa Robotaksi tidak aman untuk operasi publik dan Cruise dianggap memberikan informasi keamanan yang tidak benar tentang teknologi kendaraan otonomnya.
Dalam pengajuan mengenai penangguhan izin ini, lembaga tersebut menyatakan Cruise awalnya hanya memberikan rekaman yang menunjukkan tabrakan antara kendaraannya dan wanita tersebut. Namun Cruise tidak mengungkapkan informasi tentang manuver menepi kendaraannya yang menarik korban setelah tabrakan awal dan rekaman penuh kecelakaan baru didapat sembilan hari setelah kejadian.
Juru bicara Cruise, Navideh Forghani, mengatakan terus berkomunikasi intens dengan pihak regulator namun membantah kronologi di atas. Dia mengklaim telah memberikan video seluruh insiden, termasuk manuver menepi Robotaksi, pada hari setelah kecelakaan. Otoritas California mengatakan bahwa Cruise harus mengajukan banding atas keputusan ini untuk mendapatkan kembali izin operasional.
Juru Bicara Komisi Utilitas Publik California, Terrie Prosper mengatakan penangguhan izin berlaku selama proses penyelidikan. Penangguhan izin ini merupakan pukulan serius bagi industri kendaraan otonom di tengah rencana memperluas izin operasional ke kota-kota lain di seluruh Amerika.
(msf)