3 Tipe Rest Area di Indonesia, Kenali Perbedaannya agar Tak Salah Masuk

Rabu, 03 April 2024 - 11:00 WIB
loading...
A A A
Dalam kesempatan ini, Denny juga menegaskan pihaknya berkomitmen meningkatkan pelayanan dan fasilitas di seluruh Rest Area yang dikelola dan dimonitor di ruas Jasa Marga Group. PT JMRB akan memastikan 59 Rest Area dan 2 Rest Area Fungsional yang dikelolanya dapat mendukung kelancaran arus mudik dan balik Hari Raya Idul Fitri 1445 H/Tahun 2024 secara prima untuk mewujudkan kenyamanan berkendara dan pengalaman mudik ceria penuh makna.



Denny menyampaikan PT JMRB menyiapkan sejumlah skema rekayasa lalu lintas dan pengaturan flow kendaraan masuk dan ke luar rest area, termasuk juga memaksimalkan kapasitas kantong parkir kendaraan seiring dengan peningkatan arus lalu lintas di jalan tol pada periode arus mudik dan balik Idul Fitri 1445 H/Tahun 2024.

"Untuk mengantisipasi peningkatan arus lalu lintas di Rest Area Travoy yang juga berpotensi menyebabkan antrean ke jalur utama jalan tol, sesuai dengan diskresi Kepolisian kami akan memberlakukan rekayasa buka-tutup rest area untuk mengurai kepadatan serta berkoordinasi dengan pengelola ruas jalan tol dan PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) selaku anak usaha Jasa Marga di bidang pengoperasian jalan tol. Kami juga akan mengatur flow kendaraan masuk dan keluar rest area serta menyiagakan petugas pengatur lalu lintas dan menyiapkan rambu-rambu portable," ujar Denny.

Denny menambahkan, PT JMRB juga akan mengoptimalkan teknologi pemantauan kepadatan kendaraan di rest area melalui Rest Area Management System (RAMS) yang terdapat pada super app Jasamarga Integrated Digitalmap (JID) yang digunakan oleh petugas Jasa Marga serta terintegrasi dengan Dynamic Message Sign (DMS) di lajur jalan tol dan aplikasi Travoy yang dapat diakses langsung oleh pengguna jalan.

"Dengan melihat kapasitas parkir yang terdapat di DMS dan juga memantau kondisi lalu lintas secara real time di aplikasi Travoy, pengguna jalan dapat mengatur perjalanan dan memutuskan untuk tetap masuk ke rest area terdekat atau ke rest area selanjutnya. Kami juga mengimbau pengguna jalan untuk tidak memaksakan berhenti di rest area yang terpantau padat dan mematuhi arahan petugas pengatur lalu lintas serta mencari alternatif keluar jalan tol sejenak untuk mencari tempat istirahat sebelum melanjutkan perjalanan melalui jalan tol," kata Denny.

Denny menyampaikan, pengguna jalan tidak perlu khawatir jika harus keluar jalan tol di tengah perjalanan mudiknya, terutama untuk perjalanan menerus di sepanjang Jalan Tol Trans Jawa. Hal ini karena tarif di seluruh ruas Jalan Tol Trans Jawa dikenakan berdasarkan jarak yang ditempuh sehingga tidak perlu ada kekhawatiran membayar tarif sebanyak dua kali karena harus keluar dan masuk kembali ke jalan tol.

“Untuk itu kami mohon kerja sama pengguna jalan untuk tidak lagi memaksakan parkir di bahu jalan di sekitar rest area yang ditutup karena padat. Dengan seperti ini, kapasitas lajur jalan tol semakin berkurang sehingga makin padat," tuturnya.

Jasa Marga bersama Pertamina juga berkolaborasi untuk memastikan kecukupan Bahan Bakar Minyak (BBM) pengguna jalan di SPBU rest area, salah satunya dengan menyediakan SPBU Modular di 14 lokasi rest area yang beberapa di antaranya telah dilakukan penyesuaian perubahan sistem dispenser SPBU solar menjadi pertamax. Tidak hanya SPBU, Jasa Marga juga menambah hampir tiga kali lipat jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Rest Area Jasa Marga Group.

"Jumlah SPKLU di rest area Jasa Marga saat ini mencapai 49 titik, yang sebelumnya hanya 17 titik. Sebelas di antaranya telah di upgrade dari normal charging ke fast charging sehingga untuk kendaraan listrik tipe tertentu dapat terisi optimal dengan waktu pengisian selama 30 menit. Saat mengisi daya baterai, pengguna jalan dapat menikmati sejumlah fasilitas dan layanan di rest area,” kata Denny.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1816 seconds (0.1#10.140)