Percobaan Kedua Pemecahan Rekor SSC Tuatara Berakhir Mengecewakan
loading...
A
A
A
FLORIDA - Masih ingat dengan SSC Tuatara yang sempat mengklaim sebagai mobil terkencang di dunia setelah berhasil mencapai kecepatan 508,73 kilometer per jam? Disebutkan Autoblog, SSC Tuatara baru saja menyelesaikan upaya kedua pemecahan rekor kecepatan tersebut. (Baca juga : Ganas, Kecepatan SSC Tuatara Mencapai 508,73 Km/Jam )
Diketahui, sebelumnya banyak orang meragukan klaim SSC yang mengatakan mobil mereka, SSC Tuatara berhasil meraih kecepatan tertinggi 508,73 kilometer per jam. Kencangnya isu tersebut membuat CEO SSC North America, Jarod Shelby memutuskan mengulang atau melakukan percobaan kedua guna meyakinkan klaim sebelumnya.
Upaya percobaa kedua pemecahan rekor itu disebutkn telah dlakukan di Florida. Berbeda dengan lokasi pertama yang dilakukan di Las Negas, Nevada. Tidak hanya lokasinya yang berbeda pengemudi mobilnya juga berbeda. Jika di percobaan sebelumnya SSC Tuatara dikendarai oleh pebalap mobil Oliver Webb, di percobaan kedua mobil itu dikendarai oleh pemiliknya langsung, Dr Larry Caplin.
SSC North America, bahkan mengundang tiga orang YouTuber yang paling kencang mengkritik SSC North America akan klaim kecepatan itu yakni Robert Michell, Mischa Caroudin dan Tim Burton atau Shmee150. Hanya saja hanya Robert Michell yang berhasil datang ke Florida sementara dua lainnya tak bisa hadir karena adanya larangan terbang ke Amerika Serikat dari negara dua YouTuber itu. (Baca juga : Ironis, Jeep Gagal Cegah Mobil Jeep Tiruan Masuk Amerika )
Meski terlihat yakin untuk mengulang capaian di percobaan pertama, percobaan kedua itu justru berakhir mengecewakan. Mobil yang digunakan untuk percobaan itu, SSC Tuatara justru rusak saat dikendarai. Mobil yang dikendarai oleh Dr Larry Caplin itu rusak berat saat kecepatan baru mencapai 403 kilometer per jam.
Penyebabnya mesin mobil mengalami suhu panas yang sangat tinggi. Hal itu terjadi dikarenakan kerja berat mesin yang begitu ekstrem. Alhasil suhu panas itu membuat dua busi mobil rusak parah dan tidak bisa berjalan dengan maksimal.
Dikatakan Robert Mitchell, Jarod Shelby memutuskan untuk tidak meneruskan percobaan. Mereka berencana akan melakukan kembali percobaan ketiga setelah libur Natal usai.
Diketahui, sebelumnya banyak orang meragukan klaim SSC yang mengatakan mobil mereka, SSC Tuatara berhasil meraih kecepatan tertinggi 508,73 kilometer per jam. Kencangnya isu tersebut membuat CEO SSC North America, Jarod Shelby memutuskan mengulang atau melakukan percobaan kedua guna meyakinkan klaim sebelumnya.
Upaya percobaa kedua pemecahan rekor itu disebutkn telah dlakukan di Florida. Berbeda dengan lokasi pertama yang dilakukan di Las Negas, Nevada. Tidak hanya lokasinya yang berbeda pengemudi mobilnya juga berbeda. Jika di percobaan sebelumnya SSC Tuatara dikendarai oleh pebalap mobil Oliver Webb, di percobaan kedua mobil itu dikendarai oleh pemiliknya langsung, Dr Larry Caplin.
SSC North America, bahkan mengundang tiga orang YouTuber yang paling kencang mengkritik SSC North America akan klaim kecepatan itu yakni Robert Michell, Mischa Caroudin dan Tim Burton atau Shmee150. Hanya saja hanya Robert Michell yang berhasil datang ke Florida sementara dua lainnya tak bisa hadir karena adanya larangan terbang ke Amerika Serikat dari negara dua YouTuber itu. (Baca juga : Ironis, Jeep Gagal Cegah Mobil Jeep Tiruan Masuk Amerika )
Meski terlihat yakin untuk mengulang capaian di percobaan pertama, percobaan kedua itu justru berakhir mengecewakan. Mobil yang digunakan untuk percobaan itu, SSC Tuatara justru rusak saat dikendarai. Mobil yang dikendarai oleh Dr Larry Caplin itu rusak berat saat kecepatan baru mencapai 403 kilometer per jam.
Penyebabnya mesin mobil mengalami suhu panas yang sangat tinggi. Hal itu terjadi dikarenakan kerja berat mesin yang begitu ekstrem. Alhasil suhu panas itu membuat dua busi mobil rusak parah dan tidak bisa berjalan dengan maksimal.
Dikatakan Robert Mitchell, Jarod Shelby memutuskan untuk tidak meneruskan percobaan. Mereka berencana akan melakukan kembali percobaan ketiga setelah libur Natal usai.
(wsb)