Lewati Indonesia, Maybank Sebut Thailand Terdepan Soal Mobil Listrik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Maybank Investment Bank Research menyebut Thailand merupakan negara terdepan soal elektrifikasi di kawasan ASEAN. Hal itu terungkap dalam laporan riset yang dilakukan Maybank terkait insentif, peta jalan dan ketertarikan pelaku industri di sejumlah negara-negara di ASEAN.
Dalam laporan itu Maybank menyebutkan Thailand merupakan negara yang paling jelas peta jalannya dan agresif dalam memberikan insentif guna menarik investasi mobil listrik. Menurut mereka di belakang Thailand negara lainnya yang tengah berupaya keras menjalani elektrifikasi dengan baik adalah Indonesia dan Singapura.
"Pemerintah Thailand benar-benar berupaya mewujudkan segmen ini (mobil listrik). Mereka menargetkan pada 2025 Thailand akan jadi pusat produksi mobil listrik untuk kawasan ASEAN. Mereka menargetkan akan memproduksi sebanyak 250.000 mobil listrik, 3.000 bus listrik dan 53.000 motor listrik," ungkap laporan Maybank.
Dalam laporan itu Maybank mengatakan target Thailand adalah meningkatkan produksi mobil listrik sebanyak 30 persen dari total produksi Thailand atau sekitar 750.000 unit pada tahun 2030.Capaian itu nantinya akan ditingkatkan pada 2036 hingga mencapai 1,2 juta unit. Sementara menurut mereka Indonesia hanya berupaya mencapai produksi 20 persen mobil listrik dari produksi nasional otomotif Indonesia pada 2025.
Meski demikian Maybank mengapresiasi upaya Indonesia karena masih dianggap jelas dalam mengeksekusi peta jalan mobil listrik. Bahkan Indonesia berhasil menarik investasi dalam jumlah besar dengan hadirnya Hyundai di tanah air. Mereka justru mengkritik Filipina dan Malaysia yang dianggap tidak memiliki target dan rencana yang jelas dalam elektrifikasi.
Filipina bahkan menurut mereka terkesan tidak aktif bahkan tidak memiliki peta jalan yang fokus pada elektrifikasi. Sebaliknya Malaysia, meski memiliki rencana elektrifikasi, negeri jiran itu mereka anggap tidak memberikan definisi yang jelas soal peta jalan yang mereka siapkan. Tidak ada penjelasan mengenai insentif yang akan diberikan kepada pemilik mobil listrik dan produsen mobil
listrik. Bahkan dibanding negara-negara ASEAN lainnya, Malaysia justru sangat jarang menjual mobil listrik. Hal inilah yang membuat Malaysia seolah tertinggal dibanding negara-negara ASEAN lainnya untuk elektrifikasi.
Dalam laporan itu Maybank menyebutkan Thailand merupakan negara yang paling jelas peta jalannya dan agresif dalam memberikan insentif guna menarik investasi mobil listrik. Menurut mereka di belakang Thailand negara lainnya yang tengah berupaya keras menjalani elektrifikasi dengan baik adalah Indonesia dan Singapura.
"Pemerintah Thailand benar-benar berupaya mewujudkan segmen ini (mobil listrik). Mereka menargetkan pada 2025 Thailand akan jadi pusat produksi mobil listrik untuk kawasan ASEAN. Mereka menargetkan akan memproduksi sebanyak 250.000 mobil listrik, 3.000 bus listrik dan 53.000 motor listrik," ungkap laporan Maybank.
Dalam laporan itu Maybank mengatakan target Thailand adalah meningkatkan produksi mobil listrik sebanyak 30 persen dari total produksi Thailand atau sekitar 750.000 unit pada tahun 2030.Capaian itu nantinya akan ditingkatkan pada 2036 hingga mencapai 1,2 juta unit. Sementara menurut mereka Indonesia hanya berupaya mencapai produksi 20 persen mobil listrik dari produksi nasional otomotif Indonesia pada 2025.
Meski demikian Maybank mengapresiasi upaya Indonesia karena masih dianggap jelas dalam mengeksekusi peta jalan mobil listrik. Bahkan Indonesia berhasil menarik investasi dalam jumlah besar dengan hadirnya Hyundai di tanah air. Mereka justru mengkritik Filipina dan Malaysia yang dianggap tidak memiliki target dan rencana yang jelas dalam elektrifikasi.
Filipina bahkan menurut mereka terkesan tidak aktif bahkan tidak memiliki peta jalan yang fokus pada elektrifikasi. Sebaliknya Malaysia, meski memiliki rencana elektrifikasi, negeri jiran itu mereka anggap tidak memberikan definisi yang jelas soal peta jalan yang mereka siapkan. Tidak ada penjelasan mengenai insentif yang akan diberikan kepada pemilik mobil listrik dan produsen mobil
listrik. Bahkan dibanding negara-negara ASEAN lainnya, Malaysia justru sangat jarang menjual mobil listrik. Hal inilah yang membuat Malaysia seolah tertinggal dibanding negara-negara ASEAN lainnya untuk elektrifikasi.
(wsb)