Cerita Van Tua Istimewa yang Jadi Saksi Perjalanan Karir Rage Against the Machine
loading...
A
A
A
Uniknya begitu Rage Against the Machine berhasil menjadi grup musik papan atas, Tom Morello tidak serta merta mengganti van tua tersebut. Dia masih mengendarai mobil tersebut kemana saja. Dia bahkan tidak merasa jengah ketika rekan-rekan lainnya sesama musisi justru mengendarai mobil yang lebih mahal.
"Saya ingat saat itu saya berencana makan siang dengan Flea dari RHCP dan produser Rick Rubin. Mereka masing-masing membawa kendaraan mereka. Begitu keluar saya lihat van itu ada di tengah-tengah Rolls-Royce dan Mercedes," kenang Tom Morello.
Dia juga mengatakan van tua itu juga jadi saksi betapa pentingnya sosok almarhum Chris Cornell di industri musik. Peristiwa berawal ketika Rick Rubin dan Tom Morello ingin mencari vokalis buat grup musik baru buatan mereka, Audioslave. Saat itu nama Chris Cornell mengemuka. Tom Morello pun mengajak Rick Rubin untuk bertemu langsung Chris Cornell.
"Saat itu saya membawa van tua itu hendak bertemu dengan Chris Cornell. Waktu itu saya menjemput Rick Rubin yang maunya naik mobil Rolls-Royce kemana saja. Uniknya saat itu dia mau naik van tua saya. Dari situ saya mengerti betapa pentingnya Chris Cornell sampai Rick Rubin mau naik van itu," kenang Tom Morello.
Hanya saja usia juga yang membuat van itu tidak lagi digunakan Tom Morello. Alhasil mobil itu hanya bisa ditaruh di garasi. "Saya tidak punya hati menyingkirkan mobil itu karena memang mobil itu sangat penting buat kami," jelas Tom Morello.
Hanya saja Tom Morello bisa tersenyum bahagia. Pasalnya mobil itu kini dimasukkan ke dalam Rock and Roll Hall of Fame + Museum yang ada di Cleveland. Tidak hanya mobil berbagai perangkat musik yang digunakan Tom Morello cs selama keliling Amerika juga dibawa ke dalam van itu guna mengingat perjalanan karir Rage Against the Machine yang dimulai dari van tersebut.
(wsb)