Nama-Nama Komponen pada Sistem AC Mobil Beserta Fungsinya
loading...
A
A
A
JAKARTA - AC pada mobil sangat berfungsi ketika suhu udara di luar sedang panas. Dengan menyalakan AC, suhu ruang di dalam mobil akan turun sehingga membuat perjalanan jadi nyaman.
Ada berbagai komponen di dalam sistem AC mobil. Masing-masing memiliki fungsi berbeda-beda. Berikut ini nama-nama komponen dan fungsi di dalam sistem AC mobil, dilansir dari laman Auto2000, Minggu (19/9):
1. Kompresor AC
Komponen AC mobil yang pertama adalah kompresor. Fungsi kompresor AC adalah untuk memompa aliran gas freon agar freon mampu bersirkulasi ke semua komponen AC mobil. Namun kompresor ini tidak hanya membuat freon bersirkulasi, kompresor akan menekan freon agar molekul freon lebih rapat.
Hasilnya, freon akan berubah wujud menjadi cair dan tekanan freon pun jauh lebih besar dibandingkan pada selang input kompresor. Hal ini ditujukan agar proses ekspansi dapat berjalan mulus. Cara kerja kompresor adalah dengan menggunakan gerakan rotari yang diperoleh dari pulley mesin. Poros kompresor terhubung dengan plat yang memiliki beberapa nok.
Saat nok tersebut menyentuh piston, maka piston akan bergerak ke depan. Sehingga dapat menekan freon dan memaksanya keluar dengan tekanan tinggi. Ketika nok lepas dari piston, maka piston kembali bergerak ke belakang karena ada pegas pengembali. Hal ini membuat freon dari selang low pressure masuk ke dalam ruang piston.
2. Magnetic Clutch
Fungsi magnetic clutch adalah untuk mengatur kapan waktu kompresor bekerja meski dan berhenti meskipun pulley mesin tetap berputar. Saat kompresor bekerja, maka tekanan freon yang keluar dari kompresor terus meningkat. Apalagi ketika mesin digas, maka penambahan tekanan freon menjadi lebih cepat. Tentu ada resiko kalau kompresor terus bekerja, oleh karena itu saat tekanan freon mencapai titik maksimum, magnetic clutch akan memutuskan hubungan antara pulley kompresor dengan poros kompresor.
Magnetic clutch bekerja dengan menggunakan daya tarik magnet. Sebuah coil digunakan untuk menimbulkan daya tarik magnet melalui proses induksi elektromagnetik. Ketika induksi tersebut terjadi maka kopling magnet akan bergerak ke arah coil dan menempel dengan pulley kompresor sehingga poros mampu berputar.
3. Kondensor
Fungsi kondensor adalah untuk memindahkan panas dari dalam freon/refrigerant ke udara bebas. Prinsip kerja kondensor seperti radiator, dimana untuk memindahkan panas semaksimal mungkin, maka freon terlebih dahulu dilewatkan dalam beberapa core.
Di antara core tersebut, terdapat sirip-sirip yang bersifat konduktor. Sehingga ketika ada aliran udara melewati sirip ini, suhu sirip akan lebih dingin. Karena bersifat konduktor, otomatis suhu lebih tinggi pada freon akan berpindah ke sirip ini.
4. Dryer
Komponen AC mobil selanjutnya adalah dryer. Dryer merupakan komponen tambahan pada sistem AC yang fungsinya mirip filter. Sesuai namanya, fungsi utama dryer adalah mengeringkan freon dari air. Meski siklus AC mobil itu tertutup, tapi tidak menutup kemungkinan ada sedikit uap air masuk ke dalam saluran AC.
Uap air ini bisa masuk ketika proses refill freon atau ketika Anda melakukan penggantian salah satu komponen AC mobil. Ketika saluran AC terbuka, maka udara bisa masuk ke sistem. Dan karena udara di Indonesia bersifat lembab maka ada sedikit uap air yang masuk juga ke sistem. Di dalam dryer terdapat material pasir silika yang mampu mengikat air didalam aliran freon.
5. Expansion Valve
Komponen AC mobil selanjutnya yakni expansion valve. Fungsi expansion valve adalah untuk mengubah wujud freon cair agar condong ke bentuk gas melalui proses spraying. Kita ibaratkan parfum spray, meski suhu tabung parfum normal (tidak dingin) namun ketika kita semprotkan parfum tersebut akan terasa sejuk.
Ini karena zat cair yang awalnya berada di dalam selang bertekanan tinggi keluar ke ruang bertekanan rendah dengan kecepatan yang tinggi. Sehingga suhunya terasa lebih dingin. Pada freon, proses spraying ini dipakai agar suhu freon semakin dingin sebelum freon dimasukan ke evaporator.
6. Evaporator
Fungsi evaporator adalah untuk mendinginkan udara yang akan diventilasikan ke dalam kabin mobil. Prinsip kerja evaporator juga sama seperti kondensor, di mana freon bersuhu dingin akan disalurkan ke dalam core yang juga terdapat sirip-sirip konduktor.
Suhu dingin tersebut akan mengalir rata ke semua permukaan sirip karena bersifat konduktor, sehingga ketika ada udara dihembuskan melewati sirip evaporator, suhu udara tersebut akan berkurang.
Di sini terjadi proses perpindahan panas dari udara bebas ke dalam freon. Sehingga udara yang telah berhembus melewati sirip evaporator memiliki suhu dingin, namun suhu freon setelah keluar dari evaporator lebih meningkat daripada sebelumnya.
Ada berbagai komponen di dalam sistem AC mobil. Masing-masing memiliki fungsi berbeda-beda. Berikut ini nama-nama komponen dan fungsi di dalam sistem AC mobil, dilansir dari laman Auto2000, Minggu (19/9):
1. Kompresor AC
Komponen AC mobil yang pertama adalah kompresor. Fungsi kompresor AC adalah untuk memompa aliran gas freon agar freon mampu bersirkulasi ke semua komponen AC mobil. Namun kompresor ini tidak hanya membuat freon bersirkulasi, kompresor akan menekan freon agar molekul freon lebih rapat.
Hasilnya, freon akan berubah wujud menjadi cair dan tekanan freon pun jauh lebih besar dibandingkan pada selang input kompresor. Hal ini ditujukan agar proses ekspansi dapat berjalan mulus. Cara kerja kompresor adalah dengan menggunakan gerakan rotari yang diperoleh dari pulley mesin. Poros kompresor terhubung dengan plat yang memiliki beberapa nok.
Saat nok tersebut menyentuh piston, maka piston akan bergerak ke depan. Sehingga dapat menekan freon dan memaksanya keluar dengan tekanan tinggi. Ketika nok lepas dari piston, maka piston kembali bergerak ke belakang karena ada pegas pengembali. Hal ini membuat freon dari selang low pressure masuk ke dalam ruang piston.
2. Magnetic Clutch
Fungsi magnetic clutch adalah untuk mengatur kapan waktu kompresor bekerja meski dan berhenti meskipun pulley mesin tetap berputar. Saat kompresor bekerja, maka tekanan freon yang keluar dari kompresor terus meningkat. Apalagi ketika mesin digas, maka penambahan tekanan freon menjadi lebih cepat. Tentu ada resiko kalau kompresor terus bekerja, oleh karena itu saat tekanan freon mencapai titik maksimum, magnetic clutch akan memutuskan hubungan antara pulley kompresor dengan poros kompresor.
Magnetic clutch bekerja dengan menggunakan daya tarik magnet. Sebuah coil digunakan untuk menimbulkan daya tarik magnet melalui proses induksi elektromagnetik. Ketika induksi tersebut terjadi maka kopling magnet akan bergerak ke arah coil dan menempel dengan pulley kompresor sehingga poros mampu berputar.
3. Kondensor
Fungsi kondensor adalah untuk memindahkan panas dari dalam freon/refrigerant ke udara bebas. Prinsip kerja kondensor seperti radiator, dimana untuk memindahkan panas semaksimal mungkin, maka freon terlebih dahulu dilewatkan dalam beberapa core.
Di antara core tersebut, terdapat sirip-sirip yang bersifat konduktor. Sehingga ketika ada aliran udara melewati sirip ini, suhu sirip akan lebih dingin. Karena bersifat konduktor, otomatis suhu lebih tinggi pada freon akan berpindah ke sirip ini.
4. Dryer
Komponen AC mobil selanjutnya adalah dryer. Dryer merupakan komponen tambahan pada sistem AC yang fungsinya mirip filter. Sesuai namanya, fungsi utama dryer adalah mengeringkan freon dari air. Meski siklus AC mobil itu tertutup, tapi tidak menutup kemungkinan ada sedikit uap air masuk ke dalam saluran AC.
Uap air ini bisa masuk ketika proses refill freon atau ketika Anda melakukan penggantian salah satu komponen AC mobil. Ketika saluran AC terbuka, maka udara bisa masuk ke sistem. Dan karena udara di Indonesia bersifat lembab maka ada sedikit uap air yang masuk juga ke sistem. Di dalam dryer terdapat material pasir silika yang mampu mengikat air didalam aliran freon.
5. Expansion Valve
Komponen AC mobil selanjutnya yakni expansion valve. Fungsi expansion valve adalah untuk mengubah wujud freon cair agar condong ke bentuk gas melalui proses spraying. Kita ibaratkan parfum spray, meski suhu tabung parfum normal (tidak dingin) namun ketika kita semprotkan parfum tersebut akan terasa sejuk.
Ini karena zat cair yang awalnya berada di dalam selang bertekanan tinggi keluar ke ruang bertekanan rendah dengan kecepatan yang tinggi. Sehingga suhunya terasa lebih dingin. Pada freon, proses spraying ini dipakai agar suhu freon semakin dingin sebelum freon dimasukan ke evaporator.
6. Evaporator
Fungsi evaporator adalah untuk mendinginkan udara yang akan diventilasikan ke dalam kabin mobil. Prinsip kerja evaporator juga sama seperti kondensor, di mana freon bersuhu dingin akan disalurkan ke dalam core yang juga terdapat sirip-sirip konduktor.
Suhu dingin tersebut akan mengalir rata ke semua permukaan sirip karena bersifat konduktor, sehingga ketika ada udara dihembuskan melewati sirip evaporator, suhu udara tersebut akan berkurang.
Di sini terjadi proses perpindahan panas dari udara bebas ke dalam freon. Sehingga udara yang telah berhembus melewati sirip evaporator memiliki suhu dingin, namun suhu freon setelah keluar dari evaporator lebih meningkat daripada sebelumnya.
(dan)