Terjun di Pasar Aki, GDN Siapkan Strategi Jitu
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sukses dengan produk AC dan radio-nya, PT Gobel Dharma Nusantara (GDN) memutuskan untuk melakukan ekstensifikasi merek Cawang ke produk aki mobi l. Langkah ekstensifikasi merek tersebut tak lepas dari industri otomotif nasional yang masih tercatat potensial.
Sebelum pandemi Covid-19, penjualan kendaraan barmotor masih mencapai 1 juta unit dengan ekspor yang mencapai 300 ribu unit. Sayangnya, pandemi yang mulai terjadi pada 2020 lalu telah berdampak pada penurunan penjualan otomotif.
Namun tahun 2021 lalu, industri otomotif mulai pulih. Terutama, dengan adanya kebijakan pemerintah berupa insentif PPnBM (pajak penjualan barang mewah).
Menurut catatan Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia ), sepanjang tahun 2021, penjualan mobil ritel (dealer ke konsumen) mencapai 863.359 unit. Itu artinya, tumbuh 49,2% jika dibandingkan tahun 2020.
“Masih tingginya pasar otomotif menjadi salah satu alasan kami melakukan ekstensifikasi merek Cawang ke produk aki mobil,” kata Hiramsyah Sambudhy, Presiden Direktur PT Gobel Dharma Nusantara, pada acara pengiriman perdana aki mobil merek Cawang ke dealer, yang digelar Rabu(12/1/2022) .
Lebih jauh Hiramsyah menjelaskan, sebenarnya GDN bukanlah pemain baru di pasar aki mobil. Sebab, sejak bermitra dengan Panasonic, GDN telah memproduksi aki dengan merek Panasonic.
“Namun, sejalan dengan kampanye pemerintah ‘Bangga Buatan Indonesia’, kami ingin memproduksi aki dengan merek lokal, Cawang, yang selama ini dikenal dengan produk AC dan radio,” ungkapnya..
Ditambahkan Enomoto, GM Sales Division PT Gobel Dharma Nusantara, jika aki Panasonic menyasar segmen menengah atas, maka aki Cawang menyasar segmen menengah bawah, seperti pemilik taksi, pemilik angkutan umum, maupun pemilik kendaraan pribadi. “Saat ini, yang kami luncurkan hari ini adalah jenis aki basah. Dalam waktu dekat, kami juga akan meluncurkan aki kering merek Cawang,” ucapnya.
Sebagai merek lokal yang baru menjajaki pasar aki, GDN menawarkan berbagai added value. Salah satunya, mengedepankan teknologi Jepang, karena perusahaan telah lama bermitra dengan dengan Panasonic.
“Tak hanya itu, aki Cawang juga menawararkan harga yang kompetitif, mulai dari Rp 400 ribu hingga Rp 1,9 juta,” jelas Enomoto, yang menyebutkan bahwa saat ini, aki Cawang masih berfokus pada pasar domestik. Namun, tidak tertutup kemungkinan ke depannya, aki Cawang juga akan menyasar pasar ekspor.
Guna memperkenalkan aki Cawang, sejumlah strategi siap dilancarkan GDN. Diakui Hiramsyah, salah satu strateginya adalah dengan memanfaatkan media digital, seperti mobile Apps maupun media sosial.
“Strategi ini sejalan dengan transformasi digital yang tengah kami lakukan serta tingginya jumlah segmen millennials di Indonesia yang sangat akrab dengan media digital. Selain itu, kami juga akan melakukan pendekatan ke berbagai komunitas otomotif, yang notabene memiliki basis massa yang kuat,” pungkasnya.
Sebelum pandemi Covid-19, penjualan kendaraan barmotor masih mencapai 1 juta unit dengan ekspor yang mencapai 300 ribu unit. Sayangnya, pandemi yang mulai terjadi pada 2020 lalu telah berdampak pada penurunan penjualan otomotif.
Namun tahun 2021 lalu, industri otomotif mulai pulih. Terutama, dengan adanya kebijakan pemerintah berupa insentif PPnBM (pajak penjualan barang mewah).
Menurut catatan Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia ), sepanjang tahun 2021, penjualan mobil ritel (dealer ke konsumen) mencapai 863.359 unit. Itu artinya, tumbuh 49,2% jika dibandingkan tahun 2020.
“Masih tingginya pasar otomotif menjadi salah satu alasan kami melakukan ekstensifikasi merek Cawang ke produk aki mobil,” kata Hiramsyah Sambudhy, Presiden Direktur PT Gobel Dharma Nusantara, pada acara pengiriman perdana aki mobil merek Cawang ke dealer, yang digelar Rabu(12/1/2022) .
Lebih jauh Hiramsyah menjelaskan, sebenarnya GDN bukanlah pemain baru di pasar aki mobil. Sebab, sejak bermitra dengan Panasonic, GDN telah memproduksi aki dengan merek Panasonic.
“Namun, sejalan dengan kampanye pemerintah ‘Bangga Buatan Indonesia’, kami ingin memproduksi aki dengan merek lokal, Cawang, yang selama ini dikenal dengan produk AC dan radio,” ungkapnya..
Ditambahkan Enomoto, GM Sales Division PT Gobel Dharma Nusantara, jika aki Panasonic menyasar segmen menengah atas, maka aki Cawang menyasar segmen menengah bawah, seperti pemilik taksi, pemilik angkutan umum, maupun pemilik kendaraan pribadi. “Saat ini, yang kami luncurkan hari ini adalah jenis aki basah. Dalam waktu dekat, kami juga akan meluncurkan aki kering merek Cawang,” ucapnya.
Sebagai merek lokal yang baru menjajaki pasar aki, GDN menawarkan berbagai added value. Salah satunya, mengedepankan teknologi Jepang, karena perusahaan telah lama bermitra dengan dengan Panasonic.
“Tak hanya itu, aki Cawang juga menawararkan harga yang kompetitif, mulai dari Rp 400 ribu hingga Rp 1,9 juta,” jelas Enomoto, yang menyebutkan bahwa saat ini, aki Cawang masih berfokus pada pasar domestik. Namun, tidak tertutup kemungkinan ke depannya, aki Cawang juga akan menyasar pasar ekspor.
Guna memperkenalkan aki Cawang, sejumlah strategi siap dilancarkan GDN. Diakui Hiramsyah, salah satu strateginya adalah dengan memanfaatkan media digital, seperti mobile Apps maupun media sosial.
“Strategi ini sejalan dengan transformasi digital yang tengah kami lakukan serta tingginya jumlah segmen millennials di Indonesia yang sangat akrab dengan media digital. Selain itu, kami juga akan melakukan pendekatan ke berbagai komunitas otomotif, yang notabene memiliki basis massa yang kuat,” pungkasnya.
(wbs)