PT KAI: Seluruh stasiun sudah disterilkan

Kamis, 30 Mei 2013 - 04:12 WIB
PT KAI: Seluruh stasiun sudah disterilkan
PT KAI: Seluruh stasiun sudah disterilkan
A A A
Sindonews.com - Dalam rangka penerapan tiket elektronik (e ticketing) PT Kereta Api Indonesia (KAI) terus melakukan penertiban dan revitalisasi stasiun. Ditargetkan, pada akhir Mei seluruh stasiun se-Jabodetabek sudah bersih dari pedagang dan kios. Penertiban dilakukan sejak beberapa waktu lalu.

Kemarin, adalah penertiban yang terakhir kalinya dilakukan PT KAI di Stasiun Universitas Indonesia (UI). PT KAI sudah melakukan sosialisasi revitalisasi pada pedagang sejak enam bulan lalu. Dipastikan pada Juni nanti 57 stasiun se-Jabodetabek sudah steril dari kios dan pedagang yang biasa berjualan di sekitaran area stasiun.

Penertiban sempat diwarnai aksi demo dari mahasiswa Universitas Indonesia (UI). Bahkan sempat terjadi bentrok antara mahasiwa dengan petugas keamanan dalam (PKD). Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM ) UI Ali Abdillah mebgatakan, aksi ratusan mahasiswa sebagai aksi damai.

Namun, menurut dia, lantaran ada pelemparan batu maka mahasiswa pun melawan. "Kami melakukan protes damai, karena ini bukan penataan tapi penggusuran," kata Ali, Rabu (29/05/2013).

Jumlah kios yang ditertibkan mencapai 81. Dengan rincian, 50 di atas peron dan 31 kios berada di sisi kiri dan kanan rel setelah stasiun UI. Dari 81 kios, hanya 80 saja yang dibongkar karena satu kios masih dalam masa kontrak. Namun setelah masa kontraknya habis, PT KAI akan langsung melakukan penertiban seperti puluhan kios lainnya.

"Kita menghormati hak mereka. Karena sudah membayar sewa dan masih berjalan jadi belum kami bongkar. Setelah masa sewa habis pasti langsung ditertibkan juga," kata Kepala Humas PT KAI Mateta Rijazulhaq.

Penertiban stasiun dilakukan untuk merevitalisasi area. Dan untuk memberikan kenyamanan serta keselamatan penumpang kereta. Hal itu sesuai dengan Perpres No 83 tahun 2011 tentang penugasan pemerintah pemeritah pada KAI untuk Mengembangkan KCJ. Serta UU No 23 tahun 2007 tentang perkeretaapian.

"Target kami mengangkut 1,2 juta penumpang di tahun 2018. Untuk itu perlu dilakukan revitalisasi stasiun. Untuk menambah panjang peron dan rangkaian," tukasnya.

Saat ini, baru 600 ribu penumpang yang terangkut se-Jabodetabek yang dilayani oleh 597 perjalanan. Untuk memenuhi target tersebut maka PT KAI terus berbenah diri dan melakukan peningkatan pelayanan.

Terutama untuk kenyamanan penumpang. Penertiban pedagang di Stasiun UI adalah yang terakhir kalinya dilakukan. Pasalnya, seluruh stasiun di lintas Bogor-Jakarta sudah dilakukan beberapa waktu lalu.

"Ini sudah tenggang waktunya. Sehingga kami lakukan penertiban karena pedagang tidak mau membongkar secara sukarela," ujarnya.

Akibat adanya penertiban tadi, seluruh rangkaian lintas Bogor-Jakarta dan sebaliknya tidak berhenti di Stasiun UI. Lebih dari 100 perjalanan kemarin yang melintas langsung di Stasiun UI dengan kecepatan rendah. Hal itu dilakukan untuk kelancaran penertiban.

Pasalnya, kedua sisi peron dipenuhi petugas yang berjaga. Dan peron ke arah Jakarta juga dipenuhi bongkaran kios pedagang. Penumpang pun terpaksa naik dan turun di Stasiun Pondok Cina atau Universitas Pancasila. Setiap hari, tercatat 10 ribu penumpang di Stasiun UI. Mayoritasnya adalah mahasiswa UI dan pekerja.

"Benar, untuk hari ini kereta tidak berhenti di sini. Karena seperti dilihat saat ini sedang ada penertiban. Untuk sementara saja, besok akan seperti biasa," ucapnya.

Sebagaimana diketahui, per 1 Juni nanti akan diterapkan sistem e ticketing di tiap stasun. Saat ini, persiapan sudah 99 persen. Dipastikan seluruh stasiun siap menerapkan sistem baru tersebut.

Kendati demikian, dirinya tak menampik pada peresmian awal akan ada sejumlah kendala. Misalnya saja, secara teknis jika mesin gate tida dapat membaca atau karena belum terbiasanya penumpang atau petugas.

"Saat ini masih terus diberikan pembelajaran. Wajar saja kalau masih ada sedikit (kekacauan). Namanya saja pola baru dengan sistem baru. Tapi nanti akan terbiasa," katanya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7501 seconds (0.1#10.140)