Akhirnya Google Setuju Bayar Konten Berita ke Media Massa

Jum'at, 26 Juni 2020 - 11:02 WIB
loading...
Akhirnya Google Setuju...
Selama bertahun-tahun, penerbit berita di seluruh dunia telah menuntut agar Google membayar untuk mengindeks berita mereka. Sekarang mereka mau membayarnya. Foto/Ist
A A A
MOUNTAIN VIEW - Google hari ini mengumumkan akan membayar konten berkualitas tinggi dari sejumlah grup media di Australia , Brasil , dan Jerman . Mereka juga berharap untuk mencapai kesepakatan serupa dengan lebih banyak grup media lainnya. (Baca juga: Gojek Benarkan PHK 430 Karyawan Divisi GoLife dan GoFood Festival )

Selama bertahun-tahun, penerbit berita di seluruh dunia telah menuntut agar Google membayar untuk mengindeks berita mereka. Outlet media Eropa adalah yang paling vokal, sementara manajemen Google menolak pembayaran.

"Hari ini, kami mengumumkan skema lisensi yang membayar penerbit untuk konten berkualitas tinggi, yang mengarah ke peluncuran akhir tahun ini dari layanan berita yang membuka jalan," ungkap Brad Bender, Wakil Presiden Google untuk Berita, dilansir dari Giz China, Jumat (26/6/2020).

Bender menambahkan, Google akan mulai dengan penerbit di beberapa negara di dunia. Namun, pihaknya akan mengadakan perjanjian serupa dengan banyak lagi di masa depan.

Meluncurkan Akhir 2020
Produk berita Google yang akan diluncurkan akhir tahun ini akan muncul di Google News dan Explore (Temukan) di saluran. Bender juga mengungkapkan, untuk artikel berbayar di situs web penerbit mitra, perusahaan akan membuatnya gratis bagi pengguna.

Menurut Google, di bawah ini adalah penerbit pertama yang akan menerima pembayaran:
- Der Spiegel (Jerman)
- Frankfurter Allgemeine Zeitung (Frankfurter Allgemeine Zeitung), (Jerman)
- Die Zeit (Mingguan) (Jerman)
- Rheinische Post (The Rheinische Post) (Jerman)
- Schwartz Media (Australia)
- The Conversation (Australia)
- Solstice Media (Australia)
- Diario Associados (Brasil)
- A Gazeta (Brasil)

Pada bulan April, otoritas persaingan Prancis telah menuntut agar Google membayar penerbit Prancis yang menggunakan kontennya. Sementara Australia akan memaksa Google dan Facebook untuk berbagi pendapatan iklan dengan kelompok media lokal.

Selama bertahun-tahun, penerbit, termasuk organisasi berita, telah berselisih dengan agregator konten seperti Google News dan Facebook, yang membantu menarik pengguna, tetapi penerbit tidak diberi kompensasi untuk konten tersebut.

Tetapi pada bulan Februari dilaporkan Google sedang bernegosiasi dengan penerbit untuk membayar biaya lisensi untuk kontennya, yang kemudian akan diintegrasikan ke dalam produk berita berbayar.
(iqb)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3438 seconds (0.1#10.140)