Tak Lama Lagi, Perjalanan ke Luar Angkasa Berlaku untuk Umum

Sabtu, 27 Juni 2020 - 11:49 WIB
loading...
Tak Lama Lagi, Perjalanan ke Luar Angkasa Berlaku untuk Umum
Foto/Istimewa
A A A
START-UP baru, Space Perspective, telah merencanakan penerbangan keluar angkasa yang berlaku untuk umum. Penerbangan menggunakan kapsul udara yang dilengkapi dengan bar minuman dan toilet. Space Perspective masih dalam tahap membangun pesawat tak berawak itu dan akan diuji pada awal 2021.

Setiap orang pasti inginmelihat bagaimanasebenarnya ruangangkasa itu. Namun, tidaksemua dapatmelakukannya karenabutuh fisik dan nyali kuatuntuk menuju ke sana, selainkeinginan.

Space Perspective juga ingin menunjukkan bagaimana bentuk bumi. Hal ini untuk menjawab salah satu pertanyaan dasar yang sering kita jumpai di sekolah, bulat atau datar.

Kendaraan ruang angkasa buatan Space Perspective diberi nama Spaceship Neptune. Kendaraan itu hanya menampung 9 orang dan disediakan mini bar untuk menikmati makanan atau minuman selama perjalanan.

Penerbangan membutuhkan waktu sekitar dua jam ke atmosfer, di mana ia akan melayang di atas Samudra Atlantik. Kapsul akan terbang diketinggian 10.000 kaki yang terpasang pada sebuah balon besar.

“Sekarang, kami ingin membawa Anda ke tepi ruang angkasa untuk mengalami apa yang hampir tidak dimiliki siapa pun. Perspektif bumi sebagai planet, pesawat ruang angkasa untuk semua umat manusia dan biosfer global kita, berputar dalam kehampaan gelap tata surya kita di Bima Sakti,” mengutip situs web Space Perspective. (Baca: Stasiun Luar Angkasa Bakal Sediakan Toliet Baru)

Space Perspective membuat balon luar angkasa yang mampu beroperasi di dekat ruang hampa, tepi ruang angkasa. Balon ini memiliki ukuran seluas stadion sepak bola dan dapat terbang, mengapung, dan mendarat dengan halus.

Teknologi balon udara khusus ini juga telah digunakan oleh NASA selama beberapa dekade. Balon akan mengapung di atas atmosfer Bumi seperti es batu di atas air.

Jane Poynter dan Taber McCallum adalah pendiri Space Perspective yang sebelumnya ikut mendirikan World View. World View adalah perusahaan yang menyebarkan sensor ke tepi ruang angkasa atau stratosfer melalui balon udara.

Jane mengungkapkan, sebagai spesies multiplanet, di mana manusia menjelajahi ruang untuk perbaikan seluruhnya. Ini merupakan pencarian yang telah dicanangkan oleh Space Perspective.

Penerbangan uji tak berawak akan dimulai pada awal 2021 dan perusahaan berharap dapat menjual tiket mulai 2024. Biaya yang akan dibebankan kepada masing-masing orang adalah USD125.000.

“Untuk pertama kalinya, kami dapat membuat sensasi space flight yangbisa diakses oleh Anda, penjelajah kami, dengan cara yang aman dan nyaman, serta persyaratan fisik minimal dan sesederhana menaiki pesawat,” kata Jane. (Baca juga: Astronot NASA Bawa Boenka Dinosaurus ke Ruang Angkasa, untuk Apa?)

Spaceship Neptune menjulang sekitar 10.000 kaki dari tanah dan memungkinkan wisatawan untuk melihat pemandangan yang menakjubkan. Seluruh perjalanan akan memakan waktu selama enam jam, di mana dua jam untuk mencapai ketinggian tertentu, dua jam diatmosfer, dan kemudian turun dua jam kembali ke bumi.

Pusat operasi pertama Space Perspective berada di Space Coast Florida, di pusat program ruang angkasa sipil dan komersial di Kennedy Space Center NASA. Peluncuran akan dimulai dari landasan pacu ikonik, tempat Space Shuttle mendarat setelah kembali dari luar angkasa.

Bukan hanya satu tempat, mereka juga akan menambah beberapa tempat untuk operasional penerbangan. Tempat tersebut diantaranya Cecil Spaceport di Florida, Hawaii, Alaska, dan tempat lain di bumi ini.

“Kami berkomitmen untuk secara mendasar mengubah cara orang memiliki akses ke ruang angkasa, baik untukmelakukan penelitian yang sangat dibutuhkan dalam memberi manfaat bagi kehidupan di bumi maupun untuk memengaruhi cara kita memandang dan terhubung dengan planet kita,” kata Jane.

Space Perspective berencana untuk meluncurkan uji terbang tak berawak pada 2021 dan tes awak pada 2023. Pada 2024, Space Perspective berharap sudah dapat beroperasi sepenuhnya dan menjalankan sekitar 500 misi per tahun pada akhir dekade ini.

“Beberapa upaya lebih bermakna daripada memungkinkan orang untuk mengalami perspektif yang menginspirasi planet rumah kita di ruang angkasa untuk perbaikan semua, dan itulah yang kami capai dengan Space Perspective,” kata Taber. (Baca juga: Lacak Kehidpuan Lain, Ilmuwan Kaget Temukan Planet Kembaran bumi dan Matahari)

Sains dan pendidikan adalah inti dari misi Space Perspective. Perusahaan bekerja dengan para peneliti, pendidik, dan siswa dari lembaga dan organisasi akademik.

Spaceship Neptune akan menarik bidang penelitian ilmu pengetahuan atmosfer yang dapat menjelaskan sistem iklim dan udara bumi, astro, dan surya fisika untuk memahami tentang alam semesta, astro biologi untuk mengeksplorasi batas kehidupan bumi dan seterusnya. Termasuk Space for Humanity, sebuah organisasi nirlaba, telah memilih Space Perspective sebagai mitra pilihan untuk Program Astronot Sipil dan penelitian ilmiah.

“Space for Humanity sedang memperluas akses ke sebuah ruang untuk semua umat manusia dan kemitraan ini merupakan lompatan besar dalam mewujudkannya,” kata Dylan Taylor, Pendiri Space for Humanity dan CEO Voyager Space Holdings.

Dia sangat gembira setelah mendengar kabar adanya peluang untuk menjalin kemitraan dengan Space Perspective. Itu justru memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk melihat planet yang menjadi tempat tinggal mereka dari tepi ruang angkasa. (Lihat videonya: Resepsi Pernikahan ala Drive Thru, Alternatih di Tengah Pandemi)

Secara umum, gambaran tentang penerbangan Spaceship Neptune menjadi tiga kali lebih tinggi dari pada pesawat komersial. Bintang-bintang akan terlihat jauh berbeda dari apa yang Anda lihat selama ini.

Saat Spaceship Neptune terbang di sepanjang tepi ruang angkasa, matahari perlahan-lahan naik di atas lekuk bumi yang melengkung. Matahari akan menghamburkan warna pelangi cahaya dan menerangi garis tipis berwarna biru cerah di atmosfer bumi. Pandangan tentang bumi dalam kehampaan ruang angkasa telah membuat terpaku para astronot sejak awal abad ruangangkasa. (Fandy)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1872 seconds (0.1#10.140)